London, Inggris.
Setelah kurang lebih 18 jam perjalanan dari Jakarta ke London plus transit 3 jam di Hongkong, pada akhirnya gue sama Diana keluar juga dari pesawat. Gue sama Diana jetlag parah. Jadi selama di pesawat dari Hongkong menuju London kita berdua tidur sepanjang perjalanan tanpa bangun, yah bangun paling cuma sekitar 10 menit doang karena keganggu sama mbak-mbak yang ngasih makanan.
"I'm in London bitches, I'm gonna meet my sunshines," kata gue dengan semangat parah sambil badan gue gemeteran waktu keluar dari kabin pesawat, sedangkan Diana sibuk sama iPhone-nya. "Diana, sumpah. Gue ga nyangka bakalan ketemu sama mereka, ya Tuhan! Demi apapun!"
"Oke, oke. Gue tau rasanya but can you just calm down and stop swearing? Mereka ngeliatin kita," jawab Diana, wajahnya menandakan kalo dia frustasi sama kelakuan gue.
Gue nyengir lebar, tangan gue merogoh iPhone gue, rencananya gue mau ngabarin kalo gue udah nyampe ke nyokap. Tapi gue mengurungkan niat itu waktu gue nyalain airplane mode dan ngeliat tulisan no service di layar iPhone gue.
"Lo ga ngabarin nyokap?"
"Belom. Kan, gue lupa kalo belum ganti SIM Card," gue mengeluh dan masang muka bete. "Paling gue kabarin kalo udah di hotel. Hidup kita bakalan tergantung sama wifi selama beberapa hari ke depan."
Diana mengangguk setuju. "True that," jawabnya.
Gue bosen waktu nunggu koper gue sama Diana keluar, jadi gue ngambil earphone yang ada di dalam tas kecil gue. Gue pake earphone dan nge-shuffle lagu yang ada di musik gue.
Hello there,
The angel from my nightmare,
The shadow in the background of the morgue.
The unsuspecting victim of darkness in the valley.
We can live like Jack and Sally.
If we want.
"Avril, Avril! Say hi to Snapchat!"
Gue terhempas jauh dari alunan lagu itu ketika mendengar suara Diana yang ceria manggil nama gue. Gue langsung ngadepin muka gue ke kamera dan dadah-dadah. "We're in London!!" pekik gue dengan senang.
Setelah gue bilang gitu, gue langsung ubah lagu yang ada di musik gue. Gimana engga, kalo gini caranya mah gue bisa flashback parah. Lagu itu adalah lagu dari BLINK 182 yang judulnya I Miss You dan itu adalah lagu kesukaannya Alvaro.
Ah gila, gue akhirnya ngerasain gimana rasanya galauin cowok.
Gue buka aplikasi Snapchat di iPhone gue dan selfie sendiri trus ngasih caption 'How long that i've been waiting for my bags' trus gue kirim ke draft. Trus, habis itu gue nge-record keadaan di sini, gue ngerekam Diana yang lagi sibuk selfie.
"Woi, woi si anjing sibuk selfie tuh," papar gue sambil ketawa.
Sedangkan yang terjadi sama Diana, dia malah makin pose menghadap ke kamera iPhone gue. Tuh anak emang narsis habis, ga ngerti lagi gue.
But hell fuck she looks so hipster af. Kalo lo liat Instagram-nya dia, lo pasti bakalan seneng banget mantengin feeds-nya dengan tema yang bener-bener nice. Gue juga ga ngerti gimana caranya dia bikin tema yang keren parah kayak gitu.
Gue langsung mengambil langkah untuk maju ketika gue ngeliat dua koper gue yang warna pink ada di sana. Iya, gue emang pink addict. Jangan salah, walaupun fangirl gini, kamar gue penuh sama warna pink.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] fangirl ;; lt
FanfictionBeing one of those fangirls doesn't make the life of Avrillia Zara easier than the other normals. It does not okay to be judged by a lot of people because she likes -oh even loves, even addicts to 1D so much. The thing is; they will never know how m...