Chapter 23

6.1K 394 77
                                    

Harry mendorong tubuhku pintu kamarku tidak sabar. Aku terkekeh di tengah tarikanya. Ia menutup pintunya dengan punggungku karena doronganya yang terlalu bersemangat. Ia mengangkat daguku lalu menciumnya lembut. Hatiku bedebar dan tubuhku terasa panas. "fuck, you very beutiful Alice." ia berkata di sela-sela ciuman kami. "Same, you very handsome to Harry." Aku membalas, tersenyum.

Tanpa terasa tangan Harry sudah mulai bergerak ke arah payudaraku, dan mulai membelai dan sesekali meremasnya. "Oh.. Harry.." Aku mendesah dengan nikmatnya. Harry terus merapatkan tubuhku ke belakang pintu. Tubuhnya sudah terasa panas saat bersentuhan dengan kulitku. Ia begitu panas, dan membuat sesuatu di bawahanku tambah berkedut. Ciumanya semakin lama semakin membara. Ia melumat bibirku dengan nafsunya seperti ingin memakan habis mulutku.

Pelan-pelan Harry membuka kaus tebal yang menutupi tubuhku. Aku baru teringat jika tidak memakai bra sehingga tubuhku sekarang sudah tak terbalut apapun kecuali celana panjang hitamku. Matanya berbinar-binar saat melihatku. Dan dengan cepat ia merengkuh tubuhku dan membawanya menuju ranjang.

Harry

Sialan.

Dia begitu cantik.

Puting susunya yang kemerah-merahan membusung indah seperti gunung fujiyama yang beberapa tahun lalu kulihat. Tanpa berfikir lama, aku melumat kembali bibir merah yang sekarang bagi candu untukku sambil membelai lembut bukit kembarnya. Rupanya Alice tidak mau ketinggalan. Dengan perlahan ia membuka kancing bajuku satu persatu lalu melepas ikat pinggangku. Tangan kecilnya mulai masuk kedalam celanaku lalu meremas-remas batang penisku yang masih tertutupi boxer. Sialan! Masih tertupi boxer saja penisku semakin tegang.

Mataku sudah sayup-sayup terbuka menikmati sentuhanya. Setelah kurasa cukup melumat bibirnya, ciumanku turun menjelajahi rahang dan terus turun kearah payudaranya. Ukuran nya memang tidak terlalu besar namun ini lebih nikmat di bandingkan menikmati payudara jalang-jalang yang besar seperti plastik. Aku terus menjilat nya dan sesekali menghisapnya. "Oh my god, Harry.. Yess... suck it.." Alice terus meracau tak karuan. Aku menyeringai dan melirik keatas "Yes of course babe." Kataku sambil terus menjilati bukit kembarnya.

Alice

Fuck!

Tangan Harry terus menjalar menuju sesuatu yang terdapat di antara kedua pahaku. Ia bermain-main dan mengusapnyan lembut membuatku mendesah nikmat.

"Ah.. Harry..."

Dengan kilat, ia langsung membuka celanaku terburu-buru. Dengan begitu aku langsung melengkung tubuhku keatas kendati mempermudahnya. Dan oh shit! Sekarang tubuhku sudah telanjang bulat di depanya membuat pipiku memanas.

"Oh Love.."

Suaranya terdengar rendah dan serak membuat tubuhku merinding. Ia bernafas di atas kewanitaanku membuatku semakin basah. Seperti adegan slow motion ia menarik celana dalam berenda ku turun melewati kedua pahaku. Ia menciumi pahaku sampai celanaku dalamku sudah lolos dari tubuhku. Ia menyeringai, melihatnya seperti ini membuatku tubuhku semakin memanas. Sialan! Dia panas dan menggoda. Dia selalu berhasil membuatku pasrah akan sentuhanya. Tatto di tubuhnya, keringat yang menjalar di setiap kulit lembutnya, bibir sensualnya, shit! Dia sangat sempurna!

Tanganya mulai menjalar membelai liang kewanitaanku. Aku mendesah lalu mengigit bibir bawahku. Ia memasukan jarinya dengan tempo perlahan. Aku pernah membaca adegan seperti ini di namakan Fingering, dan---oh ternyata cerita itu benar! hal ini sangat nikmat!

"Oh Harry... yes.. oh fuck!"

"Kau begitu basah, Love..."

Ia membuka kedua pahaku. Nafasnya yang hangat dan memburu sangat terasa di dinding kewanitaanku. Aku merinding sekaligus geli. Aku mencengkram keras bantal yang berada di sampingku. Lidah Harry bermain-main disana membuatku terus mengigit bawahku hingga terasa nyeri. Ia terus melumat, menghisap dan menjilatnya seperti ice cream yang mulai mencair. Fuck! Ini pertama kalinya aku melakukan hal ini. Aku memang tidak terlalu buruk mengingat hal ini baru pertama kalinya. Dan jujur, adegan seperti ini sering ku lihat di film-film yang Roran sering putar. Oh lain kali aku harus berterima kasih padanya!

Bipolar Disorder [h.s]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang