"INFINITY" | PART 2

1.8K 154 6
                                    

***

"Hei! Akhirnya kalian datang juga." Seorang pria parubaya dengan mata biru dan aksen khas Irlandia menyambut Dad dengan hangat diambang pintu masuk.

"Hai, Karen, apakabar? Astaga, sudah lama sekali kita tak berjumpa." Kini giliran seorang wanita parubaya menyapa Mom dengan hangat.

Mereka semua berpelukan.

"Oh, y/n dan Liam! Kalian sudah besar sekali sekarang." Perempuan itu beralih memelukmu dan Liam.

"Sayang, apa kau tak ingat mereka?" Tanya Dad. Kamu tersenyum kikuk dan menggeleng.

Semuanya tertawa, "mereka Maura dan Bob, temanku dan Mom saat kami masih SMA dulu. Saat kau dan Liam masih kecil, kalian sering bermain dengan Niall dan Greg." Ujar Dad.

Kamu menggaruk tengkukmu yang tak gatal.

"Sudahlah, aku memakluminya. Y/n baru menetap kemari lagi lima tahun lalu, mungkin ia lupa. Lagipula sudah lama sekali kita tak bertemu." Ujar Bobby.

"Ohya, dimana Niall dan Greg?" Tanya Mom.

"Hei, aku disini Maam. Apa kau merindukanku?" Seorang pria dengan tinggi sekitar 180 cm datang menghampiri kalian dengan senyuman manis.

"Hei, Greg! Disini kau rupanya!" Liam memeluk hangat pria yang bernama Greg itu.

Baiklah, apa hanya kamu yang tak tau menahu tentang apa yang terjadi disini?

"Dan dimana Niall?" Tanya Dad.

Bobby tersenyum, "ia masih bersiap. Mari masuk dulu, hidangannya akan disajikan sebentar lagi."

Kalianpun masuk keruang tamu keluarga Horan yang cukup luas dan bernuansa elegan.

"Aku harus kebelakang sebentar." Ujarmu tersenyum.

***

Kamupun berjalan menuju taman belakang rumah keluarga Horan. Saat sampai disana, kamu duduk disebuah kursi panjang berwarna putih yang menghadap langsung kesebuah kolam ikan yang dikelilingi tanaman tulip berwarna-warni.

I hear your voice on the line..

But it doesn't stop the pain..

Wherever you go, whatever you do..

I will be right here waiting for you..

Whatever it takes or how my heart breaks..

I will be right here waiting for you..

Rekaman suara Harry memenuhi telingamu. Kamu memejamkan mata, merasakan setiap bait lagu yang ia nyanyikan.

"Lihatlah, seberapa besar aku telah menyakiti hatinya agar tetap bisa bersamaku." Lirihmu sambil menghembuskan nafas panjang.

"HEI SIAPA KAU?!" tiba-tiba suara seorang pria setengah berteriak mengagetkanmu dari arah belakang.

Kamupun beranjak dari kursi dan berbalik menghadapnya kemudian menatapnya aneh, "a.. aku.."

"J-JANGAN JANGAN KAU.. " Pria itu menarik nafas sejenak, "DAAAADDDDD MOMMM! RUMAH KITA SEDANG DIRAMPOKKKKKK!" Ia berteriak kalap.

Kamu melotot, "hei, apa katamu? Apa aku terlihat seperti perampok? Dasar pria gila!"

Ia berkacak pinggang, "kau bilang aku apa? Pria gila? Dasar wanita perampok! Tolonggg! Disini ada perampokkk!" Pria itu berteriak.

Kamu gelagapan. Astaga, pria macam apa dia? Kamupun berusaha mendekatinya dan membungkam mulutnya, namun saat kamu hendak berjalan, kakimu tersandung batu taman dan hendak terjatuh.

"INFINITY" [N.H]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang