Yeri melangkahkan kakinya dengan semangat menuju kelas sambil memasukkan kedua telapak tangannya ke dalam saku jaket. Hari ini raut wajahnya tampak begitu berbeda dari hari biasanya. Setelah seminggu melaksanakan ujian tengah semester, kini dirinya bisa menghela nafas lega. Terlebih lagi ia bisa menyelesaikan ulangan mematikan alias fisika. Berkat catatan rangkuman yang Jungkook berikan, dirinya dapat mengerjakan ulangan fisika dengan baik. Sepertinya gadis itu harus berterima kasih pada Jungkook.
Begitu memasuki kelas, Yeri malah mendapati kelasnya yang kosong dan tidak ada siapa-siapa disana. Hanya ada beberapa tas milik teman-temannya, dan sang pemilik entah kemana. Yeri yakin, semua teman-temannya sudah berhambur ke lapangan untuk menyaksikan pekan olahraga dan seni di lapangan. Yeri juga sebenarnya juga ingin ke pesta porak, namun rasa malas menghujam dirinya. Ia pun memutuskan untuk menunda pergi ke lapangan.
Ia melirik kursi disebelahnya. Tidak ada Shannon, hanya ada sebuah tas gendong berwarna hijau pastel di atas kursi tersebut.
"Pasti dia sedang ke pesta porak." gumamnya.
Yeri memutuskan untuk berjalan menuju keluar kelas. Gadis itu berjalan menyusuri koridor sambil mengarahkan pandangannya kearah lapangan yang penuh dengan ribuan murid disana. Bukannya datang ke pesta porak, Yeri malah berjalan kearah tangga menuju rooftop.
Sepi.
Kemana dia?
Yeri terus menelusuri pandangannya yang tengah mencari seseorang. Namun nihil, Jungkook tidak ada disana.
"Sedang apa kau disini?" suara itu cukup mengagetkan Yeri.
"Jungkookie? kenapa kau disini?" tanya Yeri bingung karena tiba-tiba saja pria itu ada di hadapannya.
"Mencari udara segar. Kau sendiri?" tanya Jungkook balik, yang kemudian berjalan mendekat ke hadapan gadis itu.
"Aku sedang bosan. Makanya aku kesini."
Jungkook menatap Yeri bingung. "Kau tidak ingin melihat porak?"
"Ani. Pasti penuh disana. Aku malas" dengus Yeri pelan.
Jungkook tidak menggubris. Ia malah berjalan menuju tembok rooftop dan bersender disana sambil memandangi suasana kota yang ramai dengan kendaraan. Tanpa berpikir lama, Yeri pun melakukan hal yang sama. Ia bersender tepat di sebelah pria itu, dan kemudian menatap pemandangan di hadapannya itu.
"Jungkookie."
"Hmm?"
"Apa kau mempunyai keluarga dekat disini?"
Jungkook langsung menggeleng. "Tidak ada yang tinggal di Daegu."
Yeri menatap Jungkook tidak percaya. "Sama sekali tidak ada?"
Pria itu mengangguk pelan. "Mereka ada di Busan, kecuali ibu dan ayahku."
Yeri mengangguk paham. "Apa kau sering mengunjungi mereka?"
Jungkook berpikir sebentar. "Terakhir kali saat seminggu setelah nenek meninggal. Semenjak itu tidak lagi."
Yeri melirik Jungkook sesekali. Tatapan Jungkook yang kosong itu seolah menandakan ia sedang memikirkan sesuatu yang tentu saja Yeri tahu. Tatapan itu seperti menyiratkan bahwa pria itu sedang merindukan keluarganya. Ingin sekali Yeri menghibur pria itu, namun ia tidak tahu bagaimana caranya. Terlebih lagi dengan sifat Jungkook yang cenderung dingin membuatnya menjadi agak susah untuk merujuk Jungkook. Yeri mendesah pelan.
Aku tidak ingin membuatnya seperti ini terus.
Aku harus membuatnya tersenyum kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Stars
FanfictionKehidupan Jeon Jungkook berubah ketika mengenal seorang Kim Yerim. Gadis yang tiba-tiba saja muncul karena sebuah ketidaksengajaan. ( private。)