#33

4.7K 465 83
                                    

Suasana taman kota Seoul memang biasanya selalu ramai saat weekend tiba. Tapi hal tersebut tidak menjadi penghalang bagi Chanwoo untuk mengajak Yeri berjalan-jalan.

Chanwoo sudah berencana mengajak gadis itu kemari sejak seminggu yang lalu. Bahkan, Chanwoo berniat membeli setangkai bunga mawar hanya untuk Yeri seorang.

Terlalu niat memang.

"Kau mengajakku ke taman?" Yeri menyeru pelan, disaat melihat pemandangan yang ada di hadapannya.

Chanwoo mengangguk pelan. "Maaf. Aku tak bisa mengajakmu ke mall, atau ke tempat-tempat yang mewah. Mungkin lain kali, aku akan mengajakmu kesana."

Yeri hanya tersenyum tipis. "Aku lebih suka ke tempat seperti taman kota ini, daripada ke tempat-tempat seperti mall, atau yang lainnya."

"Benarkah? Berarti, aku tak salah pilih tempat." Chanwoo bergumam pelan, membuat Yeri yang mendengar itu, langsung menautkan alisnya.

"Maksudmu?"

Chanwoo yang baru sadar akan ucapannya yang salah, hanya bisa menggaruk tengkuknya yang tak gatal itu. "A-ah, aniyo. Tidak apa-apa," ujarnya dengan wajah kikuk.

Gadis itu hanya mengerucutkan bibirnya. "Yeri-ah, sebenarnya, ada yang ingin kukatakan padamu," ujar Chanwoo.

Dahi Yeri langsung mengkerut bingung. "Apa yang ingin kau bicarakan?"

Chanwoo tampak gugup. Ia ingin mengatakannya sekarang. Namun, rasanya susah sekali untuk mengatakan beberapa kalimat saja.

Ia menarik nafas dalam-dalam, kemudian menghembuskan nafasnya dengan kasar. "Yeri-ah, sebenarnya...."

Tiba-tiba saja, Chanwoo menggantungkan kalimatnya. Tentu hal itu membuat Yeri semakin penasaran. "Ada apa? Katakan saja."

"Aku...aku-"

"Chanwoo-ya, cepat-"

"Aku menyukaimu, Kim Yeri."

Seketika, nafas Yeri seakan tercekat. Otaknya masih berusaha untuk mencerna perkataan Chanwoo barusan. Jantungnya pun ikut berdebar, seakan ada yang salah.

Ada apa denganku? pikirnya dalam hati.

Untuk beberapa saat, keduanya saling terdiam–memikirkan sesuatu entah itu hal apa. Bahkan, Yeri sampai melamun dalam waktu yang cukup lama.

"Yeri-ah."

Gadis itu tak menjawab.

"Yeri?" Panggil Chanwoo sekali lagi.

Namun, Yeri masih diam tak bergeming.

"Kim Yeri." Chanwoo menyeru dengan cukup keras, membuat Yeri yang tengah melamun, langsung tersentak kaget. "Ah maaf, Chanwoo."

Gadis itu menunduk malu. Namun, sedetik kemudian, Chanwoo hanya terkekeh kecil. "Tak apa-apa," ujarnya pelan. "Ini memang terlalu cepat untuk mengatakannya padamu. Aku minta maaf."

"Kenapa kau minta maaf? Aku tak menyalahkanmu hanya karena kau menyatakannya padaku." Yeri tersenyum kearah Chanwoo.

Chanwoo langsung menatap Yeri dengan wajah sedikit takut. Ia takut kalau gadis itu tak memiliki perasaan yang sama seperti dirinya. "K-kau...tidak marah, kan?"

Dengan cepat, Yeri menggeleng. "Tidak pernah, dan tidak akan marah padamu. Itu hal wajar, Chanwoo-ya," ucapnya sambil menatap kearah depan.

Chanwoo sendiri hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Uhm...Yeri-ah," panggilnya, membuat Yeri kembali menoleh kearahnya. "Ada apa?"

Lost StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang