Bully (1)

2K 115 4
                                    

PLAAAAKKKK!!!

Ara tersontak kaget dengan apa yang di lakukan Cindy terhadapnya. Cindy menampar Ara! Dan Cindy melakukannya di depan umum, di koridor sekolah.

Ara menatap Cindy dengan tatapan sadis dan mengintimidasi. Ara benar-benar lepas kendali saat ini karena Cindy yang memulainya duluan. Ara dengan cepat dan tanpa segan-segan balik menampar Cindy lebih kuat.

PLAAAAKKKKKK!!!!!!

"MAU LO APAAN?! MAKSUD LO APA?!" seru Ara dengan kemarahan yang sudah terlepas kendali.

"LO ITU JADI CEWEK TAU DIRI YA! NGGAK USAH LO DEKAT-DEKAT ALAN KAYAK AKRAB SAMA DIA! GUE NGGAK SUKA LIHAT LO DEKAT SAMA ALAN!" seru Cindy.

"EMANG LO SIAPANYA ALAN BERANI NGEBATASIN GUE!" balas Ara membuat Cindy sempat sontak terdiam.

"INTINYA LO HARUS NGEJAUHIN ALAN ATAU GUE BAKAL BUAT LO LEBIH PARAH DARI INI! CAMKAN ITU BAIK-BAIK!!!" seru Cindy lalu pergi dari tempat itu.

"Araaaa!!!" seru Christy memanggil Ara sambil berlari ke arahnya Ara.

"Lo nggak apa-apa?" tanya Chris.

"Gue nggak apa-apa kok." jawab Ara.

"Ih dasar cewek cabe-cabean centil petekilan kegatelan!!! Berani-beraninya dia nampar Arararara gue!!!" seru Christy kesal dan marah.

"Udah Christy, gue nggak apa-apa." ujar Ara.

"Ya udah, yuk balik ke kelas." ajak Chris.

"Bakalan gue cincang tuh cewek!" seru Christy.

Seantero sekolah pun langsung tau tentang Cindy yang menampar Ara di acara saling tampar-menampar mereka berdua tadi di koridor depan kelas anak-anak IPS yang suka sebar gosip orang bertengkar.

Sayangnya Alan seorang dan anak-anak tim basket lainnya saja yang tidak mengetahui hal itu karena mereka sedang latihan intensif di tempat lain untuk meningkatkan kemampuan mereka menghadapi final turnamen basket mendatang.

Fabian yang mendengar hal itu langsung pergi menuju ke kelasnya Ara untuk mengetahui kondisi Ara baik-baik saja atau tidak. Fabian merasa sangat khawatir dengan Ara.

"Ara!" panggil Fabian.

"Lah? Lah? Cogan darimana lagi nih?" ujar Christy malas.

"Eh, Abi? Kenapa?" tanya Ara.

Fabian masuk ke dalam kelasnya Ara dan pergi menuju ke arah bangku tempat duduknya Ara dan melihat wajah Ara yang sedikit lebam karena tamparan Cindy tadi.

"Lo nggak apa-apa?" tanya Fabian khawatir sambil mengelus pipi Ara dengan lembut.

"Gue nggak apa-apa. Apaan sih dengan wajah sok khawatir itu?" sahut Ara.

"Siapa yang lakuin ini ke elo?" tanya Fabian langsung dan menggeram kesal.

"Udah gue bilang gue nggak apa-apa." ulang Ara.

"Cindy yang buat Ara kek gini. Tadi dia nampar Ara katanya Ara harus ngejauhin Alan." ujar Christy.

"Christy!" seru Ara yang tidak mau Fabian tau siapa pelakunya.

"Gue sih mau cincang tuh cewek kalo gue ketemu dia lagi. Well, tenang saja bro, Ara bakalan aman kalo dekat dengan kita." ujar Christy.

Fabian hanya bisa mengepalkan tangannya dengan kuat karena dia tidak mungkin memukul cewek kan... Ya, Fabian hanya pasrah saja dan membiarkan Christy yang ambil alih.

