Api itu terus berkobar tak terkendali. Melahap dengan cepat bangunan yang berdiri dengan kokoh nya. Tangis seorang gadis begitu memilukan bagi siapa pun yang mendengar nya. Tangis itu semakin menjadi kala sebuah hantaman mendarat di tubuh mungil nya.
Panggil lirih memanggil ayah dan bunda nya semakin terasa. Lelaki itu hanya menatap nya. Menatap penuh kebencian.
" Bunda hiks.... bunda...." tangis gadis itu.
" Jangan tinggalin Angel bunda, ayahhhhhh.... hiks... Angel takut" panggil nya. Tapi siapa yang mau mendengarnya. Tak ada bahkan tak ada seorang pun yg menolong nya.
" Bunda.........."
" Diammmm atau ku bunuh juga kau" bentak seorang pria dewasa. Dia tersenyum penuh kemenangan saat ia telah berhasil melenyapkan Wijaya purnama. Pengusaha yang tengah bersinar di dunia berbisnis. Perusahaan yang sedang bersaing dengan perusahaan Dinata grup.
" Bunda..... ayahhhhhhh"
" Tolonggggg"
Ali mengerjap beberapa kali. Mimpi itu kembali datang menghantui nya. Prilly yang sejak tadi memangku kepala ali mencoba untuk memberi kenyamanan. Pandangan mata ali beradu dengan mata hitam legam milik Prilly. Ia tidak tahu kenapa mimpi itu harus kembali muncul. Matanya masih meneliti wajah Prilly, seketika rasa sesak menjalar ke seluruh tubuh nya. Gadis kecil yang harus kehilangan orang tua nya, gadis kecil yang menangis meraung memanggil orang tuanya. Gadis kecil yang mendapat perlakuan keji dari orang yang telah membuat nya menghilangkan nyawa orang lain. Orang yang begitu bodoh yang mau mendengar hasutan iblis di saat ia tengah berduka. Demi Tuhan ia tak pernah ingin itu terjadi, jika boleh memilih ia lebih memilih untuk mati dari pada hidup penuh dengan kebohongan.
" Ada apa, apa ada yg sakit" tanya Prilly lembut. Ali menyadari jika saat ini ia tengah berada di dalam mobil. Mobil yang di Kendarai Nickhun yang akan membawa mereka kembali ke dalam suasana hiruk-pikuk kota Jakarta.
" Apa kepala kk masih pusing" tanya prily lagi. Nickhun melirik dari arah kaca spion. Ia bisa melihat wajah pucat ali, keringat dingin yang keluar di sekitar wajah nya. Meski terlihat samar karna hari sudah malam tapi ia bisa melihat kilatan cahaya dari wajah ali.
" Dua jam lagi kita akan sampai di Jakarta. Beruntunglah jalan yang lenggang hingga kita bisa tiba tepat waktu" ujar Nickhun.
" Kk haus, mau minum" tawar Prilly. Ali menggeleng,ia berniat untuk bangun tapi Prilly mencegah nya. " Tidurlah kk, demam nya sudah turun kk hanya butuh istirahat yang cukup" tahan Prilly.
Ali ingin menolak tapi apa yg dikatakan Prilly ada benar nya juga. Ia harus banyak istirahat karna pekerjaan nya sudah menanti nya.
" Apa tidak pegal, kk bisa bersandar di kursi" ujar Ali.
" Bagaimana aku membiarkan itu jika tidur kk saja tidak tenang. Sejak kita masuk mobil kk sudah memejamkan mata, tapi setiap saat kk bergerak dengan gelisah. Jadi aku mencoba untuk menenangkan kk . Sekarang tidur lah" jelas Prilly dan kembali menyuruh ali untuk tidur. Ali menurut, ia merubah posisi tidurnya dari terlentang menjadi miring. Wajah nya ia tenggelam kan di perut rata Prilly.
Tubuh Prilly memegang, ada rasa geli dan bergejolak dalam tubuhnya. Ia tidak tahu kenapa tubuh nya selalu bereaksi lain saat bersama ali. Hal yang tak wajar mengingat mereka sebagai kaka adik.
Begitupun dengan ali, sebisa mungkin ia mencoba menahan hasrat nya sebagai seorang pria. Selama ini ia bisa dengan mudah mencari wanita yang dengan suka rela ke atas ranjang nya tapi setelah kedatangan Prilly tak pernah sekali pun ia menyentuh wanita. Entah kenapa tak ada niat untuk menyentuh wanita lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
JIKA
RomanceAir dan api tidak akan pernah menyatu. tapi air mampu memadamkan panasnya api yg membara. seperti km yg mampu meluluhkan hati ku yg beku..>ali raharjo dinata kamu seperti malaikat,tapi kadang km juga seperti iblis. aku takut , tidak tahu salahku apa...