Beberapa orang berlalu lalang memasuki kediaman ali. Mereka memiliki urusan yang berbeda beda dengan ali. Prilly yang masih dalam masa pulih nya cukup di buat pusing dengan orang orang yg tidak ia kenal sama sekali. Nickhun juga sibuk dengan berbagai telfon yang entah dari mana saja. Di tangan nya terdapat dua buah ponsel dengan dering an yg saling bersahutan satu Sama lain.
Prily menopang dagunya di atas meja makan. Sudah dua hari ini ali sangat sibuk. Dia selalu berada di ruang kerja nya hingga larut malam. Kadang ia juga mendengar teriakan dan bentak ali entah pada siapa. Dan apa yg membuat ali marah. Prilly ingin masuk tapi ia takut ali akan marah. Nickhun juga berpesan agar ia tak memasuki ruang kerja ali di saat ali sedang bekerja.
Memang nya pekerjaan apa yg di kerjakan kakanya itu? Dia adik nya saja tidak boleh tahu, bertanya pada Nickhun pun ia hanya diam seperti orang bisu. Nickhun terlalu kaku dan orang nya cukup serius itu yg Prilly lihat sejak awal ia kenal Nickhun. Bahkan ia sendiri tidak sadar jika Nickhun berada dalam satu sekolah dengan nya.
Darmi yang melihat Prilly hanya menopang dagu mengusap punggungnya dengan lembut. Prilly menoleh dan tersenyum saat darim datang membawa makanan kesukaan nya. Roti coklat panggang dan susu putih hangat. Prilly tak lagi susah jika sudah waktunya makan. Ia tidak mau melihat ali marah dan menyalakan Darmi atas keegoisan nya. Ia juga selalu minum obat yg di Berikan dokter padanya dan sebuah vitamin yang hanya di berikan oleh Ali.
" Bibi sudah makan " tanya Prilly saat ini menggigit roti coklat yang menggiurkan itu.
" Bibi sudah non. Makan yang banyak non. Biar badan nya ga kurus" ledek Darmi. Prilly terkekeh dan meneguk susu putih milik nya. Ia sesekali menatap ruang kerja ali yg memang searah dengan ruang makan. Tidak ada tanda tanda jika pria itu akan keluar. Bahkan untuk sekedar makan saja ia seperti nya lupa.
" Bi ka ali udah makan belum sih. Ko dia ga keluar2 dari ruang kerjanya" tanya prily.
" Aduh non bibi mah mana tahu. Tapi sejak tuan ali nemenin non tidur. Terus paginya bangun ruang ali langsung masuk ruang kerja. " Jelas Darmi yg memang tidak tahu tentang ali. Dia sudah makan atau pun belum ia tidak tahu karna ia belum bertemu kembali setelah ali yg marah dan meminta maaf pada nya.
Prilly mendesah pelan. Seperti memang ali sedang sibuk. Prilly pun segera menghabiskan sarapannya dan mengambil obat yg di Berikan Darmi. Di telan nya dalam satu tegukan. Prilly bangkit berdiri, ia bosan di rumah tapi ia juga belum ingin masuk sekolah. Prilly berjalan menyusuri rumah yang entah berapa luasnya. Ia belum pernah berkeliling di dalam rumah nya sendiri. Mengingat ali begitu ketat padanya meski itu berada di dalam rumah.
" Nickhun apa kau sibuk" tanya Prilly saat ia melihat Nickhun yang baru saja mematikan telfon nya. Nickhun menatap Prilly dan membungkuk hormat.
" Jangan seperti itu, umur kita tidak bed jauh . Dan jangan panggil aku nona ok" ucapnya cepat.
" Tapi itu sudah kewajiban saya sebagai orang yg bekerja pada tuan ali. Nona adiknya tentu saya juga harus menghormati Nona.sangat tidak sopan jika saya memanggil Anda tanpa embel-embel nona" jelas Nickhun dengan bahasa formal nya.
" Ya tapi kita kan tidak beda jauh. Aku tidak punya teman. Kau mau jadi teman ku. Aku bosan, ka ali sibuk dan aku butuh seseorang untuk ku ajak bicara" Nickhun cukup terkejut dengan permintaan Prilly.
Menjadi seorang teman? Pantaskah ia menjadi teman untuk prily. Ia masih menghormati ali sebagai bos dan orang yg sudah menolong nya. Ia tidak ingin di cap sebagai orang tidak tahu balas budi dengan mendekati adiknya juga.
" Tapi nona____"
" Apa kau takut pada kaka ku. Ayolah kau sudah lama bukan bekerja padanya. Dia tidak akan marah. Aku hanya butuh teman untuk mengobrol saja. Aku rasa kita akan cocok karna umur kita tidak berbeda jauh. " pinta Prilly
KAMU SEDANG MEMBACA
JIKA
RomanceAir dan api tidak akan pernah menyatu. tapi air mampu memadamkan panasnya api yg membara. seperti km yg mampu meluluhkan hati ku yg beku..>ali raharjo dinata kamu seperti malaikat,tapi kadang km juga seperti iblis. aku takut , tidak tahu salahku apa...