"Oh ya, ngemeng-ngemeng lo siapa? Kayaknya akrab dengan Ara." tanya Robert.

"Dia Fabian, teman Ara dari kecil. Juga temannya Alan." jelas Christy singkat.

"Ooohhh..."

"Makan tuh 'oh'..." cibir Christy.

"Makanya kenalan." tambah Chris.

"Oh ya, Abi. Ini teman gue Robert dan Chris." ucap Ara seraya menunjuk Robert dan Chris.

"Hai salken, gue Fabian panggil saja Abi."

"Salken juga, Abi." ucap Chris dan Robert berbarengan.

***

"Ara!" seru seseorang.

Ara tidak mengenal suara itu milik siapa, jadinya Ara berjalan mengikuti arah dari suara itu. Ara berjalan dan sampai di lobby utama gedung sekolah mereka dan tiba-tiba...

BYUURRRRRR...

Air yang berasal dari ember jatuh ke atas kepalanya sehingga tubuh Ara basah kuyup semuanya. Christy, Robert, dan Chris yang melihat hal itu langsung berlari ke arah Ara yang sudah kebasahan.

"RASAIN ITU!!!" seru seorang cewek tak dikenal.

"Loh? Itu kan..." ucap Chris terpotong.

"Salah satu cewek fanatik yang menjadi penggemarnya Alan kan?" sambung Christy.

"Kali ini apa lagi sih?! Pasti Cindy dalang dari semua ini!" cibir Robert.

"Christy, lo bawa seragam lain nggak?" tanya Ara.

"Sayangnya nggak, Ra. Tapi di loker gue ada baju olahraga, lo pake aja baju olahraga gue aja daripada basah kuyup kek gitu." jawab Christy dan mengantar Ara menuju ke tempat loker-loker.

"Gila bener dah... Setelah aksinya Cindy, malah jadi banyak yang membuat aksi ke Ara." ucap Robert.

"Kita nggak boleh tinggal diam. Kita harus menolong Ara, Ara kan teman kita." ujar Chris yang diangguki Robert.

Ara dan Christy berjalan menuju ke lokernya Christy yang bersebelahan dengan lokernya Ara. Christy pun membuka lokernya mengambil baju olahraga miliknya untuk Ara.

Ara pun mengambil baju olahraga itu dan membuka loker miliknya untuk mengambil sepatu dan kaos kaki cadangan yang ia taruh di lokernya. Dan...

Sruukk sruukkk sruuukkk...

Banyak surat jatuh saat Ara membuka pintu lokernya. Surat-surat itu di tujukan ke Ara dengan kata-kata yang sadis dan segala macamnya. Ara hanya mengangkat semua surat itu dan membuangnya ke tempat sampah terdekat.

"Tadi air sekarang surat-surat sial? Yang benar saja!" cibir Christy.

"Gue nggak apa-apa." jawab Ara.

"Gue akan cincang beneran tuh Cindy! Pasti gara-gara Cindy semuanya jadi bully lo, Ra!" sahut Christy.

"Belum tentu Cindy lo, Christy. Alan punya banyak penggemar fanatiknya yang akan melakukan apa saja untuk mendapatkan perhatian dari Alan, pastinya mereka dengan sendirinya akan benci gue yang dengan gampangnya mendapatkan perhatian dari Alan."

"Tapi kan lo temannya Alan dari kecil, ya wajar aja dong Alan beri perhatian sedikit lebih ke elo."

"Ya, justru karena itu gue pastinya akan di benci dan di bully di saat Alan tidak ada disini."

"Gue beneran nggak suka lihat lo diginiin, Ra."

"Ya, gue harus hadapi ini. Kalo nggak, mereka akan pikir gue lemah dan tak mampu berkutik di hadapan mereka. Jadi gue nggak mau di anggap lemah." ujar Ara dan berjalan menuju ke ruang ganti.

***

Tbc.

Hollaaaawww readers!!! Gue baek kan udah update??? Nah, karna gue udah update lo pada harus vomments nih... 😌😌😌

Seeya next chapter dan jangan lupa vommentsnya ya! 😘😘😘

Basketball LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang