"INFINITY" | PART 12

1.2K 134 5
                                    

***

Pukul 19.30

Sudah setengah jam lebih Niall mondar-mandir diruang tamu sambil terus menatap layar telfonnya dengan cemas.

"Sial, mengapa telfonnya tak aktif terus?" Sudah belasan kali ia mencoba menelfonmu, namun nihil; ponselmu tak aktif.

Ia menghempaskan tubuhnya kearah sofa dan menghembuskan nafas panjang, "dimana ia sekarang? Apakah ia baik-baik saja? Ah, tidak tidak. Ia pasti baik-baik saja.." tak terhitung berapa kali sudah Niall mengulangi kalimat itu selama sepuluh menit terakhir, nafasnya tak menentu.

Ting nonggg~

Niall nyaris loncat dari sofa yang didudukinya saat mendengar bel rumah berbunyi, ia berlari menuju pintu rumah dan segera membukanya.

"Maaf, aku terlam--"

Ucapanmu terputus saat Niall memelukmu dengan tiba-tiba, "aku menghubungimu tanpa henti namun ponselmu tak aktif, aku sangat khawatir." Ujarnya tersengah-engah.

Kamu mengusap punggung Niall, "maafkan aku, baterai ponselku habis. Tapi kabar baiknya, aku sudah disini sekarang. Tenanglah."

Niall melepas pelukannya, "darimana saja kau?! Kau pikir menunggu itu enak?!" Niall mengubah nada bicaranya, berlagak seperti orang yang sedang marah.

"Hei, memangnya siapa yang menyuruhmu untuk menungguku?" Tanyamu melotot.

"Sudahlah, buatkan aku makanan. Lihat, perutku sudah seperti tulang belulang." Ujar Niall sambil berlalu.

Kamu berkacak pinggang, "hei!"

"Buatkan steak saus keju jika perlu." Ujarnya sambil menyalakan remote tv.

Kamu melempar tasmu kesofa dan berjalan menuju dapur, "dasar cerewet." Omelmu.

Diam-diam Niall melirikmu yang sedang mengomel menuju dapur, sebuah senyuman indah mengukir bibirnya, "akhirnya kau pulang juga." Lirihnya tersenyum penuh arti.

***

Tak lama kemudian steaknyapun jadi, kamu meletakkannya dimeja makan.

"Kenapa hanya satu? Dimana steakmu?" Tanya Niall saat melihatmu hanya menaruh sepiring steak dimeja.

"Aku sudah makan tadi." Jawabmu singkat, kamupun duduk dihadapan Niall.

"Ohya, apa besok kau ada acara?" Tanyanya.

Kamu menggeleng, "seingatku tak ada. Memang kenapa?"

"Esok temanku Luke akan menikah, aku tak mungkin datang sendirian. Apa kau bisa menemaniku?" Tanya Niall sambil mengunyah sebuah steak.

"Tentu." Ujarmu. "Nikmatilah makananmu, aku ingin membersihkan diri dulu." Kamupun hendak beranjak dan menuju lantai atas.

"Y/n?" Lirihnya.

Kamu berbalik.

"Steaknya enak. Terimakasih." Ujar Niall tersenyum.

***

Niall menggosok rambutnya yang masih basah dengan handuk. Ia melihat jam dinding sejenak, alisnya berkerut, sudah jam sepuluh, kenapa y/n belum bangun juga?

"Hei, bangunlah. Ini sudah jam sepuluh." Ia menggoyang tubuhmu pelan.

Kamu menggeliat, "jam berapa kau bilang?" Kamu berusaha bangkit, namun dunia serasa berputar.

"Y/n? Apa kau baik-baik saja? Wajahmu terlihat pucat." Ujarnya.

Kamu berusaha tersenyum, "ya.. ya, tentu." Kamupun berusaha beranjak dari kasur namun nyaris terjatuh.

"INFINITY" [N.H]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang