"INFINITY" | PART 4

1.3K 132 8
                                    

***

"Darimana saja?" Mom terlihat mengolesi roti tawarnya dengan selai kacang.

"Eum.. jalan-jalan." Jawabmu singkat.

Mom memakan rotinya, "apa kau besok ada acara?" Ia kemudian duduk disofa dan menyalakan televisi. Sesaat kemudian Liam turun tangga dan ikut bergabung.

"Tidak. Ada apa? Apa besok kita akan pergi?" Tanyamu pada Mom.

Mom mengangguk, "besok kita akan ke butik untuk mengambil sekaligus fitting dress dan tuksedo yang sudah kupesan untuk kalian semua."

"Dress? Tuksedo? Ada apa ini? Apakah Liam mau menikah?" Tanyamu sambil tertawa.

Liam menjewer kupingmu, "bukan aku, tapi kau!" Ujarnya.

Alismu merengut, "bercanda." Liam nyengir sambil mengacak rambutmu.

"Okay, serius. Memang akan ada acara apa?" Tanyamu.

"Dua hari lagi kita akan pergi kerumah keluarga Horan." Ujar Mom. "Kau harus ikut besok. Begitu juga denganmu Liam. Kalian harus tampil sempurna, okay?" Mom tersenyum manis.

"Untuk apa kita kesana?" Tanyamu.

Mom hanya tersenyum dan beranjak kemudian mencium keningmu dan Liam bergantian, "mandi dan ganti bajulah, kemudian tidur. Ini sudah malam, okay? I love you." Ujar Mom sebelum menaiki tangga.

"Sebenarnya ada apa ini?" Tanyamu pada Liam.

Liam hanya menaikkan bahu, "entahlah, lihat saja lusa. Sudah jangan terlalu dipikirkan, pergilah keatas dan bersihkan dirimu lalu tidur. Ini sudah malam." Ujarnya.

"Okay. Goodnight, Leeyum!" Kamu mencium pipi Liam. "Goodnight too, my darlingg!" Liam tersenyum.

***

Keesokan paginya kamu mengunjungi salah satu kedai starbucks sekaligus tempat kerja Harry yang berada tak jauh dari pantai.

Kamu tersenyum saat memasuki kedai starbucks yang terletak dipinggir pantai dengan nuansa hijau dan cozy.

"Heii!" Kamu melambaikan tangan pada Harry yang sedang melayani pelanggan dengan rambut panjangnya yang digulung; membuat pria itu semakin manis saja.

Harry melihatmu, dan melambaikan tangannya sambil tersenyum, "Hei, Gray. Bisa kau ambil alih sebentar? Ayolah dude, y/n datang menemuiku pagi ini." Harry memohon pada Grayson.

Grayson tersenyum penuh arti, "traktir aku semangkuk yoggurt kiwi." Ujarnya.

Harry mengacungkan jempol, "siap boss!"

Harry kemudian berlari kecil menuju kearahmu, "good morning." Ujarmu tersenyum.

"Morning, Babe." Harry mengecup keningmu lembut.

"Lihatlah, aku bawa sandwich kesukaanmu." Kamu mengambil tepak makanan berwarna hijau tosca dari dalam tasmu.

Harry terlihat gembira sambil membuka tepak makanan yang kamu bawa, "kau membuatnya sendiri?" Tanya Harry, kamu mengangguk.

Ia kemudian mencoba satu gigitan, "bagaimana? Apa kau suka?" Tanyamu.

Ia mengunyah sesaat, "masakanmu dan Mom memang yang terbaik." Harry tersenyum.

Kamu balas tersenyum, "aku tak bisa lama-lama. Sebentar lagi Mom mengajak kami semua ke butik untuk fitting baju." Ujarmu.

Harry terlihat heran, "ada acara apa memang?"

"Esok kami akan pergi kerumah keluarga Horan. Aku juga tak tau pasti ada acara apa. Tapi yang pasti, aku harus pergi sekarang." Ujarmu.

Harry mengecup bibirmu sesaat kemudian tersenyum, "hati-hati dijalan. Dan terimakasih sandwichnya. Aku mencintaimu."

"Kau juga harus semangat melayani pelangganmu. Have a nice day, Harold. I love you too." Kamu memeluk Harry sejenak dan beranjak pergi.

***

Keesokan malam, kamupun menuruni anak tangga dengan dress panjang berwarna peach berenda dengan potongan yang sesuai dengan tubuhmu.

"Kau terlihat sangat cantik." Liam melirikmu dari arah ruang tamu.

Kamu tersenyum sinis, "tentu saja. Aku ini memang adik yang sangat cantik."

"Dan aku adalah kakak tertampan yang pernah ada." Liam menambahkan sambil membenarkan kancing tuksedo hitamnya.

"Kalian memang anak perempuan dan laki-laki termanis dan tertampan." Mom datang dengan senyuman sumringah.

"Dan aku adalah suami tertampan. Bukan begitu?" Dad datang dari arah belakang Mom.

Semuanya tertawa.

"Baiklah semuanya, mari pergi." Ujar Dad.

***

Saat kamu sampai dirumah keluarga Horan, orang pertama yang kamu lihat adalah Niall.

Bayangan akan kejadian direstoran Nandos itu tiba-tiba merasuki pikiranmu.

Kamu hanya bisa diam tertunduk karena masih tak enak.

"Hei, nona perampok. Kau datang lagi." Niall menyapamu dengan senyuman lebar.

Kamu mendongak dan melotot padanya, "apa?!"

"Astaga, bisakah sekali saja kau tak memasang tampang mengerikan seperti itu? Lihatlah ibumu, ia jauh terlihat anggun, tak bisakah kau mengikuti jejaknya?" Tanya Niall.

Kamu semakin melotot, "kau bilang apa? Bisa kau ulangi sekali lagi?"

"Hei, jangan marah begitu. Seharusnya aku yang marah atas kejadian tempo hari." Ucapan Niall membuat bibirmu sepenuhnya terkunci dan diam.

Ia kemudian tertawa, "astaga, andai kau lihat wajahmu barusan. Sangat unik." Ia terkekeh, "sudah, jangan di masukkan ke hati. Aku hanya bercanda." Ia tersenyum manis.

***

Akhirnya kalian semua makan malam dengan normal dan diakhir acara Bobby; ayah Niall, mengatakan sesuatu.

"Apa aku boleh mulai?" Tanya Bob, Mom dan Dad begitu juga dengan Maura terlihat mengangguk dan tersenyum.

"Dulu, kami berempat sudah berteman dari kami menginjak SMA hingga sekarang. Aku dan Geoff, begitu juga Maura dan Karen sangat ingin menjadi sebuah keluarga yang utuh." Ujar Bob tersenyum.

"Saat Greg lahir, kami semua sangat bahagia. Ingin sekali rasanya menjodohkan anak pertamaku dan Karen dengan Greg. Namun, saat Liam lahir, harapan itupun kami redam. Kami hanya bisa membuat mereka menjadi sahabat yang baik hingga sekarang. Kami tak mungkin menyatukan mereka bukan?" Dad tertawa.

Kini giliran Maura, "..dan anak keduaku; Niall, lahir. Setahun kemudian tanpa kami duga anak kedua Geoff dan Karen ternyata perempuan. Harapan itupun kembali muncul."

Dadamu terasa sesak, tunggu.. sepertinya kamu tau arah pembicaraan ini.

"Kami ingin sekali menjadi sebuah keluarga yang utuh. Kami ingin anak kami saling menikah dan membina sebuah keluarga. Kami ingin y/n dan Niall.." ujar Mom terpotong.

"Kami ingin kalian menikah." Bob melanjutkan.

Jantungmu memompa darah dua kali lebih cepat, dadamu mendadak terasa sesak, "M-MENIKAH!?"







°•°•°•°

Vomment(s)nya jangan dilupa ya, biar makin semangat nulis hehe Xx

Pertanda cinta,

-Masa depannya Cam♡

"INFINITY" [N.H]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang