Akhirnya Ara, Christy dan murid-murid olimpiade lainnya telah selesai bertanding dengan soal-soal olimpiade dan sekarang mereka pulang masing-masing ke rumahnya.
"Ra, lo mau kemana habis ini?" tanya Christy sambil memasukkan smartphonenya ke dalam saku.
"Mau kemana apanya ish..." jawab Ara sambil tersenyum hambar.
"Jujur aja deh! Lo mau lihat Alan tanding kan?" tanya Christy.
"Eh? Apaan? Nggaklah... Lagian mereka emang masih tanding?" ujar Ara berusaha mengelak.
"Loh? Lo nggak tau ya? Mereka masih tanding sampai sebentar sore loh untuk menentukan siapa yang masuk semifinal, dan semifinalnya dimulai besok..." sahut Christy.
"WHAT?!" jerit Ara tiba-tiba.
"Mau ikut dengan gue kesana?" tawar Christy sambil mengedip-ngedipkan matanya.
"Sialan... Oke, fine. Lo yang menang hari ini." cibir Ara lalu mengikuti Christy masuk ke dalam taksi.
"Bukan menang tapi itu skakmat hahahaha!!!" sahut Christy sambil tertawa kemenangan.
Ara dan Christy pun menuju ke gedung olahraga dimana lomba basket itu diadakan. Mereka menempuh perjalanan selama 20 menit dan akhirnya sampai kesana.
"Udah dimulai ya?" tanya Ara.
"Kayaknya belum. Ayo cepat!" sahut Christy.
Mereka berdua masuk ke dalam gedung olahraga itu dan duduk di salah satu tempat duduk penonton. Tim sekolahnya Alan baru saja akan bertanding melawan tim sekolah lain.
"Nyaris telat sih." tambah Cindy.
Deg
Deg
Deg
Jantung Ara berdegup kencang memperhatikan pertandingan tersebut.
Priiiiiitttttttt!!!!!!!!!
Bunyi peluit wasit pun berbunyi menandakan bahwa pertandingan dimulai. Bola pertama langsung saja di rebut oleh timnya Alan.
"Fight on! Fight on!" teriak anak-anak cheers sekolahnya Alan dan Ara.
"Cih. Si Cindy bapernya kelewat amat sih..." gerutu Christy.
"Ayo! Berjuang! Go! Go! Go!" seru seseorang di sebelah Ara dan Christy. Keduanya refleks menoleh ke samping mereka.
"AUDREY?!!!" jerit Ara.
"Eh, kak Ara?" ujar Audrey yang juga kaget Ara ada di dekatnya.
"Toa amat sih! Hei nak, lo siapa?" tanya Christy ke Audrey.
"Lo sendiri siapa?!" sahut Audrey balik.
"Christy ini Audrey adiknya Alan yang pernah gue cerita itu. Dan Audrey, ini Christy teman gue yang juga pernah gue cerita itu." sahut Ara menengahi.
"Oooooohhhhh..." sahut keduanya.
"Jadi lo adeknya Alan ya... Pantesan mukanya mirip." ujar Christy.
"Masa?! Seumur hidup gue baru kali ini ada yang bilang gue mirip kak Alan!" seru Audrey histeris sendiri.
"Emangnya nggak pernah ada yang bilang gitu?" tanya Christy.
"Yoi. Kak Ara aja nggak pernah bilang gitu." jawab Audrey sambil melihat Ara sinis.
"Soalnya lo lebih miripan preman pasaran dibanding mirip Alan." ujar Ara sambil nyengir.
"Uenak aja! Gue ini terlalu berkelas untuk di samain dengan preman pasaran tau!" seru Audrey.
"Udah, udah. Mending kita dukung Alan dulu baru debat presidennya nanti selesai pertandingan." sahut Ara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Basketball Love
Teen Fiction[Sequel Hot Boy vs Stupid Girl] Kenapa jarak diantara kita begitu terbentang jauh? Bukankah kita bersahabat? Lalu kenapa kamu memilihnya? Apa aku tidak pantas untukmu? ------------------------------- Dilarang menjiplak ataupun meniru karya saya tanp...