Chapter 30

2.2K 230 35
                                    

Thanks for follow me :)
.
.

"Kau sudah sangat tegang Sayang."

Harry langsung membalikan tubuhnya lalu menariku hingga kini tubuhku terjepit dengan tubuhnya dan juga tiang pembatas balkon. Aku mengigit bibir bawahku lalu melarikan tanganku alih-alih memainkan rambutku untuk menggodanya. Oh sialan, aku sudah seperti seorang jalang sekarang. Namun masa bodo, selama itu bersama kekasihku aku tak keberatan.

"Kau sudah membuat macan terbangun sayang."

Aku melipat bibirku lalu mengigitnya. "Ow, im scary."

Harry langsung melumat bibirku hingga tubuhku hampir terjungkal kebelakang. Tanganku ku larikan ke rambutnya seraya meremasnya. Ia melumat bibirku dengan gairah dan nafsu yang menggebu. Tanganya tak tinggal diam, ia melarikan kedua tanganya untuk meremas bokongku. Aku melengguh nikmat, sial. Aku ingin lebih!

"Ah Harry..." Aku mendesah tanganya meremas payudaraku dengan perlahan. Ia memilin putingku dengan gerakan lambat membuat kewanitaanku basah dengan sangat cepat. Sial. Tubuhku selalu saja dapat merespon sentuhanya dengan cepat.

Tiba-tiba ia menghentikan sentuhanya membuatku tubuhku panas dan merenggut kesal.

"Alice, aku ingin bibirmu di sini."

Ia menuntun tanganku untuk memegang ereksinya dari balik celananya. Aku tidak tahu apa aku bisa melakukanya mengingat aku belum pernah melakukan blowjob sebelumnya.

Tetapi aku akan mencobanya.

"A--aku harus bagaimana?"

Ia terkekeh. "Buka celanaaku dan masukan punyaku kedalam mulutmu sayang. Kau bisa mengulumnya seperti sedang memakan sebuah lolipop."

Mendengarnya aku mengangguk. Seperti gerakan slow motion, aku membuka kacing celananya lalu menurunkanya. Dan wow, seperti sebuah gundukan kecil yang sebentar lagi akan meledak. Boxer yang ia kenakan pun sudah terlihat sangat sempit di sekitaran pinggulnya.

Aku tersenyum miring saat ereksinya menyembul keluar seperti sedang menunjuku. Aku mendongah melihatnya. Wajah Harry sudah memerah dengan banyak keringat di tubuhnya. Oh sialan, aku harus bisa memuaskanya.

Perlahan aku meljilat ujung penisnya yang berbentuk seperti sebuah helm. Mataku melihat ke atas kendati melihat reaksinya. Harry mendongahkan kepalanya dengan mengigit bibir bawahnya. Okay Alice! Ia sudah mulai menikmatinya.

"Masukan kedalam mulutmu babe."

Aku memasukan penisnya ke dalam mulutku. Aku hampir saja tersedak saat memasukan penisnya yang pajang ke dalam mulutku. Aku memaju mundurkan kepalaku dan melumatnya penuh nafsu. Oh sial, ini lebih enak di bandingkan sebuah lolipop!

"Ah Alice..ya terus begitu sayang.."

Aku menjilatnya, mengulumnya, dan mengigit kecil penisnya. Kedua tanganku membantuku mengocoknya dengan tempo perlahan. Tak lama aku merasakan Harry mengeluarkan cairanya di dalam mulutku hingga mulut tersedak.

"Telan sayang."

Aku menelanya lalu beranjak berdiri menghadapnya. Aku melarikan tanganku ke arah mulutnya agar ia juga menghisap sisa cairanya yang berada si jariku.

Aku mendesah. Ia mengulum jariku dan mejilatinya. Oh ia sangat panas.

"Sekarang giliranku."

Ia menarikku menuju meja yang tersambung pada diding balkon. Ia menduduki ku di atasnya hingga kini posisiku lebih tinggi darinya.

Ia menarik turun celanaku sekaligus dengan celana dalamku. Ia menciumi kakiku dan terus naik ke arah pahaku dengan mata terpejam. Oh brengsek, ini sangat nikmat!

Bipolar Disorder [h.s]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang