Memikirkanmu

2.4K 138 0
                                    

Ting nong

Bel pintu rumahnya Alan pun berbunyi dengan nyaringnya.

"Rey! Pergi bukain pintu noh!" seru Alan dengan malas dari kamarnya.

"Ish... Nyebelin banget dah punya kakak yang hobinya nyuruh-nyuruh adeknya." gerutu Audrey.

"Gue dengar tau!" seru Alan lagi.

"Biarin! Sengaja :p"

Ceklek

"HAALOOO HALOOO!!! I'M HOME ANAK-ANAK DURHAKA!!!!!!!" seru Risa dengan semangat sambil menyeret kopernya.

"TOA AMAT SEH!!!" seru Audrey.

Pletak!

"Woy anak durhaka! Bangga kek punya ibunda yang cantik, baik hati, dan tidak sombong kayak gue ini pulang, eh malah di cibirin gitu... Gue nggak kasih oleh-oleh baru tau rasa lo!" sahut Risa sambil menjitak kepalanya Audrey.

"Awch..." ringis Audrey.

"Aduh baru aja tiba ini anak dan mama udah konflik segala macam hal, Audrey, dimana kakakmu?" tanya Rivaldo yang muncul di belakangnya Risa.

"Di dalam kamarnya, tau tuh sama dia ikut-ikutan Audrey datang telat ke sekolah hari ini." sahut Audrey malas.

"Kok anak-anak gue sekarang pada suka telat ya?" cibir Rivaldo pelan.

"Wah wah... Anak-anak yang sangat pintar, suit suit... Tingkatkan ya, anak-anak." ujar Risa dengan bangga.

"Sepertinya hanya gue seorang yang waras kali ini..." gumam Rivaldo.

"Okay! Okay! Gue bawa oleh-oleh specialistik dari London!!!" seru Risa semangat.

"Ma, bahasanya biasa aja kali, nggak usah alay pake BGT gitu." cibir Audrey.

"Ih suka-suka gue, mulut ya mulut gue, napa lau hah? Sewot amat yak... Kalau masih bocah mending lu diam aja."

"Kok mama gue gini amat ya?" gumam Audrey.

***

"Ra," panggil Reza.

"Hm, ya?"

"Lo... Hm, nggak jadi."

"Napa Rez? Bilang aja kalo emang penting." ujar Ara.

"Hm, nggak jadi kok. Gue rasa nggak penting."

"Oh ya udah."

'Apakah pantas gue bertanya soal perasaan Ara terhadap Alan? Tapi gue ingin tau kebenarannya, gue nggak bisa begini terus.' batin Reza.

"Ararara!!!" seru Christy.

"Ya, Chirsty? Kenapa?" sahut Ara.

"Kantin yok! Kepala gue pegal-pegal usaha menghapal si Einstein dkk punya teori..." ujar Christy dengan malas.

"Loh? Perasaan di Fisika itu kebanyakan teorinya Sir Isaac Newton kan?" sahut Ara.

"Udahlah jangan bahas hal itu dulu, Ra. Sakit pala gue mikirnya." bantah Christy karna memang otaknya sudah sangat jenuh menghafal semua rumus-rumus dan teori-teori Fisika sialan itu.

Pletak!

"Yee bilang aja lu salah ngomong." sahut Chris yang barusan menjitak kepala kembarannya itu.

Basketball LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang