***
Seminggu kemudian, Mom dan Maura sudah diperbolehkan pulang sejak lima hari lalu. Semuanya berjalan dengan baik, kecuali satu hal; Harry.
Semenjak hari yang menyakitkan itu, Harry bak hilang ditelan bumi. Handphonenya tak pernah aktif, ia cuti kerja, bahkan Gemma dan Anne tak tau dimana Harry sekarang.
I just wanna tell the world that you're mine, girl..
They don't know about the things we do..
They don't know about the i love you's..
But I bet you if they only knew..
They would just be jealous of us..
Baby they don't know about, they don't know about us..
Hanya rekaman suara inilah yang tersisa. Suara Harry saat ia menyanyikan lagu ciptaannya untukmu agar kamu tetap kuat berjuang bertahan walau orang tuamu yang tak memberikan restu pada kalian.
Liatlah betapa kuatnya ia dulu? Betapa kukuhnya ia memperjuangkan hubungan kalian? Entah apa yang sebenarnya terjadi, namun dihati kecilmu masih tersemat harapan bahwa semuanya akan baik-baik saja, semuanya akan kembali seperti dulu.
Kamu tersenyum dan mengusap air matamu, "aku akan selalu menunggumu, Harry.."
"Y/n, apa kau sudah ganti baju?" Suara Mom dari balik pintu mengagetkanmu.
Kamupun membuka gagang pintu, "ganti baju? Untuk apa?" Tanyamu tak mengerti.
"Apa kau tak tau? Keluarga Horan sudah datang kemari. Cepatlah bersiap. Dan jadilah putri paling cantik, okay?" Mom tersenyum lebar. Kamu hanya mengangguk menurut sambil tersenyum tipis.
Apalagi yang akan terjadi selanjutnya? Oh astaga, mengapa perasaanmu jadi tak enak begini?
***
Kamu menuruni anak tangga dengan sebuah mini dress simple berwarna krem.
"Hei, akhirnya datang juga." Maura memelukmu sambil tersenyum.
Hanya Maura dan Bob yang terlihat. Dimana Niall? Dan siapa pria berjas yang duduk disamping Dad?
Dad beranjak, "apa yang sedang kau cari, sayang? Niall? Niall sedang dalam perjalanan kemari. Aku tau kau merindukannya." Ujar Dad menggodamu, yang lainpun tertawa.
Kamu hanya tersenyum kikuk dan duduk disebelah Mom.
"Jadi kau mau pilih catering yang mana? Kami mengusulkan memilih paket Italian's Food. Sepertinya enak." Tiba-tiba Mom menyodorkanmu sebuah buku yang berisi berbagai perlengkapan catering.
Kamu merengutkan alis, "ah? Eum.. Mom? Ada apa ini?" Kamu menelan ludah.
Bob tersenyum, "kami telah memutuskan dari jauh-jauh hari. Dan ini akan menjadi kejutan untuk kalian. Seminggu lagi kalian akan menikah."
"APA? ME.. MENIKAH?!" suara Niall membelah keheningan diruang tamumu.
Ia berlari kecil dan gelagapan memastikan bahwa ia tak salah dengar, "menikah?! Siapa? Siapa yang akan menikah?" Wajahnya pucat.
"Ya kalau bukan kalian, lantas siapa lagi?" Maura menjawab Niall dengan enteng.
Wajahnya semakin pucat, ia langsung menghempaskan badannya kesofa dan duduk terdiam tanpa ekspresi disampingmu, ia terlihat shock.
Dan bagaimana denganmu? Kamu telah mati-matian berjuang agar tak meneteskan air mata dan bertingkah seolah-olah kamu sangat bahagia.
"Kalian senang kan?" Tanya Mom sedikit curiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
"INFINITY" [N.H]
FanfictionIni semua tentang kisahmu, y/n. Seorang anak kedua dari keluarga Payne yang baru saja kembali ke London untuk bertemu dengannya.. Harold, Hazza, Styles, Edward.. Entahlah, kamu memang punya banyak panggilan khusus untuk pria bermata hijau satu ini...