Chapter 33

3.8K 425 131
                                    

Spam koment bisa kali beb :*

Harry.

Keparat! Jika terjadi sesuatu dengan Alice aku akan membunuhnya saat itu juga! Aku mengambil mantel tebalku dan berlalu menuju penginapan Sean. Aku tidak boleh bertindak gegabah, aku tahu semua ini hanyalah jebakan Julian. Ku harap ia tak menyekap Alice di dalam kapal, karena besok kapal itu akan berangkat dan rencana kami akan terus berjalan. Sial. Aku tidak akan melepas kembali seseorang yang kucintai karena Julian. Dia iblis, dan tempatnya bukanlah disini, melainkan di neraka. Dan aku yang akan mengirimnya kesana, sekarang juga.

Tak pakai mengetuk, aku langsung masuk dan menemukan Zayn sedang berdiri di depan jendela. Mendengar langkahku, ia langsung menoleh dengan wajah yang tak dapat ku terka dengan baik. Dan brengsek! Dimana yang lain!

"Zayn! Dimana yang lain!"

"Hai, tunggu. Ada apa mate?"

"Bajingan itu telah di menculik oleh Alice, Zayn!"

Zayn mematung di tempatnya dan dengan sigap ia mematikan putung rokoknya yang sudah tersisa setengah ke dalam asbak.

"Kau bercanda."

"Fuck Zayn! Mana mungkin aku bercanda selarut ini!"

Batinku mendesah frustasi seraya menarik rambutnya kecang kebelakang. Sial. Hanya malam ini kesempatanku menyelamatkan Alice. Karena besok kapal itu akan segera meledak.

"Dimana yang lain!"

"Nial dan Louis pergi ke pub, Anna sudah tertidur. liam dan Nathan mungkin mereka di kamanya. Dan Sean----"

"Harry?" Ucapan Zayn terpotong mendengar panggilan Sean yang baru saja keluar dari kamarnya.

"Ada apa kau kesini?"

"Bajingan itu telah menculik Alice."

Mata Sean membelalak. "Fuck! Bagaimana bisa!"

Aku menggeleng dan meremas rambutku kencang. Damn! Otakku sudah tidak bisa bekerja dengan baik saat ini. "Aku tidak tahu, dan sekarang juga aku akan menyelamatkanya."

"Apa?" Sean mengernyit. "Kau tidak bisa menyelamatkanya sendirian Harry."

"Ya, Sean benar. Kami akan ikut bersamamu." Tukas Zayn dan aku mengangguk ragu.

"Biarkan ku panggil yang lain. Bagaimanapun juga kita harus lebih pintar dan kejam darinya. Kita akan berbagi tugas. Dan sebelum terbit fajar, kita sudah harus menyelamatkan Alice. Karena sebentar lagi, kita akan menyaksikan pertujukan kembang api dari atas laut." Sean menyeringai dan melipat tanganya. "Kalian mengerti?"

Aku dan Zayn mengangguk dan menujukan seringaian kami.

Tidak lama lagi kau akan mati, bajingan tua.

----

Alice.

Gelap.

Sial. Diamana aku!

Tanganku di ikat dan aku merasakan jika di depanku terdapat seseorang yang tidak ku ketahui siapa dirinya. Mataku tertutupi kain, tanganku terikat dan mulutku pun di tempelkan alat perekat hingga ku tak berbicara. Kakiku sedikit bergetar karena getaran dari pijakanku. Sial. Tempat apa ini! Tubuhku sudah di selimuti banyak keringat, aku ingin menangis namun aku tidak bisa.

Dimana Harry! Aku sangat membutuhkanya saat ini!

"Sayang, dia sudah sadar!"

Sayang?

Bipolar Disorder [h.s]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang