Prilly dengan sabar menuntut ali turun dan menuju ruang makan, di sana Darmi selaku kepala pelayan di rumah ali sudah berdiri menunggu kedatangan tuan nya. Banyak makanan yang tersaji di meja makan ,meski baru dia tahu ali sangat sulit untuk sarapan dan mendengar Prilly menyuruh nya untuk membuat sarapan dia pun menyiapkan segalanya.
Entah jenis makanan seperti apa yg akan mereka santap jadi dia menyediakan pancake dengan saus karamel, roti tawar dengan selai coklat kesukaan Prilly, nasi goreng spesial dan banyak lagi.
Orang yang Darmi tunggu pun datang. Ali seperti biasanya, menujukan wajah datarnya. Sementara Prilly dengan senyum yang selalu ia berikan pada setiap orang.
Mirna menarik kursi untuk di duduki ali. Prilly tersenyum dan mengucapkan terima kasih.
" Terimakasih Mirna" ujar Prilly.
" Sama-sama nona. " Jawab mirna tak kalah ramah. " Jadi menu makan pagi apa yg nona ingin makan. Bi Darmi sudah menyiapkan semuanya. " Lanjut Mirna.
Prilly melihat ada begitu banyak makanan yang tersaji. Itu semua tidak akan habis hanya untuk mereka berdua.
" Kenapa banyak sekali, ini tak akan habis. Kk kamu mau makan apa" tanyAnya pada ali.
" Buatkan aku kopi saja. Aku tak terbiasa sarapan pagi. " Jawab ali.
" Hei itu tidak boleh. Jangan... jangan buatkan dia kopi. Buatkan saja dia susu coklat hangat. Dan kk harus makan tidak ada kata tidak" bantah Prilly.
" Lagi pula ini terlalu banyak untuk kita berdua" seru Prilly.
" Buang saja jika tidak habis, kita tidak akan jatuh miskin hanya karna ini" ucap ali yg membuat prily tak suka. Dia pernah mengalami bagaimana sulit nya untuk melahap sesuap nasi.
" Kenapa kk begitu mudah mengatakan seperti itu. Apa kk tidak tahu jika di luar sana banyak orang yg kelaparan. Kk mungkin dengan mudah mendapatkan apa yg kk mau tapi kk tidak tahu jika orang lain begitu sulit untuk mendapatkan nya. " Ungkap Prilly.
Ali tertegun, ia tidak bermaksud untuk mengingat kan Prilly. Ali sadar kata kata nya barusan menyakiti hati Prilly. Pasti ia pernah merasakan kesulitan itu.
" Maaf kk tidak bermaksud. Lalu mau bagaimana lagi ini sudah tersedia" ucap ali mengalihkan.
" Maaf mungkin aku yg terlalu sensitif. " Ungkap Prilly. "Kita bisa makan bersama" lanjut nya .
" Nickhun kemari kita sarapan bersama. Kau juga Mirna dan bibi ayo kita sarapan. Hidangan ini terlalu banyak untuk kami berdua" perintah nya.
" Tidak ada bantahan. Kk ku tak akan marah. Jangan takut, bukan begitu kk" tanyanya pada ali.
" Turuti saja apa yg dia katakan. " Ucap ali datar. Seumur hidupnya ia tak pernah berada dalam satu meja dengan seorang pelayan. Apa lagi hingga makan bersama. Mungkin Nickhun masih ia toleri karna ia sudah mengaggap Nickhun bagian dari keluarga nya. Tapi untuk seorang pelayan ini sudah merendahkan martabat nya.
Tapi mengingat ini perintah Prilly ia bisa apa, dia hanya memasang wajah datarnya dan ingin segera menyudahi makan pagi ini.
" Terimakasih kasih non atas tawaran tapi kami sudah sarapan lebih dulu tadi. Mungkin lain kali" tolak Mirna, dia tak enak hati pada bosnya. Apa lg melihat wajah datar ali saat ini rasanya berdiri di ruangan ini saja sudah membuatnya panas dingin apa lagi ikut duduk dan makan bersama mungkin ia bisa mati berdiri.
Nickhun juga sama halnya. Ia bisa saja menolak tapi saat matanya tak sengaja menatap ali ia mengatakan jika ia harus menurut.
" Yah, kalau begitu bawa saja sisa nya untuk kalian makan nanti. Dan kau Nickhun aku tak menerima penolakan dari mu" tunjuk nya pada Nickhun. Meski sedikit kecewa tapi setidaknya makanan itu tak akan terbuang.
KAMU SEDANG MEMBACA
JIKA
RomanceAir dan api tidak akan pernah menyatu. tapi air mampu memadamkan panasnya api yg membara. seperti km yg mampu meluluhkan hati ku yg beku..>ali raharjo dinata kamu seperti malaikat,tapi kadang km juga seperti iblis. aku takut , tidak tahu salahku apa...