Mencari Petunjuk

2K 116 3
                                    

Sudah dua hari sejak terakhir kali di tempat hamparan hijau itu Ara melihat Reza. Reza tak masuk ke sekolah setelah dua hari itu. Dan selama dua hari itu banyak yang bertanya-tanya kemana perginya si Reza, tapi sayangnya tak ada yang tau.

"Christy!" panggil Ara.

Christy pun berbalik ke arahnya Ara dengan wajah datar miliknya. Ara pun berlari mendekati Christy dan Christy hanya menanggapinya secara datar dan biasa saja seperti mereka hanyalah orang yang tidak terlalu saling kenal.

"Kenapa?" tanya Christy dengan biasa.

"Lo tau Reza dimana? Udah dua hari dia menghilang loh!" seru Ara heboh.

"Dia pindah kemarin ke Belanda, ayahnya yang memindahkannya kemarin karena Edward yang memintanya. Lo masih nggak mau percaya gue?" ujar Christy menatap Ara serius.

"Edward yang meminta Reza di pindahkan? Di saat-saat mendekati olimpiade tingkat nasional?" sahut Ara tak percaya.

"Iya, dan Reza pergi begitu saja demi lo aman. Jadi lo harus dengar kata-katanya Reza, atau lo masih nggak percaya sama gue?" ujar Christy lagi.

"Gue percaya kok sama lo Christy, meskipun gue juga nggak lihat bagaimana kejadiannya. Tapi, gue yakin lo nggak mungkin bohong sama gue." ucap Ara seraya tersenyum kepada Christy.

"Gue tau lo memang sahabat gue." ucap Christy seraya memeluk Ara.

"Tapi..."

"Tapi?"

"Gimana caranya menjauh dari kak Edward? Sementara gue kan udah dekat sama dia." ujar Ara.

"Hm... Sepertinya gue ada ide." ucap Christy mantap.

"Ini dia Christy gue yang nggak pernah kehabisan akal!" seru Ara.

"Dan ini dia Ara gue yang nggak pernah bosan dengar ide-ide gue." balas Christy dan mereka pun tertawa.

"Jadi Ara lo udah memutuskan apa yang benar?" sahut Robert yang muncul entah darimana.

"Lo ngagetin Ara gue, Robert!!!" seru Christy seraya mencubit lengannya Robert.

"Ampun, ampun Christy... Sumpah gue minta ampun nih! Sakit! Awchhh!!!" ringis Robert.

"Udah, Christy. Kasihan tangannya Robert udah mau biru," ujar Ara memberhentikan kedua manusia sarap itu memulai aksi mainstream mereka.

"Kenapa lo bisa tiba-tiba berkeputusan untuk memilih kita?" tanya Chris yang juga datang bersamaan dengan Robert.

"Kalian itu sahabat gue juga selain Alan. Dan kalian nggak mungkin berbohong sama gue, karena gue yakin kalian nggak akan berbohong. Tapi memang gue sempat nggak percaya sama kalian karena gue percaya sama kak Edward waktu itu. Tapi setelah gue evaluasi kejadian per kejadian ini ulang, gue memang rasa ada yang aneh dan janggal di sini. Itulah sebabnya gue tetap memilih kalian, karena apapun yang gue lakukan kalian pasti senantiasa menerima gue kembali dengan senang hati. Dan gue yakin, kalian memang sahabat gue, karena seorang sahabat tidak akan meninggalkan ataupun membiarkan sahabatnya dalam masalah." ucap Ara mantap.

"Ararara gue telah kembali!!!!!" seru Christy seraya memeluk dan menempel di dekat Ara.

"Lo kayak parasit aja nempel di Ara kek gitu." sindir Chris.

"Lo mau ngebacot ya?!" sahut Christy sangar.

"Hmpf. Gue nggak nyangka lo gampang tensian gitu jadi cewek, pasti kasihan banget kalo jadi Robert yang tiap hari harus menghadapi monster kayak lo." ledek Chris.

"CHRIS!!! COME BACK HERE!!!" seru Christy sambil saling kejar-kejaran dengan kembarannya, Chris.

