Hari sekolah adalah hari yang paling Prilly benci. Bukan karna ia tidak pintar, namun ia benci jika harus pergi sekolah dengan puluhan bodyguard yang menjaganya. Ia sudah meminta pada kakanya untuk tidak terlalu overprotektif pada nya tapi meski begitu ali tetap lah ali. Apa pun keputusan nya sudah tidak bisa di ganggu gugat. Prilly kadang heran dengan sikap ali kakanya. Ia terlalu ketat menjaga padahal ia hanya pergi sekolah, jika pun ia ingin keluar rumah selain kesekolah ia akan mendapatkan pengawasan yang lebih ketat lagi.
Sering meminta penjelasan namun ali tetap mengatakan jika itu demi keamanan dirinya. Ali juga mengatakan banyak orang yg sedang mengincar nya. Dan pekerjaan kakak nya sebagai pengusaha membuat nya banyak musuh yg ingin menjatuhkan nya. Prilly sadar memang, sejak awal dia masuk rumah, bukan ?? Bukan rumah ini lebih dari kata rumah. Ini adalah istana dengan pilar pilar yang sangat menjulang tinggi. Letak rumah nya sangat jauh dari pemukiman atau pun perumahan lainya. Rumah yang ia tempati tepat berada di tengah hutan belantara, hanya ada satu jalan yg menghubungkan nya dengan jalan untuk. Begitu pun jalan yg menuju rumahnya di jaga ketat oleh puluhan penjaga.
Entah jenis pekerjaan apa yg di lakukan Kaka nya. Dan entah seberapa kayanya kakanya itu. Prilly sendiri tidak bisa menggambarkan seperti apa kehidupan nya kini. Ali sungguh memanjakan nya dengan harta yg melimpah dan kasih sayang yang tak pernah ia dapatkan dari siapa pun selain ibu angkatnya.
Prilly merasa kan sesuatu yg lain saat berdekatan dengan ali. Sesuatu yang sulit ia ungkap. Ada kesakitan yang mendalam sehingga membuat hatinya kadang terasa sakit. Dan ada rasa nyaman yang luar biasa saat ia begitu di sayang oleh Ali. Semua itu terjadi dalam waktu bersamaan. Satu sisi ia ingin marah, tapi marah karna apa. Hatinya bergejolak, merasakan dua kubu yang saling berperang entah mana yg ia harus pilih dan pada akhirnya prily memilih untuk diam dan memendam nya sendiri. Mencari jawaban atas semua pertanyaan dalam benak nya. Mencari tahu gejolak apa yg ia rasakan.
" Ada apa dengan wajah mu sweety. Kenapa muka mu di tekuk seperti itu. Kau terlihat jelek jika seperti itu " tegur ali saat dia baru saja turun dari kamar nya. Menyusul Prilly yg lebih dulu turun setelah ia membangun nya dan menyuruh nya untuk bersiap.
" Aku benci pergi sekolah. Aku benci di kelilingi banyak pengawal. Apa kaka tidak tahu pandangan murid lain tentang ku" adu Prilly. Tangan nya ia gunakan untuk menopang dagunya. Wajah di tekuk dan bibir yang mengerucut ke depan.
" Bukan kah kaka sudah mengurangi. Lalu apa lagi yg harus di permasalahan. Ingat kaka tidak mau kamu terus menentang apa yg kaka lakukan. Kamu juga harus tahu jika itu untuk kebaikan mu"
" Tapi ini___"
" Ikuti peraturan kaka atau kaka akan menambah pengawal untuk menjaga mu. "
Jika sudah begini Prilly bisa apa. Dengan rasa kesal ia melahap roti coklatnya dengan cepat. Meneguk susunya hingga tandas dalam satu tegukan. Prilly mendorong kursi nya dan mengambil tas ransel milik nya.
Tanpa pamit terlebih dahulu ia langsung bergegas masuki mobil yang akan mengantar nya ke sekolah. Beberapa mobil pengawal nya sudah berjejer rapi di depan dan di belakang. Prilly hanya bisa mendengus pelan, ia tampak seperti putri seorang raja. Kemana mana harus dengan pengawasan, apa apa harus dengan izin kaka nya.
Nickhun yang bertugas mengantar Prilly sekaligus sekolah di sekolahan yang sama . Nickhun memang masih berstatus pelajar, ia angkatan terakhir SMA bina Dinata. SMA milik bos nya sekaligus orang yang sudah membantu.
Prilly tidak menyadari jika Nickhun berpakaian yang sama dengan nya. Ia masih kesal dengan ali. Tak lama orang yg mereka tunggu pun datang. Duduk di samping prily dan meminta Nickhun segera menjalan kan mobilnya.
Prilly membuang muka nya kearah lain. Ali yang masih menyadari kekesalan Prilly langsung menyalakan skat penutup otomatis. Menarik Prilly dengan sekali sentakan membuat Prilly terkejut bukan main.
KAMU SEDANG MEMBACA
JIKA
RomanceAir dan api tidak akan pernah menyatu. tapi air mampu memadamkan panasnya api yg membara. seperti km yg mampu meluluhkan hati ku yg beku..>ali raharjo dinata kamu seperti malaikat,tapi kadang km juga seperti iblis. aku takut , tidak tahu salahku apa...