#24

6.2K 616 92
                                    

Yeri termenung di kamarnya, merenungkan perkataan yang sejak seminggu yang lalu terus menghantui pikirannnya.

Jung Yein. Gadis itu telah mengatakan sesuatu padanya, dan tentu saja hal itu terus mengganggu pikirannya. Baiklah, semuanya ini ada sangkut pautnya dengan Jeon Jungkook.

flashback on

"Jadi bagaimana sekolahmu di Daegu? Apa begitu menyenangkan?" tanya Yein.

Yeri mengangguk cepat, "Tentu saja! A-apalagi, aku satu kelas dengan Jungkook. Aku senang sekali."

Yein hanya tersenyum, "Jungkook ya. Hm, aku merindukannya. Sudah lama kita tidak bertemu. Bahkan dia pun jarang memberikan kabar untukku," sahutnya.

"E-eh, i-iyakah? Hm nanti akan kusampaikan salam rindumu itu untuk Jungkook," ujar Yeri sambil terkekeh kikuk.

Ada yang aneh dengan perasaannya.

'Oh ayolah. Kau tidak mungkin cemburu, Kim Yeri.'

"Kau tahu Kim Yeri? Sebenarnya aku dan Jungkook sudah kenal saat kami masih duduk di bangku SMP. Hanya saja saat menginjak kelas dua SMA, dia pindah ke Daegu karena neneknya meninggal. Aku sangat menyayangkan hal itu," gerutu Yein.

'Bodoh. Kalau itu juga aku tahu.' batin Yeri pelan.

"Hm, begitu ya? Lalu kenapa dia tidak tinggal di Busan saja?" tanya Yeri, sok pura-pura tidak tahu. Padahal di balik semuanya, jelas-jelas dia sudah tahu menahu soal Jeon Jungkook. Bahkan sampai seluk beluk pria itu Yeri pun tahu.

"Itu karena dia tidak ingin tinggal di Busan lagi. Padahal kan, kami sebentar lagi akan dijodohkan. Sayang sekali dia harus pindah."

Perkataan itu sukses membuat Yeri bungkam.

'A-apa? Dijodohkan?'

"D-dijodohkan?" tanya Yeri tidak percaya.

Yein mengangguk mantap, "Ya. Orang tua kami sangat dekat. Makanya mereka menjodohkan kami."

Hancur sudah perasaan Yeri saat itu juga. Bagaimana tidak? Mendengar Jungkook akan dijodohkan dengan temannya saja sudah membuatnya sakit hati. Bagaimana kalau semuanya akan benar-benar terjadi, dan ia akan menyaksikannya? Tidak bisa dibayangkan, bagaimana perasaab Yeri nantinya melihat sang pujaan hati dijodohkan dengan gadis yang lain.

Yeri tersenyum senang. Tidak, bukan senyum kesenangan. Itu adalah senyum kesenangan dibalik suatu kepedihan. Betapa kuatnya hati gadis itu saat mendengar kabar buruk. Sudahlah, bagaimanapun kedepannya, ia harus merelakan Jeon Jungkook pergi dari kehidupannya secara perlahan.

'Jeon Jungkook, selamat tinggal.'

flashback off

"Aish, jinjja jinjja jinjja! Kenapa aku terus memikirkannya, sih? Oh ayolah Kim Yeri, namja tidak hanya satu di dunia ini! Lupakan Jeon Jungkook-mu itu!"

Yeri mengacak rambutnya frustasi. Bagaimana bisa ia terus memikirkan Jungkook setiap hari? Bahkan mungkin setiap detik?

Ini benar-benar gila.

Ia menarik nafasnya dalam-dalam, kemudian menghembuskannya secara kasar.

"Lupakan Jeon Jungkook. Lupakan, Kim Yeri. Kau pasti bisa melupakan-"

Cklek.

Tiba-tiba saja pintu kamar Yeri terbuka. Yeri langsung menoleh ke ambang pintu.

"Eo? Soojung eonni?"

Lost StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang