BAB 36

4.1K 273 82
                                    

Semua bermula dari kejadian satu tahun lalu. Kejadian yang membuat semua misteri itu terungkap. Di mana ia sempat membencinya hingga tak lagi ingin menemui nya. Bahkan untuk menyebutkan namanya saja ia tak Sudi. Orang yang ia anggap sebagai sosok pelindung nya, orang yang sangat ia sayangi dan ia hormati. Tapi kenyataannya semua itu hanya untuk menutupi sebuah kesalahannya, atau mungkin untuk sekedar menebus dosa yang ia lakukan. Ini lah jawaban atas semua mimpi2 yang selalu datang menghampiri nya. Bagai sebuah potongan kaca yang pecah dan mencoba untuk kembali merangkainya. Namun semua tak akan membuat kaca yang telah pecah kembali untuk seperti semua meski seberapa keras pun kau memperbaiki nya tetap saja akan ada bekas dari pecahan itu sendiri. Begitu pun dengan Prilly Angel purnama. Putri dari pengusaha yang mati secara tragis lima belas tahun lalu yang kini yang telah mengingat semua misteri kehidupan setelah sekian lama ia melupakan siapa dirinya yang sebenarnya dan siapa orang yang ia anggap seorang KK selama ini. Dia lah yang telah membunuh kedua orang tua dan orang yang paling ia benci namun hatinya berkata jika ia sangat mencintai nya. Sungguh ironis bukan, sekeras apapun ia membenci nya tapi hatinya tak pernah bisa berbohong dan ia tahu arti dari rasa sesak di dada nya selama ini, rasa rindu yang selalu berlebihan, melebihi seorang Kaka terhadap adiknya nya dan itu karena mereka tak ada hubungannya darah sama sekali dan ia mencintai seorang pembunuh kedua orangtuanya. Yang membuat ia kehilangan.

Sungguh bodoh. Ia tahu ia bodoh. Namun kalian juga akan lebih memperjuangkan perasaan mu jika kau tahu semua itu bukan sepenuhnya kesalahan Ali. Dan kau akan semakin yakin jika semua telah di gariskan oleh sang pencipta. Takdir mereka bertemu, bersatu dan bersama karna satu kesalahpahaman satu orang yang membuat banyak pihak yang tersiksa dan masuk dalam permainan.

Prilly menerawang jauh. Kini tepat satu tahun lalu ia hidup tak tau arah. Dan saat seperti ini ia hanya bisa mengingat apa yg terjadi satu tahun lalu. Satu tahun yang telah membuat ia kehilangan seorang yg ia cintai.

  Flasback on

Kondisi Ali ketika Hana tiba di apartemen nya ada keadaan yang sangat ingin membuat Hana lihat. Ia tersenyum puas saat melihat Ali dalam kondisi yang memprihatinkan, hidung yang mengeluarkan darah, wajah pucat membiru dan yang semakin ia tersenyum puas saat untuk sekedar bangun saja ali tak mampu. Ya Hana sungguh sangat puas. Dan ia tak menyangka jika Ali akan pulang ke apartemen dan itu sama saja Ali baru aja menyerahkan hidupnya yang sedang berada di ujung tanduk.

" Nata, ya ampun hidung mu berdarah. Wajah mu pucat. Akan ku panggilkan dokter sebentar" ucap nya yang ia buat sepanik mungkin. Pada hal ia ingin sekali tertawa di depan nya. Mentertawakan ketidak berdayaan Ali saat ini.

" Bagaimana bisa Nickhun membiarkan mu seperti ini. Sudah tahu kamu sakit, apa dia berniat membunuh'mu" justru itu sebuah keuntungan bagi nya dan ia yang justru ingin membunuhnya. Hanya saja Ali yang tak menyadari itu dan mungkin sekarang kinerja otaknya sudah tak sejernih dulu.

Ali hanya bergumam tak jelas. Tubuh nya terasa panas dan lemas. Ia merasa jika kondisi tubuhnya semakin menurun. Dulu ia tak seperti ini , seberat apapun pekerjaan dan sesibuk apapun itu tak pernah sekali pun ia terjatuh sakit apa lagi ini sudah hampir satu bulan lamanya ia seperti ini.

Hana sedang sibuk berbicara dengan dokter nya. Ia menyuruh untuk datang ke apartemen nya dan membuat Ali sadar untuk beberapa hari ini. Ia tak ingin Ali mati sekarang setidaknya sampai rapat yang akan di adakan tiga hari lagi.

Selesai berbicara dengan dokter nya ia kembali melihat Ali. Kini matanya menangkap keberadaan Ali yang sudah tak sadarkan diri. Ckkk jika semudah ini membuat Ali tak berdaya kenapa tidak sejak awal saja ia melakukan. Dulu ia sempat menolak rencana ayah nya yg sama sama brengsek itu, namun nyatanya sekarang justru mereka dalam satu pihak yang sama.

JIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang