Astaga bagaimana ini?!
Yeri merutuk dalam hati. Sungguh, ia bingung harus melakukan apa sekarang. Tepat di hadapannya, Jungkook sedang berdiri sambil memandangnya, masih dengan wajah terkejut.
"Kau–"
"I-ini pesanan anda tuan. Maaf aku harus pergi sekarang. Permisi," Yeri menaruh bunga tersebut di atas meja milik Jungkook lalu kemudian berbalik badan dan melangkah cepat, berniat untuk keluar dari ruangan ini.
Namun, satu tangan kekar langsung menarik lengannya dengan cepat, hingga akhirnya ia pun terperangkap di pelukan hangat pria bertubuh tinggi itu.
"Aku merindukanmu," sahut Jungkook pelan–masih dalam posisi yang sama.
Terkejut. Yeri sangat terkejut dengan perlakuan Jungkook yang tiba-tiba saja memeluknya di ruangan kantor seperti ini. Bagaimana kalo ada yang melihatnya? Bagaimana jika orang-orang salah paham? Yeri terus berpikir, sebenarnya apa maksud Jungkook melakukan ini?
Dengan halus, Yeri merenggangkan pelukannya dengan Jungkook.
"Mianhae, Jeon Jungkook. Aku harus pergi sekarang," ucap Yeri, yang kemudian melangkah pergi meninggalkan ruangan tersebut.
Jungkook terdiam dan sempat mengerjap beberapa kali.
"Apa aku bermimpi?" gumamnya pelan.
Dengan gerak cepat, ia segera merogoh saku celana dan mengambil ponsel kesayangannya– berniat untuk menelpon seseorang. Tentu saja ia menelepon, Park Jimin.
"Yeoboseyo?"
"Cepat ke ruanganku! Sekarang!"
"Ya! Wae–"
"Ppaliwa!"
"Aish, arraseo!"
Setelah kurang lebih tiga menit menunggu, tiba-tiba pintu ruangannya terbuka. Tak salah lagi, itu Park Jimin.
"Ada apa kau memanggilku kemari?"
Jungkook langsung memutar kursinya, "Kau–"
"Astaga, Jeon Jungkook!" tiba-tiba, Jimin memekik dengan keras–membuat Jungkook yang kala itu tengah berpikir langsung tersentak kaget.
"Kau mengagetkanku, bodoh!" ucapnya sedikit kesal.
"Demi planet neptunus! Aku melihat Kim Yeri tadi!" katanya.
Jungkook menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Dia baru saja keluar dari ruanganku."
"Mwoya?! Itu artinya kau–"
"Ya. Aku bertemu dengannya, barusan."
"Lalu?"
"Lalu....aku memeluknya, mungkin? Ah tapi setelah itu dia langsung pergi. Menyedihkan."
Jimin melongo, "Astaga. Apa yang kau lakukan? neo michyeosseo?!"
"Pelukan rindu. Memangnya salah?" tanya Jungkook polos.
Jimin langsung menepuk jidatnya,
"Bagaimana dia tidak pergi kalau baru bertemu saja kau sudah berani memeluknya? Dasar Jeon Jungkook bodoh.""Ya! Kau baru saja mengejek atasanmu!" sahut Jungkook tidak terima.
"Masa bo–"
"Berhenti mengejekku, atau gajimu kupotong."
"Persetan kau."
Jungkook mendecak, "Tapi serius. Aku masih penasaran dengannya."
Jimin mengernyit, "Siapa? Yeri-Yeri mu itu?" tanyanya yang langsung mendapat respon anggukan kepala Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Stars
FanfictionKehidupan Jeon Jungkook berubah ketika mengenal seorang Kim Yerim. Gadis yang tiba-tiba saja muncul karena sebuah ketidaksengajaan. ( private。)