#21

5.2K 606 49
                                    

"Yeri,"

"Yeri!"

"Kim Yeri!"

Oh entah harus berapa kali Dahyun memanggil nama temannya itu agar terbangun dari tidurnya. Bukan masalah ini sudah pagi atau bukan, hanya saja gadis itu baru saja dipanggil oleh seseorang—dan orang itu menyuruh Dahyun untuk membangunkan Yeri. Jangan ditanya pun mungkin jawabannya kalian sudah tahu. Iya, Jeon Jungkook.

Yeri melenguh pelan dikala dirinya sudah terbangun dari mimpi indahnya. Ia sempat mengerjapkan matanya beberapa kali.

"Aku dimana?" tanyanya masih setengah sadar.

Dahyun melongos pelan, "Tentu saja kau di tenda. Memangnya kau pikir kau dimana?"

Yeri berusaha mengumpulkan semua tenaganya dan mencerna kata-kata Dahyun barusan.

Tunggu.

Bukankah tadi subuh aku bersama Jungkook?

"B-benarkah?" tanya Yeri tidak percaya.

"Ya. Kau kenapa sih? Sepertinya ada yang aneh dengan dirimu," celetuk Dahyun.

Yeri langsung menggeleng cepat. "Aniya. Tidak ada apa-apa, kok."

"Hm. Ngomong-ngomong, Jungkook mencarimu tadi,"

Dahi Yeri langsung mengkerut, "Mwoya? Jungkook? Ada apa?"

Dahyun menggidik. "Molla. Sudah sana, dia mencarimu daritadi"

Yeri langsung mengembangkan senyumnya. Dengan cepat, ia bangkit dari tidurnya dan berjalan keluar tenda dengan sedikit rusuh.
Matanya terus menjelajah ke seluruh penjuru. Sampai akhirnya, pandangannya itu berhenti pada seseorang yang tengah terduduk sendiri dekat pohon, dan sibuk berkutat dengan komik kesayangannya.

Senyum gadis itu langsung mengembang. Tanpa menunggu lama, Yeri segera berjalan menghampiri Jungkook yang tengah asik dengan hobinya itu—membaca komik Conan.

"Pagi, tuan Jeon." sapanya dengan ramah.

Jungkook langsung mendongak. Mimiknya yang semula datar, kini berubah menjadi sedikit terkejut saat mendapati Yeri tengah berdiri di hadapannya.

"Eh? Kau kenapa? Kenapa mukamu kaget begitu?" tanya Yeri bingung.

Jungkook langsung menggeleng pelan. "A-aniyo."

"Kau sudah sarapan?"

Jungkook menggeleng—lagi.

"Aku tidak lapar,"

"Eo? Kau harus makan, Jungkookie. Nanti kalau kau sakit bagaimana?"

"Aku sakit? Memangnya ada yang peduli? Orang tuaku saja tidak peduli," sahut Jungkook cuek.

Yeri meringis, "Kau masih punya teman-teman bukan? Aku. Aku temanmu, dan tentu saja aku akan peduli padamu."

Jungkook menautkan alisnya sebelah, "Atas dasar apa kau peduli padaku?"

"Karena kau temanku. Aku tidak mungkin tidak peduli dengan temanku sendiri."

Bagai petir yang menyambar di pagi hari. Rasanya ada yang aneh saat Yeri mengatakan bahwa dirinya hanyalah sebatas teman.

Astaga.

Ada apa denganku.

"Jeon Jungkook," panggil Yeri—membuat lamunan Jungkook langsung buyar saat itu juga.

Yang dipanggil melirik. "Hm?"

"Em—tidak jadi. Tidak penting, lupakan saja,"

Jungkook mengernyit bingung. "Ada apa?"

Lost StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang