2//Who Are You?

106 12 0
                                    

Saat sepulang sekolah. Rana yang sedang termenung memikirkan perkataan Salsa yang membuat nya terkejut sembari jalan sendirian melewati koridor dan menuju gerbang. Tak peduli dengan sekeliling nya yang tampak riuh dengan seseorang yang di gerubungi cewek-cewek layak nya semut berebut gula.

HEY LO! terdengar teriakan seseorang yang entah pada siapa ia berbicara. LO YANG PAKE TAS COKLAT. Seketika langkah Rana terhenti. Dan mendongak mencari sumber suara. Tampak riuhan itu berubah menjadi hening. Semua pasang mata tertuju ke arah Rana. Rana merasa sangat bingung, Rana menoleh ke arah belakang nya. HEY LO. Tak terlihat seorang pun di belakang nya. Rana menunujuk dirinya dengan ragu berkata 'G-GUE?' "Iya elo! Dari tadi kek" desah nya sambil menghela nafas.

Cowo yang tinggi, putih, cakep dengan baju yang tak rapih tak memakai dasi turun dari motor nya yang berwarna merah dan mulai melangkah mendekat ke arah Rana dan diikuti cewe-cewe di belakang nya.

"Siapa nama lo?" Tanya nya to the point

"Lo? Bukan nya yang tadi di UKS itu kan?"

"Iya" jawabnya penuh tebar pesona

Sentak teringat perkataan Salsa di UKS. Rana langsung mematung, mengeluarkan muka pucat nya yang penuh keringat dan badan gemetar, jantung nya berdetak sangat dahsyat.

"Ko diem? Gua cuma nanya nama lo siapa?"

Rana masih terdiam.

"Jangan-jangan lo gak punya nama? Muka lo kenapa pucet gitu? Kaya disapa setan aja?"

Ya emang elo kan setan nya sekolah ini. Batin Rana

"Yaudah, gue kasih lo nama sekarang. Cewe Vampire, cocok kan sama muka lo yang bener-bener sepucet vampire?!" Celetuknya santai

"Rana." Singkat Rana menjawab menyebutkan namanya

"Oh, nama lo Rana"

"I-iya gue Rana"

"Lo ketik deh nomer lo di hp gue" suruhnya sambil menjulurkan tangan nya hendak memberikan ponselnya pada Rana

"Buat apaan?"

"Banyak nanya ya, udah sini hp lo" gerutu nya sambil meraih ponsel yang sedang Rana genggam. Dia langsung menulis nomer hp Rana di hp nya. Setelah itu mengembalikan hp Rana.

Tiba-tiba ponsel nya berbunyi saat di lihat nomer yang tak di kenali. Dengan reflek Rana menekan tombol hijau di ponsel nya.

"Entar malem gue sms lo. Buru isi pulsa biar lo bisa bales sms gue" kata si cowo aneh itu melalui telfon sambil menatap Rana dari kejuahan.

Rana hanya diam tak lama setelah itu terdengar suara tut-tut-tut. Telfon itu terputus. Rana langsung pergi berlari meninggalkan sekolah dan menuju rumah.

***

Tampak Rani sedang mendayu sepedanya dengan sangat lesu. Tampak sangat lelah, dan terdapat muka putus asa.

"Kakak, temenin Caca main ya!" Ajak adik asuh nya di panti.

"Kakak cape, kamu main sendiri aja. Kakak mau istirahat"

Caca pun tak bersemangat lagi untuk bermain. Ia menjatuhkan boneka yang sebelum nya ia peluk erat. Caca masuk ke dalam panti dan mengadu pada ibu Arin. Tampak Caca menangis tersedu-sedu atas penolakan Rani.

"Rani, ayo ajak adik mu bermain"

"Rani cape bu. Rani mau istirahat. Jangan ganggu Rani!" bentak Rani pada bu Arin, ibu asuh nya.

Tampak wajah Rani yang sangat marah. Rani membanting pintu kamar nya dengan keras. Ibu Arin memaklumi nya. Mungkin karena Rani sedang lelah. Tampak wajah Rani yang sangat marah. Di panti, memang Rani menjadi pemarah semenjak satu-satunya teman di panti diadopsi. Namun tidak dengan Rani.

One HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang