Aku terpaku melihat Arin. Kamu jangan mikir, setelah itu aku terus jatuh cinta lagi sama dia, kayak kisah Diana aja. Beda lah.
Aku dan Arin saling tatap canggung.
Arin sudah lebih dewasa ketimbang dulu, maksudku penampilannya.
"Apakabar Rin?" kataku.
"Baik, kang David gimana?"
"Baik juga.."
"Mau kemana Rin, kok buru-buru?"
"Oh enggak, mau ke taman depan sana, kalian sendiri?"
"Kita mau ke Buah Batu, ke saudara.."
"Oh gitu.. Yasudah saya duluan yah.."
"Eh, nggak bareng aja?" tawar Diana.
"Nggak usah Teh, ngerepotin, lagipula udah deket.. Nanti anak saya malah nyariin. Dia lagi disana, main. Biasalah anak kecil."
Wait. Anak?
"Loh kamu udah nikah?"
"Ceritanya panjang teh.."
Kemudian wajah Arin terlihat sendu.
"Yaudah deh, titip salam ke anakmu ya, kami duluan.. Hati-hati lho Rin.."
"Iya teh, mangga.."
"Mangga.."
***
"Siapa tadi yang?" tanya Julian ke Diana. Yaiyalah. Masa ke aku? Masa Julian manggil aku yang?
"Itu, adik kelas aku jaman SMA, mantan gebetannya David juga.." Diana ketawa.
"Fitnah luh!" kataku kemudian.
Julian ikut ketawa.
"Kok nggak diajak bareng aja?"
"Buru-buru tadi tuh Jul, mau nyariin anaknya lagi main." kataku pada Julian.
"Anak? Dia udah punya anak?"
"Iya.. Sempet kaget juga sih.." jawabku.
"Ayang tuh, adik kelas aku aja udah punya anak.." kata Diana ke Julian. Dasar, anak modus.
"Terus hubungannya apa?" kata Julian.
"Ih, kamu teh nggak peka.."
"Minta dikawinin tuh Jul.."
Julian ketawa. Diana juga.
"Tenang aja, kalau udah selesai kuliahnya langsung aku nikahin.."
"Janji yaaaa."
"Janjiiiiiiii.."
Dan aku baru ingat, janji mereka itu suatu saat menjadi tantangan yang amat berat.
***
Setelah pulang dari Buah Batu, aku kepikiran Arin. Apa dia.. Ah mana mungkin Arin seperti itu? Nggak mungkin. Tapi, sedih juga lihatnya masih muda sudah punya tanggung jawab ngurus anak. Aku masih penasaran sebenarnya, tapi aku juga nggak berani tanya padanya. Terus, dengan siapa dia menikah? Apakah kang Fikri? Tapi kurasa enggak. Karena setahuku, Kang Fikri sekarang kuliah di Jogja.
Terus, dengan siapa Arin menikah? Siapa ayah dari anak Arin?
Ingatanku berputar pada beberapa tahun silam, betapa jual mahal sekali Arin dengan laki-laki.
Penampilan Arin memang sedikit berubah, bahkan dia terlihat lebih dewasa ketimbang Diana. Dia tetap cantik. Dia tetap malaikat yang pernah aku kejar. Tapi apakah semua orang yang menjadi orang tua nantinya akan seperti itu?
Arin, sebenarnya ada apa dengan kamu?
***