"Kembaran yang berbahagia." ucap Robert dengan menghela napas.

"Ya, benar sekali." timpal Ara.

***

"Baiklah! Misi pertama untuk mendapatkan bukti perbuatan kejam Edward akan dimulai!" seru Christy dengan semangat yang menggebu-gebu.

"Beneran deh, suer dia pacar lo?" bisik Chris ke Robert.

"Begitu-begitu dia juga kembaran lo, pe'a." balas Robert.

"Malu-maluin gue punya kembaran pake baju kayak cat woman gitu. Emang dia pikir ini sekolah tempat cosplay apa?" sindir Chris.

"Enak aja lu kalo ngomong! Baju ini tuh terbuat dari bahan khusus yang tidak akan sobek dan kulit kita di dalam tidak akan gampang tergores bila kita jatuh. Trus gue udah dapat ijin kok dari kepsek jadi gue bisa make baju ini." jelas Christy panjang lebar.

"Itu karna lo sogok kepseknya." sindir Chris lagi.

"Psst! Intinya gue berusaha agar penyamaran ini berhasil untuk mencari bukti." ucap Christy seraya mengambil teropong dalam tasnya.

"Beneran deh, Christy. Hanya elo satu-satunya orang yang berpakaian aneh itu dan jongkok-jongkok di dekat pagar bunga nggak jelas." timpal Chris lagi.

"Mana lagi orang-orang banyak udah pada lihat kesini gara-gara penampilan lo yang mencolok itu." cibir Robert.

"Ini cat spy bukan cat woman okayy!!!" geram Christy.

Saat ini mereka berada di samping kantin sekolah untuk mengamati aktivitas Edward. Saking semangatnya, Christy nekat membeli baju cat woman dari Hollywood untuk di pakainya dalam acara penyelidikannya yang dijamin bakalan GATOT alias GAGAL TOTAL gara-gara penampilannya yang mencolok itu.

"Itu kan kak Christy kan?"

"Iya, kok pake baju cat woman sambil jongkok gaje gitu sih?"

"Apa dia stres?"

"Nggak tau deh."

"Loh? Bukankah dia kembarannya Chris, salah satu most wanted boys di sekolah ini?"

"Eh iya ya. Pasti kalo jadi kak Chris gue malu banget kembaran gue berpakaian aneh kayak gitu."

Dan masih banyak lagi kata-kata dari para murid-murid yang ada di kantin itu. Baik yang hanya duduk-duduk, nongki dengan teman-temannya, dan yang sedang membeli pun menatap Christy dengan tatapan horror karena penampilan Christy yang mencolok itu.

"Gue mau pulang aja daripada ikutan mengintai Edward." cibir Chris.

"Loh? Kenapa?" tanya Ara polos.

"Malu gue kalo disini terus. Udah di tatap banyak orang, reputasi gue diinjak-injak pula disini." sahut Chris dengan wajah betenya.

"Tenang aja, bro. Lo memang pantas kok di injak-injak reputasinya." sahut Robert sambil menepuk bahunya Chris.

"Njir lu." cibir Chris.

"OMG GUYS!!!" pekik Christy.

"Napa, Christy?" tanya Robert dengan cepat.

"Gue ada bukti mengenai Edward! Ini mengenai mobil yang dia bully tuh loh! Mobilnya Alan..." ucapnya.

"BILANG KEK DARITADI!!!" seru Chris dengan emosi yang sedari tadi minta meledak.

Mereka berempat pun pergi ke parkiran mobil dan menuju ke mobilnya Christy dan melaju cepat ke rumahnya Christy dan Chris dimana kamera yang waktu itu Christy pake rekam tersimpan di kamarnya Christy.

***

Tbc.

Oke sekian dulu ya part ini. Gue ngetiknya sambil setengah-setengah ngantuk nih, jadi maklumi aja kalo ada yang gaje itu.😓😓😓 Abaikan aja bila perlu.😏😏😏

Jadi, seeya next chapter!😘😘😘
Jangan lupa memberikan vomments kalian okey???😏😏😏 Bhabhayyy!!! 😌😌😌

Basketball LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang