Hai semua kembali lagi bersama author. Bosan ya sama sudut pandangnya author? Kalo bosan vote banyak-banyak biar gantian sama Ara. Atau mau sama sudut pandangnya Alan? Kayaknya kalian pada kangen sudut pandangnya Alan ya? Well, author juga. Soalnya Alan jarang muncul belakangan ini, hiks.
Oke, langsung saja kita mulai, ACTION!
Ara berjalan menuju ke sekolah. Saat mendekati sekolahnya, Ara terkejut dengan Reza yang berada di dekat gerbang sekolah tapi tidak masuk ke dalam sekolah.
Ara pun berjalan mendekati Reza yang tengah berekspresi seperti orang panik takut ketangkap basah sedang berada di depan sekolah.
"Reza?"
Reza pun berbalik dengan sedikit terkejut melihat Ara yang menyadari keberadaannya. Reza berusaha untuk menetralkan wajahnya yang panik tadi menjadi tidak panik.
"Oh, hai Ara. Kirain siapa,"
"Lo ngapain disini?" tanya Ara.
"Gue sedang ya... Sedang ambil surat pindah gue." jawab Reza.
"Hah? Katanya Christy lo udah pindah dari beberapa hari kemarin." ujar Ara.
"Iya, pas itu baru rencana pindah."
"Lo mau pindah kemana?" tanya Ara.
"Jauh dari sini deh. Oh ya, gue harus pergi dulu ya, dah!"
"Tunggu Reza!"
"Apa lagi?"
"Maksud perkataan lo beberapa hari yang lalu itu apa?" tanya Ara.
"Well, yeah. Artikan saja sendiri." jawab Reza cuek dan pergi melaju cepat dengan motornya.
"Ararararara!!!!!!!!!!!" seru Christy yang langsung memeluk Ara dari belakang.
"Christy? Baru datang lo?"
"Iya, Ara." jawab Christy.
"Cewek lebay." cibir Chris.
"Chris, lo belum pernah makan sepatu gue utuh-utuh kan?!"
"Udah udah waktunya sekolah tuan dan nyonya kembar." sahut Robert menengahi.
Mereka berempat pun memasuki gerbang sekolah mereka menuju ke kelas mereka. Mereka pun melewati koridor dan Ara menatap Alan yang sedang bermain basket dengan senyuman yang sedikit mengembang di sudut bibirnya.
"Cie lihatin mulu si doi." bisik Christy.
"Apaan sih, Christy!" cibir Ara mengelak dan berjalan lebih cepat di antara yang lain.
"Cie salting." ucap Christy memanas-manasi.
"Nggak tuh." elak Ara.
"Kalian omongin apa sih?" sambung Chris yang mulai kepo.
"Omongin cowok." ujar Christy.
"Cie yang omongin selingkuhannya di depan pacarnya." cibir Robert.
"Robert lo salah paham," ujar Ara.
"Masa?"
"Iya,"
"Buktinya?"
"Christy itu omongin gue karena gue lihatin si A-ups. Sorry gue lupa bawa bolpen, kalian ada yang punya bolpen dua?" ujar Ara yang tiba-tiba mengganti topik.
"Salting bener." timpal Chris.
"Bolpen? Gue ada dua nih. Mau?" tawar Robert.
Ya, bodohnya si Robert termakan umpan ganti topiknya Ara. Christy dan Chris hanya menatap Robert datar dan malas karena Robert memang nggak peka kalau soal beginian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Basketball Love
Teen Fiction[Sequel Hot Boy vs Stupid Girl] Kenapa jarak diantara kita begitu terbentang jauh? Bukankah kita bersahabat? Lalu kenapa kamu memilihnya? Apa aku tidak pantas untukmu? ------------------------------- Dilarang menjiplak ataupun meniru karya saya tanp...