#29

5K 581 65
                                    

Pagi yang cerah itu, Yeri baru saja terbangun dari mimpi indahnya semalam. Gadis itu menggeliat pelan diatas kasurnya, dan perlahan mulai menetralkan pandangannya yang sempat memburam.

Yeri melirik kearah bantal di sebelahnya. Ada benda yang masih tergeletak diatas sana, ponselnya. Diraihnya benda tersebut, kemudian ia membuka tombol lockscreen. Ada dua notifikasi pesan yang tertera disana.

Unknown number
- jaljayo!
- selamat pagi! apa kau sudah bangun, tuan putri? bagaimana mimpimu semalam?

Gadis itu langsung mengembangkan senyumnya. Dengan cepat, ia segera membalas pesan singkat tersebut dari si unknown number.

Yeri
tidak begitu buruk. bagaimana denganmu? apa tidurmu nyenyak?

Unknown number
semalam aku memimpikanmu, ㅋㅋ

Yeri
mwoya?

Unknown number
ya. hei, apa kau benar-benar tidak mengenalku?

Yeri
aniyo. tapi sepertinya kita sudah seperti teman dekat saja

Unknown number
itu memang benar. aku memang sudah mengenalmu sejak lama, dan kita adalah teman.

Dahi gadis itu mengkerut. Ia tidak mengerti pesan terakhir dari sang unknown number. Kita adalah teman?

Apa maksudnya?, batinnya pelan.

Yeri
benarkah?

Unknown number
aku mengenalmu, dan kau juga mengenalku. maka dari itu, kita adalah teman.

Yeri
aku sungguh tidak mengerti dengan perkataanmu

Unknown number
lupakan saja. hari ini kita jadi bertemu, kan?

Yeri
Uhm ya. Duryu park jam 3 sore?

Unknown number
ya. jangan lupa dengan janji itu, atau aku akan membunuhmu. ㅋㅋ

Yeri hanya tertawa kecil membaca pesan terakhir tersebut. Setelah itu, ia pun berjalan keluar kamar dan segera menuju dapur. Gadis itu mendapati Soojung dan ibunya yang tengah sibuk memasak disana.

"Eo? Eomma? Eonni?"

"Yeri-ya? Kau sudah bangun?" tanya sang ibu.

Gadis itu mengangguk pelan.

"Eonni, apa yang sedang kau lakukan?" tanya Yeri bingung.

Soojung tersenyum kecil, "Aku sedang membantu ibumu memasak. Hei, memangnya kau tidak mau ikut membantu?"

Gadis itu hanya menampakkan cengiran tanpa dosanya, "Entah kenapa rasanya aku sedang malas hari ini."

ibunya merengut sebal, "Kau ini anak eomma, tapi tidak mau membantu? Huh, dasar," tutur nya. Yeri hanya mengerucutkan bibirnya.

Soojung yang mendengar itu langsung terkekeh pelan, "Gwaenchana, ahjumma. Biar aku saja yang membantu, lagi pula hari ini kan aku tidak bekerja."

"Baiklah kalau begitu. Ah Yeri-ya, lebih baik kau bawa makanan ini ke meja makan. Setelah itu, kalian berdua sarapan. Arraseo?"

"Ne!"

Setelah sibuk mengurus pekerjaan rumah ini dan itu, Yeri dan Soojung pun memutuskan untuk sarapan di ruang makan.

"Yeri-ya, hari ini kau kan libur, dan aku juga. Bagaimana kalau kita jalan-jalan saja?" celetuk Soojung disela-sela melahap bulgogi nya.

Lost StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang