EPILOG

164 8 6
                                    

Aku tak pantas kesal atas kepergianmu karena toh aku bukan siapamu.

Tapi aku tak bisa menahannya, aku kesal dan membencimu yang pergi begitu saja.

Aku tak tahu kenapa aku terus menjaga perasaan yang dulu pernah ada padamu.

Tapi aku tak terlalu berharap kamu masih menjaga perasaan yang dulu pernah kau beri padaku.

Aku tak tahu rencana Tuhan mempertemukan kita kembali.

Tapi yang baru ku sadari, hanya padamu lah cinta pertama dan cinta kedua ku bersemi. Setelah aku tahu ternyata kita masih sama-sama menjaga rasa yang pernah kita miliki bersama.

***

Kau pergi. Aku diam.
Aku hanya figuran dalam dramamu
Aku diam dan merutuk.
Menghitung benci akan hilangmu.

Satu tanya dalam benakku
Kenapa rasa itu tetap kujaga
Tak ada harap dalam pikirku
Agar rasamu tetaplah ada

Berjuta rencana Tuhan untuk dunia
Satu rencana pertemukan kita

Sadar berbisik pada kalbu
Cinta yg lalu
Cinta yg baru
Bersemi hanya padamu

Tatapanmu teriakkan kata.
Cinta itu selalu ada.
Terjaga dengan sempurna.
Karena aku dan kau selamanya Kita.

[Puisi ini karya tembangwayang dan ditambahkan ke dalam epilog cerita ini pada tanggal 18-05-2016 /  09:15 WIB]

***

11-03-2016 / 07:13 WIB

Huaaa nggak tau deh ini epilognya aneh apa nggak. Tapi aku puasss posting cerita ini tiap part-nyaaaa.

Terima kasih kaliaan para pembaca yang nggak sengaja mampir atopun yang kasih vote maupun komennya. Terima kasih banyaakkk karena kalian aku bisa rajin nulis.

Maafkan kalau ceritanya aneh dan bertele-tele menurut kalian. Aku sadar tulisan ini jauh dari sempurna, kritik dan saran selalu aku terima. Sekali lagi terima kasiiiihh :D

-duniasalam-

Second Love BlossomedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang