#18

7.5K 701 21
                                    

Yeri berjalan menuju kelasnya dengan perasaan berbunga-bunga dan wajahnya yang riang itu. Bagaimana tidak? kemarin ia baru saja menghabiskan akhir pekannya bersama Jungkook. Pria itu mengajanya ke suatu tempat indah yang bahkan Yeri saja baru tahu saat itu juga. Intinya, harinya sangat bahagia kemarin dan tentu saja itu akan menjadi kenangan yang takkan ia lupakan bersama Jeon Jungkook.

"Yeri!" sahut seseorang, membuat gadis itu langsung spontan menoleh kearah suara.

Ah, Jimin.

"Eo? Jimin? Tumben sekali kau datang pagi, huh." sindir Yeri pada Jimin--mengingat pria itu adalah salah satu murid yang selalu datang tepat saat bel berbunyi. Namun berbeda kali ini, ia datang lebih awal dari biasanya.

Jimin mendecak, "Aku piket hari ini. Aku harus membersihkan kelas bersama Jungkook. Ah, kemana Jungkook? Kenapa ia tidak bersamamu?"

Yeri langsung mengernyit bingung "Bersamaku? Aish, sejak kapan Jungkook selalu bersamaku."

Jimin yang mendengar itu langsung tersenyum jahil. "Kemarin?"

"Kemarin?"

"Kemarin kau habis berkencan dengannya, kan?" tanya Jimin yang sukses membuat mulut gadis itu menjadi bungkam seketika.

Skakmat.

"Kencan?" tanya Yeri, seolah-olah terlihat seperti orang bodoh.

Jimin meringis, "Oh ayolah. Kalian habis berkencan kan? mengakulah Kim Yeri."

"T-tentu saja tidak! Apa-apaan kau. Aku tidak kencan dengannya," elak Yeri sedikit gugup.

Tentu saja kesal. Kemarin mereka berdua hanya berniat untuk menghabiskan akhir pekan untuk berjalan-jalan untuk menjernihkan pikiran mereka agar tidak bosan. Namun, kenapa bisa-bisanya Jimin mengatakan bahwa dirinya baru saja berkencan? Ini aneh.

"Kenapa Jungkook belum datang juga ya," gumam Jimin sembari melirik jam tangannya sesekali.

"Mungkin dia--hei, bukankah itu Jungkook?" seru Yeri begitu matanya menangkap seseorang yang tengah berjalan dari arah gerbang menuju koridor sekolah.

"Hei, Jungkook!" teriak Jimin, membuat pria itu mendongakkan kepalanya.

Jungkook tidak menggubris, ia hanya menatap Jimin sekilas dan mengalihkan pandangannya kearah Yeri.

Sial,

Kenapa semakin hari dia semakin tampan.

Rasanya mata Yeri tidak kuat jika disuruh melihat wajah seorang Jeon Jungkook dengan waktu lama. Pasalnya, wajahnya yang tampan itu seolah-olah dapat menyihir Yeri seketika dan gadis itu pun langsung lupa dengan dunianya. Entah obat apa yang Jungkook pakai untuk menyihirnya, Yeri juga tidak tahu. Yang jelas, perasaan gadis itu semakin hari semakin menjadi-jadi.

Ah, tidak-tidak.

Aku tidak mungkin menyukai Jungkook, pikirnya.

Namun, tidak ada yang mustahil di dunia ini, kan?

"Bagaimana kencan kalian?" tanya Jimin, sambil melirik Yeri dan Jungkook secara bergantian.

Jungkook mendecak, "Aku tidak berkencan, bodoh."

"Pffft. Jangan kalian pikir aku tidak tahu. Bahkan kemarin aku melihat kalian seperti sepasang kekasih yang sangaaaaaat romantis. Berteduh karena hujan di sebuah gubuk kecil, ditambah sebuah jaket diatas kepala kalian. Ah, aku seperti menonton drama korea secara live. Kenapa tidak dijadikan film saja? pffft," celoteh Jimin diiringi tawa yang langsung pecah seketika.

Lost StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang