Bulan semakin tampak bersinar di langit malam. Ini bukanlah hari terbaik yang pernah ku alami. Gelombang pasang dan badai besar membuat kapal pesiar ini terasa lebih menakutkan dari biasanya. Lenganku sakit karena membersihkan kaca jendela restoran yang besar dan juga lebar. Kakiku juga terasa pegal karena terus berjalan mengantarkan makanan mahal dan berbau sedap ini ke setiap kamar. Satu-satunya suara di lorong adalah suara kakiku yang menapaki bagian dasar kapal ini. Setelah memberikan makanan di kamar terakhir, rekan kerjaku bernama Anna datang menghampiriku. Umurnya lebih muda dariku 2 tahun. Tetapi ia lebih lama bekerja di kapal pesiar ini. Aku bekerja sebagai waiters di restoran tengah kapal. Dan Ini sudah bulan ke-2 aku bekerja di tempat ini. Aku selalu mendapatkan pekerjaan tambahan ketika beberapa pegawai mengalami mabuk kapal, dan itu membuatku menjadi pembatu mereka secara kewajiban bukan perintah.
"Hai kau sudah selesai?" Tanya Anna.
"Well, sepertinya sudah."
"Oh baguslah jadi sekarang aku bisa mengajakmu keruangan Ms. Ellen."
"Ke ruangan Ms. Ellen? Untuk apa?" Aku bertanya-tanya.
"Kau belum tau ya? kita akan segera berlabuh." Dia berkata dengan antusias.
"Lalu?" Aku berusaha mencerna perkataan Anna. Berlabuh bukanlah hal baru untuk menepikan sebuah kapal bukan?
"Kau belum menerima kabar ya? Seseorang yang memiliki pulau ini bukanlah orang biasa Alice." ucapnya semangat membahas topik ini.
"Bukanlah orang biasa--oh jangan bilang dia yang menyewa kapal besar ini?"
"Ya kau benar! Dan semua pegawai sedang berkumpul di ruangan Ms. Ellen. Terkecuali kita berdua tentunya. Ayo!" jelas Anna dan langsung menarik tanganku menuju ruangan Ms. Ellen. Aku tidak mengerti mengapa semua pegawai harus di kumpulkan. Ms. Ellen tidak akan mengumpulkan kami jika tidak ada hal yang begitu penting. Maka aku mengerti jika kami akan berlabuh di pulau yang dipunyai lelaki luar biasa itu. mungkin ini begitu penting, menurut Ms. Ellen tentunya.
Berjalan dengan pijakan yang tak terdengar. Kami pun sampai di ruangan Ms. Ellen yang sudah di penuhi dengan beberapa pegawai. Kebanyakan dari mereka bukanlah asli dari negara yang membuat kapal ini, Brazil. Sebagian dari mereka adalah perantau yang mana sama sepertiku. Kami bertaruh nasib di kapal pesiar ini walau resiko yang di tanggung tidaklah kecil. Tetapi mengingat pendapat yang kami dapati lumayan besar, itu memberi kami motivasi lebih untuk tetap berada di kendaraan terombang ambing ini.
Tak lama Ms. Ellen datang dan menduduki meja kerjanya seraya menatap kami dengan senyuman yang mengembang. Aku tahu, Kami semua tahu, jika Senyumnya merupakan tanda sesuatu yang baik akan terjadi.
"Well, karena semua pegawaiku sudah datang, aku akan mememberitahu kalian apa alasanku mengumpulkan kalian semua di sini." jelasnya sedikit membuatku menggidik ngeri. Ia seperti sedang menahan tawanya di hadapan kami. Dan itu tidak sama sekali terlihat lucu ataupun mengemaskan. Ucapanya begitu bersemangat sehingga sesekali beberapa helai rambutnya jatuh dari tempat biasanya.
"Kalian sudah dengar tetang seseorang yang akan menyewa kapal ini?" Tanyanya dan kami semua mengangguk secara bersama. Aku tidak mengerti mengapa lelaki yang luar biasa itu mempunyai pengaruh yang kuat dengan kinerja pegawai di sini.
"Ya tentu kami sudah mendengarnya Ms. Ellen." seru Roran, ia adalah kepala Chef di restoran tempat ku bekerja.
"Analisa mengatakan jika Lelaki ini tidak menyukai kalangan ramai. Kau percaya itu Morshel?" Tanya Ms. Ellen seraya menunjuk pegawai yang tepat berada di belakangku. Hal itu membuat jantungku berpacu lebih cepat ketika arah telunjuk itu berakhir di hadapanku.
"Aku belum tahu pasti Ms. Ellen. tetapi aku akan segera mencari tahunya" jawab Morshel tanpa ada keraguan di dalamnya. Suaranya juga terdengar sangat jelas di telingaku. Pikiranku semakin melayang memikirkan tuan luar biasa itu. Seperti julukan yang di berikan kepadanya, ia begitu berpengaruh bagi awak kapal di kapal pesiar ini. Pikiranku bertanya-tanya, berapa uang yang ia keluarkan sehingga Ms. Ellen dapat mengembangkan senyumnya seperti ini. Dan itu sedikit membuatku bernafas lega karena kami akan menginjak daratan kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bipolar Disorder [h.s]
Fanfiction[24 Mai 2016]"Bipolar Disorder adalah jenis gangguan Jiwa/psikologis yang penderitanya mengalami perubahan Mood yang sangat extrim. Istilah ini mengacu pada suasana hati yang dapat berganti secara tiba-tiba dan sangat bertolak belakang seperti dua k...