Always Besides Her

1.9K 110 10
                                    

A L A N  POV

Gimana rasanya kalau kalian jadi gue? Teman yang sangat kalian sayangi dan kasihi harus menderita dan terbaring lemah di rumah sakit mencoba melewati masa-masa kritisnya.

"Kak," panggil Audrey ke gue.

"Ya? Kenapa Rey?" tanya gue.

"Kakak nggak mau pulang dulu? Mama udah mau pulang tuh kak," ucap Audrey.

"Udah, Rey. Biarkan kak Alan disini jagain kak Ara, Audrey sama mama pulang yuk." ajak mamaku, Risa, sambil menarik tangan kanannya Audrey.

"Tapi Rey mau sama kak Alan,"

"Kak Alan harus jagain kak Ara soalnya kak Alesha kan lagi sibuk, trus teman-temannya kak Ara dan kak Alan lagi di Korea, trus mama dan papanya kak Ara kan lagi urus acaranya Alesha yang ditunda," ujar mama.

"Ya udah deh Rey ikut mama pulang," ucap Audrey akhirnya.

"Jagain Ara, ya sayang." ucap mama seraya mengecup keningku lalu menarik Audrey keluar dari ruangan ini.

"Tunggu!" seru Audrey. "Kak Alan jangan lupa makan ya, nanti kalo kak Alan sakit lagi Rey nggak bisa angkat kak Alan," ujar Audrey.

"Iya," jawabku padanya.

Audrey dan mama akhirnya meninggalkan ruangan ini dan menutup pintunya. Gue kembali menatap Ara yang masih tidak sadarkan diri.

"Ra... Bangun, Ra." ucap gue pelan sambil memegang tangannya.

Tok tok tok

"Masuk!" jawab gue.

"Eh, ada Alan. Mamamu, Risa, udah pulang ya?" tanya tante Alice, tantenya Ara.

"Iya, barusan aja pergi keluar sama Audrey." jawab gue.

"Oh, maaf ya malah jadi kamu yang harus jagain Ara," ucap tante Alice.

"Nggak apa-apa kok, tan. Lagian Ara kan temannya gue dan gue temannya Ara, kalo Ara sedang dalam kondisi kritis gue harus ada di sampingnya menolongnya." ujar gue.

"Ara pasti beruntung ya, punya sahabat sebaik kamu," ucap tante Alice sambil mengeluarkan barang-barangnya Ara.

"Mau saya bantu tan?"

"Nggak usah, mending kamu duduk di situ dan tungguin Ara sadar, tante mau buatin teh hangat dulu."

"Iya, tante."

Tante Alice pun keluar dari ruangan ini untuk pergi ke rumah kerabatnya yang tinggal di depan rumah sakit. Untungnya pula kerabatnya tante Alice itu salah satu dokter disini, jadi lebih mempermudah.

Tok tok tok

Doh! Siapa lagi sih?!

Ceklek

"Abi?!" seru gue kaget.

"Hai Alan, gue dengar dari tante Alice lo jagain Ara ya, wuih curang ya elo main nyuri start duluan," cibir Fabian.

"Apaan sih elo! Gue lagi jagain orang sakit malah di bilang nyuri start duluan, stres ya elu?" cibir gue pula.

"Hahahahaha... Trus gimana kondisinya Ara?"

"Masih sama, belum ada tanda-tanda dia sadarkan diri..." jawab gue.

"Huft. Gue barusan dari kantor polisi," ucap Fabian.

"Ngapain lo-"

"Gue bertanya soal kasus kecelakaan yang menimpa Ara ini." potong Fabian, kampret dah nih anak main potong-potong pembicaraan gue.

Basketball LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang