Sudah hampir seminggu lebih Jungkook tidak berbicara dengan gadis itu, ya siapa lagi kalau bukan Yeri. Bukan marah, Jungkook sama sekali tidak marah dengan Yeri. Hanya saja ia terlanjur kecewa dengan gadis itu. Yeri yang memohon-mohon padanya agar ia diajarkan oleh Jungkook lagi. Namun, ternyata gadis itu juga yang mengingkari janjinya sendiri. Meskipun sudah beberapa kali meminta maaf, namun perilaku Jungkook terhadap gadis itu tetap sama--seperti menampakkan amarah yang besar jika sedang tidak sengaja berpapasan. Bahkan, Jimin--sampai tercengang melihat dua kaum adam dan hawa itu bak orang asing yang sama sekali tidak pernah bertemu. Jika berpapasan, Jungkook akan selalu membuang mukanya kearah lain dan berusaha untuk menatap Yeri. Tidak, tidak ada tatapan kebencian disana. Jungkook hanya terlanjur kecewa. Disaat ia sudah lelah menunggu lama, Yeri rupanya malah bersenang-senang dengan teman namja yang Jungkook tidak tahu siapa namanya.
Yeri benar-benar menyesal dengan itu. Dia benar-benar lupa dengan janji yang waktu itu ia buat bersama Jungkook. Sungguh, dia amat menyesal. Andai saja waktu dapat ia putar kembali, mungkin ia sudah menolak ajakan Wonwoo waktu itu.
"Ya, Jungkook. Kau tidak akan mengerjakan tugas yang songsaem berikan?" tanya Jimin membuyarkan pikiran Jungkook.
Jungkook melirik Jimin sekilas. "Tidak. Aku malas."
Jimin langsung menautkan alisnya sebelah. "Malas? Tumben sekali kau malas. Biasanya kalau soal tugas, kau yang paling pertama mengumpulkan." kata Jimin sambil menyalin jawaban miliknya di buku.
Jungkook mendengus. "Lagi pula gurunya juga tidak ada, kan? Jadi untuk apa aku kerjakan?"
Ya, mereka memang sedang freeclass. Jadi, mereka hanya mendapat tugas yang diberikan Jung songsaem. Untung saja tidak dikumpulkan sekarang.
Jimin tidak menggubris. Ia pun sibuk mengerjakan tugas di hadapannya. Jungkook mengalihkan pandangannya kearah bangku Yeri yang berada tak jauh darinya. Rupanya gadis itu sedang membaca novel.
"Sampai kapan kau akan menggantungi perasaanmu sendiri, eh?" sindir Jimin sambil menyikut lengan Jungkook.
Jungkook mendecak pelan. "Kau menganggu."
"Ya. Kalau kau menyukainya, tinggal bilang saja. Jangan menunggu perempuan yang menyatakan cintanya padamu duluan. Kau tahu? Itu menyakitkan." semprot Jimin dengan nada sedikit menyindir.
Yang disindir hanya mendengus. "Aku sudah bilang, aku tidak menyukainya." elak Jungkook.
Jimin menatap Jungkook dengan tatapan tidak percaya. "Kalau kau tidak menyukainya, kenapa sampai sekarang kau tidak memaafkannya?"
Pria itu menghela nafasnya sebentar kemudian membuangnya secara kasar. "Aku tidak marah dengannya. Dan, siapa bilang aku tidak memaafkannya?"
Jimin langsung mendelik. "Terlihat dari tingkah lakumu itu. Itu terlihat kau seperti masih marah dengan dirinya. Apa kau tega mendiamkan Yeri terus-terusan?"
Jungkook hanya menggidik. "Aku tidak tahu."
Jimin langsung menepuk-nepuk pundak sahabatnya dengan pelan. "Jangan sampai menyesal, Jeon Jungkook."
Jungkook yang tidak mengerti perkataan Jimin langsung mengkerutkan dahinya bingung.
Apa maksudnya?
Menyesal?
Menyesal untuk apa?
× × × ×
"Shan!" Teriak Yeri begitu melihat Shannon baru saja memasuki kawasan kantin yang penuh dengan segerombolan siswa-siswi sekolahan tersebut. Ia bahkan tidak peduli saat murid-murid memperhatikannya karena teriakannya memang cukup keras tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Stars
FanfictionKehidupan Jeon Jungkook berubah ketika mengenal seorang Kim Yerim. Gadis yang tiba-tiba saja muncul karena sebuah ketidaksengajaan. ( private。)