Entah Rana tak mengerti apa yang telah ia katakan pada Rian. Yang pasti Rana sudah membuat Rian kecewa dan sakit hati. Tak hanya diam begitu saja, usai mengatakan hal yang menyakitkan, tiada henti Rana terus memikirkan apa yang telah ia katakan. Rana sadar, mungkin perkataan nya membuat Rian sakit hati. Sebenar nya bukan maksud Rana menyakiti hati Rian, namun apa yang bisa Rana lakukan dan Rana katakan? Rana hanya bisa meminta maaf dalam hatinya saja tanpa bisa terucap melalui kata-kata dari mulut nya.
Dalam kamar nya, Rana menangis sembari mengingat kembali apa yang telah Rana lakukan. Tak pernah ia sangka Rian akan merasa sangat sakit seperti itu, ternyata Rana salah. Rana kira Rian akan baik-baik saja saat Rana mengatakan hal tersebut. Untuk pertama kalinya Rana membuat Rian begitu kecewa.
"Rana" ucap Rani dengan lembut tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu
Sentak Rana pun langsung berhenti menangis dan menghapus air matanya.
"Na, elo baik-baik aja kan?" Tanya Rani sembari menatap Rana
"Iya, gue gak papa ko" jawab Rana sembari tersenyum paksa
"Lo yakin?"
"Iya. Lo gak usah khawatir. Lo ada perlu apa kesini?"
"Gue mau minta bantuan elo nih"
"Bantuan apa?"
"Jadi gini, hari ini Rian ajak gue jalan" ujar Rani begitu bahagia tiada tara
Benar saja, Rana terkejut. Namun Rana berusaha tetap tenang, walaupun hatinya terasa tertusuk jarum.
"Gue tuh bingung mau pake baju apa, jadi gue mau pinjem baju elo. Boleh kan?"
"B-baju gue?"
"Iya. Elo kan tau sendiri baju gue gak ada yang bagus. Boleh ya Na? Please" pinta Rani dengan wajah memelas
"Iya deh. Lo tinggal pilih aja di lemari gue"
Tanpa pikir panjang, Rani pun langsung pergi mendekat ke lemari dan membuka lemari Rana yang penuh pakaian yang tentu nya mahal-mahal.
Sekitar sepuluh menit Rani memilih baju. Ia pun memutuskan untuk meminjam salah datu deress milik Rana.
"Gue pinjem yang ini ya?" Ujar Rani sembari menunjukkan dress tersebut.
Begitu Rani menunjukkan dress tersebut, sentak Rana terkejut. Ya, benar saja Rani memilih dress putih yang pernah Rana pakai saat kencan dengan Rian.
"Tapi itu.. dress kesukaan gue. Jangan yang itu ya, lo pilih dress yang lain aja. Tapi jangan yang ini"
"Tapi, menurut gue dress ini yang paling cocok sama gue. Gue pinjem yang ini ya, atau elo gak mau pinjemin dress elo ke gue?"
"Bukan gitu Na, tapi---"
"Iya gue tau. Gue emang gak sering pake barang-barang mahal kaya elo. Tapi itu ngga ngejamin kalo gue bakal rusakin barang elo ko. Lagian gue pinjem beberapa jam doang"
"I-iya deh, elo bisa pake dress itu"
"Thanks ya Rana, elo emang sodara gue yang paling baik" puji Ranu sembari memeluk Rana
"Bisa aja lo" jawab Rana sembari tertawa kecil
"Yaudah, gue mau siap-siap dulu ya"
Rana hanya membalas senyum, dan Rani pergi keluar kamar Rana menuju kamarnya.
Dalam kurun waktu kurang lebih satu setengah jam, tiba-tiba saja seseorang mengendarai motor yang tak lain adalah Rian, berhenti di depan teras rumah Rana. Tak di sangka, hanya dalam waktu sepuluh detik, Rani langsung keluar menemui Rian.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Heart
Novela JuvenilHati ini memang hanya satu. Hati ini berhasil kau dapatkan. Hati ini pula yang harus ku relakan dan ku beri untuk orang yang aku sayang. Menyakitkan itu saat hati dan pikiran tak sejalan, saling beradu mempertahankan apa yang telah di pegang teguh...