BAB 22

4.3K 382 20
                                    

Ali sudah tiba sejak setengah jam yang lalu. Sejak kedatangan dia tak pernah melepas pandangan nya dari Prilly. Sejak setengah jam itu pula dokter Mario terus memeriksa keadaan Prilly. Nickhun dan Victoria berdiri tak jauh dari ali, begitu pula dengan Mirna dan Darmi. Ada juga Jesika, Mila dan sari yang juga datang saat mendapat kabar jika Prilly kembali histeris. Nickhun memang sengaja memberi tahu teman-teman Prilly untuk bisa mereda ketakutan Prilly. Mungkin saja dengan kehadiran teman-temannya keadaan Prilly akan jauh lebih baik.

Ali menatap Prilly sendu, wajah nya begitu sangat pucat. Bibir nya yang biasanya terlihat merah muda kini berubah menjadi pias pucat. Ali gelisah, kegelisahan semakin bertambah saat Nickhun mengatakan jika sebelum prily pingsan dia memanggil nama bunda dan ayah nya.

Apa itu arti nya ingatan Prilly sudah kembali!!! Tidak, ali belum siap. Dia belum siap menerima kebencian dari Prilly. Dia belum siap.

Lalu kapan ia akan siap!!! Entahlah ali tidak tahu tapi sebelum itu terjadi ia ingin membuat Prilly menjadi seseorang. Maksud dari seseorang itu adalah gadis yang memiliki hati yang kuat, bukan gadis yang lemah yang masih berlindung di balik seseorang. Ali ingin Prilly berdiri dengan kedua kakinya , memiliki hati yang kuat, ali juga akan memberikan apa yg seharusnya Prilly milik.

Perusahaan Purnama grup milik almarhum orang tua. Ia nanti saat Prilly sudah benar-benar siap memimpin perusahaan besar itu.

Lalu apa saat itu ali akan siap dengan segala kemungkinan yang terjadi. Ya ali siap, sebisa mungkin ia harus siap. Bahkan jika ia harus mati sekali pun agar bisa menebus semua kesalahan nya ia rela. Prilly pantas membenci nya. Kebaikan yang ia berikan, kasih sayang yg selalu ia limpahan pada Prilly, kelak hanya akan di anggap kedok belaka. Ali sudah bisa memastikan hal apa saja yang akan terjadi kelak.

Karna itu sangat mengerikan!!!!!

" Bagaimana dok, apa ada hal yg serius. " Tanya ali di keheningan yang terjadi beberapa saat lalu. Dokter Mario menggeleng, tidak ada yg serius  dengan Prilly. Tidak ada luka atau pun goresan di tubuh Prilly tapi mungkin saja ini efek dari ingatan nya yang hilang. Dia tidak bisa memprediksi kapan ingatan itu akan kembali atau mungkin saja bisa tidak .

Namun hal hal kecil yang ia temui bisa berakibat pada ingatan nya. Seperti api, kebakaran dan lainya mungkin akan memicu kembali nya ingatan Prilly yang lama hilang.

" Bisa kita bicara, ada hal yg perlu saya sampaikan" ujar dokter Mario.

" Ya, kalau begitu kita keruang kerja saya. Bi , Mirna kalian boleh kembali beristirahat, Victoria kau juga kembali lah istirahat. Untuk pekerjaan kerja kan saja besok pagi. Kau bukan robot yang terus di program untuk terus bekerja. Dan Nickhun tolong jaga Angel selama aku mengobrol dengan dokter Mario" titah ali.

Semua mengangguk tak membantah. Victoria juga merasa sudah sangat lelah, hari semakin malam dan besok pagi ia harus menghadiri rapat penting bersama dengan ali dan pemegang saham lain nya.

Nickhun tentu tak perlu di perintah pun akan menjaga Prilly, meski itu tak di dekat nya ia bisa menjaga dari jauh.

Semua orang keluar terkecuali Nickhun yang memang harus menjaga Prilly. Dia belum sadar kan diri setelah ia pingsan tadi.

Di luar Victoria langsung menuju kamar nya. Jessika,mila dan sari pamit karna waktu sudah menunjukkan pukul 2 dini hari. Beruntung mereka besok libur jadi mereka tak akan mengantuk.

" Kk, kami pamit dulu, mungkin besok kami bisa kesini lagi. Salam buat Angel kalau dia udah sadar" pamit Jessika mewakili teman nya.

" Kalian datang dengan siapa, ini sudah larut mlm kalian bisa menginap di sini. Masih ads banyak kamar kosong di sini" tawar ali.

JIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang