Obsesi

1.5K 46 0
                                    

Semua berjalan dengan sangat cepat. Sudah pernah ku bilang kan, waktu itu memang misterius.

Aku habis selesai meeting dikantor. Iya, aku bekerja di perusahaan swasta di Jakarta. Sekarang aku tinggal di kos dekat kantorku. Dan hal itu membuatku harus menjalani hubungan jarak jauh dengan Julian. Kami sudah tunangan sejak setahun belakangan ini. Oh iya, Julian masih di Bandung, dia memilih mengurus perusahaan desain milik keluarganya. Selain karena dia adalah anak pertama dan laki-laki satu-satunya, Julian memilih menetap di Bandung karena harus menjaga kedua orang tuanya juga. Adik perempuannya, Cecil, sedang study S1 di Australia. Jadi, semua yang ada di Bandung adalah tanggung jawabnya saat ini.

Bagaimana LDR?
Seru bagiku. Kangen, iya sih. Tapi Julian rutin mengunjungiku setidaknya 2 sampai 3 kali dalam sebulan. Jika ada libur kadang dia tiba-tiba ke Jakarta dan menginap di kosku selama beberapa hari. Kabar gembiranya lagi, bulan depan kami akan menikah. Hanya ijab kabul saja sih, untuk resepsinya masih dua bulan setelah itu. Kenapa? Karena susah cari hari libur dan juga booking gedung.

Jam makan siang.

Entah kenapa siang itu rasanya aku pengen sekali makan rujak. Aku ngajak Ajeng, teman sekantorku untuk keluar cari rujak. Sialnya, rujak langganan depan kantor nggak ada. Akhirnya, Ajeng ngajak aku untuk ke sebuah tempat makan yang ada rujaknya.

Disana ramai banget. Banyak anak kantoran yang sedang makan siang disana. Ya, sama deh.

Saat memilih-milih menu lain, selain rujak yang sudah aku pesan diawal. Aku dikagetkan dengan seseorang yang lewat sembarangan dan bikin tasku jatuh. Saat aku mengambil tas, bersamaan seseorang mengambil tasku juga.

"Diana?"

"Koko?"

***

Hanya karena rujak. Hanya gara-gara rujak. Semuanya jadi berantakan. Kenapa, kenapa dia harus muncul kembali?

Ingatanku kembali terlempar pada beberapa tahun lalu. Saat Koko meninggalkan aku tanpa alasan. Tanpa kepastian. Walaupun kenyataannya, diantara kami memang tidak ada apa-apa. Tidak pernah ada apa-apa.

Jadi, setelah pertemuan menyebalkan tadi, aku langsung buru-buru pulang. Ajeng agak bingung sih. Tapi dia nurut aja. Tapi nggak tau kenapa, seperti mayat yang bangkit dari kuburnya, aku merasakan ada sesuatu yang bangun dalam hatiku.

Ya Tuhan, Diana!

Untuk apa kamu memikirkan dia lagi? Bulan depan kamu akan menikah dengan lelaki yang tampan, mapan, dan juga sangat sayang kepadamu!

Oke, Koko hanya obsesi. Dan Obsesi itu sudah selesai. Selesai!!!!

***

From: 082342778564

Diana, besok bisa ketemu?

Koko.

***

Dulu Kita Masih SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang