BAB 19

4.6K 416 14
                                    

Hana menatap langit malam seorang diri. Tak ada bintang yg bersinar satu pun, seperti hatinya yg terasa hampa tanpa seseorang datang menemui nya.

Ali !!!!!!! Satu nama yg setiap hati ia ingat. Satu nama yg selalu ia harapkan kehadiran nya. Satu nama yg selalu ia tunggu untuk menanyakan kabar nya.

Hana berpikir apa kah ali masih mengingat nya. Apa dia bisa menjalankannya sesuai rencana. Ini sudah hari ke tujuh itu berarti ali tak datang atau pun sekedar menanyakan nya selama satu Minggu penuh.

Hana sempat Berpikir untuk kabur dan menemui ali tapi ia tak bisa karna di luar sana ada dua penjaga yg menjaganya dengan ketat, atau mungkin saja bukan hanya dua tapi ada banyak namun tak semua dari mereka menunjukkan nya secara langsung. Bukan soal ali saja yg tak datang mengunjungi nya atau menelfon nya tapi ia juga di buat pusing oleh ayah nya itu yg selalu saja menuntut nya untuk cepat bertindak.

Awalnya ia sempat ingin menyerah tapi ia masih memikirkan nasib ibunya jika bukan nasib ibunya dia akan kabur jauh dan menghilang bagai di telan bumi.

Sementara itu di tempat lain keempat orang dewasa sedang asik menyiapkan beberapa barang yang mereka perlukan dan mereka bawa pergi. Tiga di antaranya sibuk memasukkan makanan ke dalam mobil tapi tidak dengan satu orang yang sibuk melamun sejak tadi.

Dia sangat sedih karna teman-teman nya tak bisa ikut karena mereka harus menghadiri pelatihan untuk perlombaan olahraga renang yang akan di adakan satu bulan lagi. Ya dia Prilly, Jesika dan Mila baru saja menghubungi dan meminta maaf karna tak bisa ikut. Ali yang sibuk menyiapkan mobil sejak tadi tahu bagaimana sedih nya adik nya itu. Dia sudah membayangkan banyak hal yg akan mereka lakukan tapi semua angan itu hanya berlalu begitu saja. Nickhun dan Victoria cuma bisa tersenyum getir, bukan tanpa alasan tapi keduanya benar-benar sedang sibuk dan Prilly dengan meminta nya untuk ikut. Dan lihat lah gadis yg telah memaksa mereka tenang bersedia ria.

" Princess kita akan bersenang-senang, kenapa wajah mu sedih seperti itu. Mila dan Jessica kan sudah minta maaf , mungkin mereka lupa untuk mengatakannya padamu jadi tersenyum lah kk akan menjadi supir mu untuk hari ini" ujar Ali semangat. Victoria mendelik, lebih baik ia berkutat dengan tumpukan berkas pekerjaannya dari pada harus ikut Berlibur ke Dufan. Sangat tidak cocok, kenapa tidak ke luar negeri saja sekalian mungkin dia bisa mempertimbangkan nya. Batin Victoria.

" Ayolah angle , kau sudah menyeret kami berdua dan kau masih sedih juga" ucap Victoria sedikit kesal.

"Victoria" tegur ali, jangan menambah suasana jika tidak ingin melihat Prilly merengek dan merajuk..bisa panjang urusannya kalau begitu.

" Ok, tapi aku tidak mau ke Dufan. Aku mau suatu tempat, dimana ada ketenangan, kenyamanan dalam satu tempat" ucap Prilly. Awalnya memangia ingin pergi ke Dufan tapi mengingat kedua sahabatnya tidak bisa ikut ia memilih untuk membatalkan nya dan menggantinya dengan pergi ke suatu tempat.

" Jadi kemana kita akan pergi" kali ini Nickhun yg bertanya. Dia hampir mengenal bagaimana sifat Prilly. Jadi lebih baik menurut saja meski banyak hal yg harus ia kerjakan. Toh ali bosnya saja menyuruh nya untuk menuruti semua kemauan adik ajaib nya itu. Kenapa ajaib dia bisa merubah wajah nya dengan berbagai ekspresi dalam hitungan detik.

Dan benar saja wajah sedih Prilly telah berganti menjadi wajah berbinar.

" Aku mau pergi ke desa yang jauh dari hiruk pikuk kota. Aku juga mau menginap di sana selama seminggu penuh bersama kalian" ungkap Prilly.

" Tapi____"

"Aku tidak mau tahu, aku hanya mau ke Dufan bersama Jessica dan Mila tapi mereka tidak bisa ikut sekarang jadi aku mau pergi ke desa saja. Di sana kita bisa menghirup udara yg segar tanpa asap kendaraan yg mengotori nya" ucap Prilly memotong ucapan Victoria.

JIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang