Marah?

2.5K 148 2
                                    

Alan Pov

Hari ini gue nggak masuk sekolah karna sakit gara-gara acara hujan-hujanan depan rumahnya Ara kemarin. Malu-maluin negara... -,- dan gue bisa beristirahat full hari ini tanpa kepikiran segala macam hal yang membuat kepala gue kayak mau meledak.

"Kak Alaaaannnnnnnn!!!!!!!!" teriak Audrey.

Kenapa sih adik gue tuh mulutnya kalo toa cemprengnya kayak mau ngebom seluruh dunia dengan suara cemprengnya yang sangat menyiksa telinga gue yang masih bisa di pakai untuk beberapa tahun ke depan... (Fix, ini kata-kata terlalu alay tingkat dewa ಠ_ಠ by Author)

"Kak Alan! Bibi telepon ke Audrey kalo kak Alan sakit, jadi Audrey cepat-cepat datang kesini! Jadi Audrey tunda acara nginap hari kedua deng." jelas Audrey panjang lebar.

"Gue nggak nanya tuh." jawab gue datar.

"Aish kak Alan nyebelin! Mati aja sana!" seru Audrey.

"Kalo gue mati, ntar lo nggak punya abang ganteng lagi," sahut gue.

"Euww merasa diri ganteng? NAJIS!" balas Audrey.

Tapi meskipun menyebalkan karna mulutnya sangat toa dan cempreng, Audrey adalah adik yang sangat baik dan pengertian. Dia memang sangat memperhatikan gue.

"Kak Alan sakit apa?" tanyanya.

"Flu." jawab gue singkat.

"Jangan bilang kalo kak Alan main hujan-hujanan kemarin ya?"

"Kok tau?"

"Bego! Kan udah Audrey bilang kak Alan tuh jangan main hujan-hujanan! Kan kak Alan sibuk banget dengan segala kegiatan basketnya kak Alan, seharusnya kakak nggak boleh main hujan! Jadi sakit kan... Dan kakak nggak bisa masuk untuk mengikuti pelajaran. Kakak tau, kakak rugi loh kalo nggak ikut pelajaran! Udah gitu kakak-hmmmmmmppppp!!!"

Gue bekap aja deng mulutnya daripada ngomel mulu. Audrey mirip mama kalo ngomel-ngomel. Kok adik gue kayak mama gue aja ya kalo lagi ngomel-ngomel kayak gini?

"Kak Alan!!! Tangannya kak Alan itu asin nggak enak bweeekkkk!!!"

"Makanya jangan suka ngomel kayak orangtua!"

"Kak Alan bego!"

"Lo tuh yang bego, bocah!"

Bug!

"Rasain!" seru Audrey setelah melempar gue dengan botol air yang masih penuh isinya!!!

"WOY ADEK DURHAKA!!! GUE BISA GEGER OTAK NANTI!!!" seru gue dengan kerasnya.

"Buktinya mana coba? Perasaan kak Alan baik-baik aja, pingsan aja kagak tuh." cibir Audrey lalu pergi keluar dari kamar gue.

Blam!

Audrey pergi lalu membanting pintu kamar gue dengan kuat. Emangnya dia bisa buat pintu apa?! Seenaknya aja banting pintu kamar gue. Kalo mau banting pintu, banting aja pintu kamar milik sendiri!

"SETAN LU, DASAR BOCAH!!!" teriak gue kesal.

Dasar Audrey... Sok banget nasihatin kakaknya sementara dia sendiri bosnya membolos. Masih bocah tapi udah jago bolos. Ckck. Dan mau tau siapa yang ajarin? Ya siapa lagi kalau bukan mama gue tersayang yang otaknya paling gestrek di dunia.

~~~

"ALAAAAAAANNNNNNNN!!!"

OMG!

Satu udah kelar sekarang yang lainnya lagi toa sana toa sini. Huft. Bunuh gue dah sekarang!

"Apaan sih, ma? Nggak usah toa juga!" sahut gue.

"Oh, lo kayaknya sehat-sehat aja. Bye! Gue mau back to salon... Mau mempercantik diri dulu, bye!" sahut mama lalu pergi.

Basketball LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang