#13

8.2K 804 41
                                    

"Itu karena aku merasa nyaman denganmu, Jeon Jungkook. Aku tidak membutuhkan seseorang. Aku hanya membutuhkanmu. Tidakkah kau sadari hal itu, Jungkook?"

Kalimat itu terus terngiang di pikiran seorang Jeon Jungkook. Tidak bisa dipungkiri, seorang Kim Yeri dapat merasa nyaman dengan dirinya? Oh tidak. Mungkin ini sulit untuk dipercaya.

"Jungkook. Kau baik-baik saja?" tanya Taehyung yang rupanya tengah menyusun cangkir-cangkir yang baru saja ia cuci.

Jungkook mengangguk pelan. "Aku tidak apa-apa." jawabnya pelan.

Taehyung membatin dalam hati.

Ada apa lagi dengan Jungkook?

Kenapa akhir-akhir ini dia terlihat tidak fokus?

"Kau sakit?" tanya Taehyung--lagi.

Jungkook menggeleng. "Tidak. Aku tidak apa-apa. Sudah hyung, lebih baik kau istirahat saja. Biar aku yang merapikan cangkir-cangkir ini." kata Jungkook sambik meraih cangkir dan menyusunnya di sebuah rak kecil.

Taehyung menatap Jungkook bingung. "Masalahmu dengan Yeri belum selesai juga?" sahutnya, membuat Jungkook langsung berhenti menghentikan aktivitasnya yang sedang mengelap salah satu cangkir.

Ia melirik Taehyung dengan tatapan datar. Tidak ada wajah kebingungan disana. "Tidak ada. Aku tidak ada masalah dengannya."

"Lantas, kenapa belakangan ini kau lebih sering melamun? Bahkan kau kerja selalu tidak fokus. Kau sedang ada masalah?"

Jungkook terdiam. Sebenarnya, ia ingin cerita semua pada Taehyung. Namun, seperti biasanya--gengsi seorang Jungkook memang lebih besar. Itulah sebabnya kenapa ia hanya akan bercerita pada orang-orang tertentu saja.

"Mungkin kalau waktunya sudah tepat, aku akan bercerita padamu." ujar Jungkook tanpa mengalihkan pandangannya kearah Taehyung.

"Kau boleh cerita padaku. Kapanpun yang kau mau. Aku siap untuk membantu." celetuk Taehyung sambil menepuk-nepuk pundak sahabatnya itu dengan pelan.

Jungkook hanya menanggapi hal tersebut dengan senyuman. Ia kembali fokus dengan pekerjaannya.

Tidak lama, bel cafe kembali berbunyi menandakan pelanggan baru telah masuk ke dalam area cafe. Dengan gerak refleks, Jungkook menoleh dan--

Astaga.

Kenapa dia disini?

Iya. Itu Kim Yeri dan Soojung yang datang. Jungkook sempat terdiam sebentar saat matanya melirik kearah Yeri. Tidak ingin lama-lama ber-eye contact, Jungkook pun memutuskan untuk mengalihkan pandangannya kearah Soojung lalu kemudiam tersenyum sekilas.

"S-selamat datang! Silahkan pesan disini!" ucap Taehyung sedikit gelagapan.

Bagaimana tidak? Orang yang dia taksir--Soojung--saja sedang berada di hadapannya. Jadi wajar kalau Taehyung merasa sedikit gugup.

"Aku pesan dua Taro latte ya." ucap Soojung.

"Ada lagi yang akan anda pesan, noona?"

Soojung menggeleng pelan.

"Baiklah. Totalnya menjadi 5.000 won, ya."

Setelah Taehyung menerima beberapa lembar uang, ia pun kembali berjalan menuju dapur dengan mimik wajah yang terlihat gembira--seperti sedang jatuh cinta. Dan yang membuat Jungkook semakin pusing adalah saat Taehyung mulai bernyanyi-nyanyi tidak jelas di dapur.

"I need u girl, wae honja saranghago honjaseoman ibyeol hae~"

"Astaga, hyung. Suaramu benar-benar membuat kupingku panas. Bisakah kau berhenti bernyanyi?" gerutu Jungkool kesal karena dirimya merasa terganggu oleh Taehyung.

Lost StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang