BAB 14

4.4K 481 49
                                    

Hana sangat gugup, dia takut jika rencananya tak akan berhasil dan ia akan di ketahui dengan mudah. Ia takut karna ini kali pertama nya ia berbuat hal yg jauh di luar batas kehidupan nya. Selama ini memang dia sangat liar tapi untuk berbuat hal seperti ini ia belum. Seliarnya dia dulu dia masih menghargai orang. Tapi sekarang ia mampu mengesampingkan semua itu demi ibunya dan demi terbebas dari pria brengsek yang sial nya adalah ayah sendiri.

Untuk pertama kalinya hana menyesal memiliki darah yang sama di tubuh nya dengan pria di sampingnya itu.

Rasel tersenyum tipis sebentar lagi ia akan melihat kehancuran hidup ali. Anak kecil yg tumbuh dengan didikan nya dan sial nya lg kini dia lebih berkuasa darinya.

Brengsek!!!! Rasel membanting kemudi stir mobil nya ke samping jalan. Dia menatap hana tajam.

" Kau harus melaporkan semua yang dia lakukan pada ku jika kau ingin melihat ibu mu baik baik saja" ancam nya.

" Lelaki macam apa yang tega menyakiti istri nya dan mengancam anak nya sendiri. " Sindir hana.

Plakkkkk

" Diam dan turuti saja perintah ku. Ini semua juga karna ulah mu yg hanya bisa menghabiskan uang ku. Selama ini dari mana kau membeli barang-barang mewah jika bukan dari uang ku. " Bentak Rasel. Hana meringis kesakitan. Selama ini tak pernah sedikitpun ayah nya berlaku kasar pada nya. Meski ia bajingan tapi ia tak pernah menggunakan tangan nya. Dan kali ini dia sadar jika memang ayahnya sudah berubah, ia terlalu gila harta dan kekuasaan.

" Cepat turun, lakukan peran mu dengan baik. Sebentar lagi mobil itu akan lewat dan kau harus bisa meyakinkan nya jika tidak jangan salahkan aku jika kau akan Melihat ibumu yang sudah tak bernyawa lagi"

Klik... suara pintu mobil di buka, dengan tak berperasaan Rasel mendorong Hana keluar tepat saat mobil ali meluncur dengan kecepatan tinggi. Hana terluka akibat dorongan yg mendadak itu. Ali yang memang buru2 dan tak begitu memperhatikan jalan seketika mengerem mendadak saat seseorang jatuh tepat di depan mobil nya.

" Brengsek, cari mati hah" marah ali. Ia menatap Prilly yang masih pingsan di samping nya.

" Tolong.. . Tolong aku..." seseorang menggedor pintu mobil nya. Ali bisa saja mengabaikan nya begitu saja. Ia bisa menyuruh orang untuk mengurus kejadian ini, keselamatan Prilly jauh lebih berharga dari apa pun.

" Tuan tolong saya, orang-orang itu ingin memperkosa saya... tuan" ucapnya lagi.

" Sial" umpat ali. Dia bukan orang yang peduli terhadap orang lain. Tapi ia dapat melihat pria pria bertubuh besar yang sedang berjalan ke arah mobil nya.

" Arrrggghhhh.... masuk lah" ali akhirnya menolong gadis itu. Ia tidak mungkin membawa Prilly ke rumah sakit dengan orang-orang itu yang mengikutinya. Sebenarnya mereka hanya menjalan kan rencananya nya saja, hana tersenyum tipis saat ia bisa meyakinkan targetnya dan ia cukup terpana saat melihat sosok pria yg memiliki aura yang cukup membuat kaum hawa menahan nafas, lalu pandangan nya beralih pada gadis yang ada di samping nya.

Mungkin itu kekasih nya yg sedang tidur pikir hana. Dia tidak tahu jika gadis yg dia maksud adalah Prilly yang sedang pingsan adalah adik dari ali.

Ali masih marah, sekaligus khawatir. Sampai saat ini Prilly belum juga Sadar. Ali pun segera menghubungi Victoria.

" Suruh dokter Mario datang ke mansion ku dan kau juga datang lah kesana karna aku membutuhkan sekarang juga" perintah ali penuh penekanan. Hana sampai bergidik ngeri, dia seperti masuk kedalam kandang singa yg sedang kelaparan.

" Apa, kurang ajar. Biarkan Nickhun yang mengerjakan tugas itu. Dia sedang mengurus tikus kecil yang mencoba merusak sebuah tanaman" ali masih berbicara dengan Victoria saat dia mengatakan jika perusahaan purnama belum bisa beralih tangan karna sang pemilik masih mempertahankan nya. Masalah datang bertubi-tubi membuat kepala ali terasa ingin pecah.

JIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang