Keesokan hari nya. Rana dan Rani tampak cantik lebih terlihat kembar saat memakai seragam sekolah.
"Rana ayo kamu mau ayah anter ngga?" Tanya ayah di dalam mobil pada Rana yang masih berdiri di teras.
"N-ngga yah, Rana bareng---"
"Rana!" Teriak Rian dari luar gerbang sehingga menghentikan Rana berbicara
"Ayah, Rana duluan ya!" Pamit Rana sambil berlari mendekati Rian
Tampak Rian yang sudah menunggu Rana di depan gerbang sembari membawa helm untuk Rana. Ia pun langsung mengambil helm yang Rian bawa dan memasang nya di kepala. Tak banyak basa-basi Rana langsung naik ke atas motor, dan pergi menuju sekolah. Disusul dengan ayah nya yang hanya mengantar Rani pergi ke sekolah.
***
"Des, gue pinjem buku lo dong" pinta Rian pada Desi. Teman sekelas nya yang sedang duduk sembari mengobrol dengan teman sebangku nya.
"Buat apaan?"
"Buat nyalin jawaban. Gue ngga nyontek ko"
"Sama aja bego!"
"Ayo dong, Desi kan cantik, baik, ngga sombong, ngga pelit dan suka membantu"
"Apaan sih lo! Ngga ngaruh deh sama rayuan lo!"
"Ayo Des, gue belum ngerjain PR, lo serius tega liat cowo ganteng kaya gue di marahin abis-abisan sama bu Flora?"
"Bodo amat! Itu sih derita lo!"
"Des! Itu di mata lo!" Teriak Rian histeris
"Ada apa?"
"Ada belek nya"
Sentak mendengar perkataan Rian, Desi langsung menutup matanya sejenak mengusap belek yang ada di matanya dan ternyata tak ada belek sama sekali yang nyangkut di matanya.
"Thanks Des!" Teriak Rian sembari tertawa
Saat Desi membuka matanya, ternyata buku Desi yang tergeletak di atas meja hilang. Benar saja, Rian menipu Desi. Saat Desi menutup matanya, dengan sigap Rian mengambil buku Desi.
"Woy! Kampret lo!" Kesal Desi saat menoleh kearah Rian.
Tak lama kemudian, bu Flora masuk ke dalam kelas. Kelas yang tadi gaduh seketika menjadi hening tak ada suara sama sekali, karena sang provokator pun sedang sibuk menyalin jawaban.
"Selamat pagi anak-anak, hari ini ibu akan memperkenalkan murid baru. Pindahan dari sekolah lain yang akan masuk kelas ini."
Masuk lah seorang perempuan ke dalam kelas. Semua siswa di dalam kelas sangat terkejut melihat siswa baru. Terdengar gemuruh siswa di dalam kelas saling berbisik yang tak ayal adalah membicarakan siswa baru itu.
"Hai! Perkenalkan nama saya Adrian---" ucapnya memperkenalkan diri namun di hentikan oleh Riki
"Gak perlu perkenalan lagi kali gue udah tau nama lo! Bu, ini sih bukan murid baru pindahan sekolah lain tapi pindahan kelas lain" sela Riki memotong perkenalan.
Semua siswa tertawa begitu pula Rian. Rani sedari tadi yang menatap Rian, namun Rian tak melihat nya sama sekali. Nampak seperti acuh padanya.
"Riki diam!" Sentakan bu Flora dengan mata melotot
"Ayo nak lanjutkan"
"Perkenalkan nama saya Adriani Avlea. Panggil aja saya Rani. Saya saudara kembar Rana"
Oooohh sodara kembar Rana. Terdengar gemuruh siswa seperi koor sembari berbisik-bisik.
"Yasudah kamu boleh duduk di bangku yang kosong itu." Kata bu Flora sembari menunjuk bangku yang kosong tepat di depan bangku Rian. Rani pun langsung melangkah menuju bangku tersebut, dan duduk disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Heart
Novela JuvenilHati ini memang hanya satu. Hati ini berhasil kau dapatkan. Hati ini pula yang harus ku relakan dan ku beri untuk orang yang aku sayang. Menyakitkan itu saat hati dan pikiran tak sejalan, saling beradu mempertahankan apa yang telah di pegang teguh...