19//Separuh Hati

40 3 0
                                    

Tampak terlihat Rani yang sedang duduk di sofa menatap Rana dengan tatapan sinis. Rana hanya mengerutkan kening nya sembari membalas tatap Rani dengan penuh keanehan.

"Lo abis kemana sih jam segini baru pulang? Lo kan punya janji sama gue mau nemenin ke mall" keluh Rani

"Oh iya sorry gue lupa. Yaudah gue ganti baju dulu lo tunggu 10 menit entar kita ke mall" jawab Rana sembari hendak berlari terburu-buru.

"Yaudah buruan GC ya!"

Rana pun berlari ke kamar nya hendak berganti baju. Sesuai janji, Rana siap dengan waktu 10 menit. Mereka pun pergi ke mall

"Rana, lo liat baju itu" ucap Rani sembari menunjuk baju yang ia maksud

"Iya gue liat"

"Gue harus beli itu. Ayo Rana" ajak Rani sambil menarik tangan Rana.

Entah berapa baju yang Rani beli. Ia sangat semangat berbelanja. Bahkan Rani sudah menyiapkan kertas yang begitu panjang seperti gulungan tisu untuk mencatat semua barang-barang yang akan ia beli.

"Mbak, bisa liat tas yang warna hitam ngga?" Kata Rani sambil menunjuk tas yang di pajang di rak bagian atas sehingga Rani membutuhkan bantuan untuk mengambil tas tersebut.

"Ini. Mau yang ini? Tas yang paling murah disini" jelas penjaga toko sembari memberikan tas tersebut

"Hmm.. disini tas yang paling mahal yang mana?"

"Sebentar saya ambilkan"

Penjaga toko tersebut mengambilkan barang yang di maksud, tak lama kemudian ia kembali menemui Rani

"Ini tas nya. Ini tas limited edision. Tas nya original asli dari kulit ular. Sok bisa dirasain. Bulu nya juga dari bulu domba asli dan benang nya langsung di beli dari paris dan di jahit sama penjahit profesional *blablablabla" jelas penjaga toko panjang lebar sangat detil hingga berbusa dan benar-benar memakan waktu mereka sangat lama.

"Oh, ok ini yang paling mahal?"

"Iya ini yang paling mahal dari semua tas yang ada disini bahkan di mall ini. Ini tas limited---"

"Iya iya udah tau ini tas limited edision. Tadi mbak udah bilang. Yaudah deh saya beli tas yang warna hitam aja" sela Rani menghentikan penjaga toko tersebut berbicara dan Rani membuat nya sedikit terlihat kesal.

"Tas ini mbak? Yang paling murah?" Tanya penjaga toko agak greget

"Iya." Jawab Rana sangat santai

Dengan raut muka yang benar-benar tak mengenakkan, penjaga toko itu membungkus tas yang di beli Rani. Entah gerutuan apa yang ada di dalam hatinya. Yang tergambar hanya raut muka nya dan tingkah nya yang sedikit kesal pada Rani. Namun Rani tak memperdulikan.

"Lo tega banget sih Ni ngerjain penjaga toko" kata Rana

"Gue kan cuma nanya doang tas yang paling mahal yang mana bukan bilang gue mau beli tas yang paling mahal" jawab Rani dengan sangat tenang tanpa wajah dosa.

Rana pun hanya diam sembari menyeringai merasa kesakitan. Muka Rana yang semula sumringah ceria segar bugar berubah menjadi pucat. Badan Rana terasa lemas dan kepalanya amat pusing yang dirasa.

"Rana, lo ngga papa?" Tanya Rani sedikit cemas melihat Rana yang nampak pucat.

"Cuma sedikit pusing aja. Tapi gapapa, kita pulang aja ya." Jawab Rana dengan nada sedikit lemas. Mereka pun memutuskan untuk pulang karena keadaan Rana yang mengkhawatirkan.

***

Saat mereka baru saja membuka pintu depan, tampak ayah yang terlihat sangat panik.

"Rana, abis kemana aja kamu? Ayah telfon berkali-kali kenapa ngga di angkat?" Cemas ayah pada Rana

One HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang