BAB 32

3.5K 303 24
                                    

Kedatangan Ali ke kantor dan mengumumkan bahwa Hana resmi menjadi sekertaris dan orang yang akan menggantikan posisi Victoria sangat menggemparkan perusahaan. Pasal nya mereka cukup menyaman dengan kinerja Victoria selama ini. Mereka para karyawan tidak sepenuhnya percaya jika Victoria melakukan penggelapan dana proyek yang sedang ia tanganin. Kedatangan Hana cukup menarik perhatian. Bukan karena penampilan nya, bukan pula karena parasnya yang cantik. Tapi karena kemampuan nya dalam bidang berbisnis yang tak ada pengalaman sekali pun. Mereka yang tidak berada dalam pihak Hana pun sangat menyayangkan itu. Mereka ingin protes tapi apalah mereka yang hanya karyawan biasa. Bisa ikut bekerja sama dan menjadi bagian dari perusahaan Dinata grup saja sudah sangat beruntung.

Gila mungkin itu kata yang tepat untuk mengungkapkan kekecewaan mereka. Bagaimana orang yang sama sekali tidak bisa bekerja dan mempunyai pengalaman bekerja akan menghandle semua jadwal bosnya yang sering sekali padat. Victoria saja yang sudah bekerja bertahun tahun kerap kerepotan dengan segala jadwal yang kerap bentrok dengan yang lainya. Lagi mereka kembali membandingkan kinerja Hana dan Victoria.

Mereka juga tidak habis pikir. Apa yang bosnya itu pikiran. Dia dengan enteng nya mengatakan jika mereka harus membantu Hana jika ia tidak mengerti. Apa mereka harus mengajarkan nya satu persatu pada Hana. Itu sama saja mereka membuang waktu untuk hal yang tak berguna. Lalu bagaimana dengan pekerjaan mereka jika mereka harus membantu Hana. Bukan kah tugas mereka sangat berbeda. Kenapa juga bos nya itu tidak mencari sekertaris dengan skill​ kemampuan yang bisa mengimbangi kinerja Victoria. Atau dia bisa mencari seseorang yang mempunyai kemampuan yang sama dengan kinerja Victoria.

Dan itu semua hanya bisa mereka pendam dalam hati mereka masing-masing. Hanya orang gila dan tidak waras yang berani protes pada bos nya. Mereka masih sayang dengan pekerjaan. Jika tidak ingin di pecat lebih baik diam dan menurut saja bukan. Itu lebih baik.

Kedatangan Hana yang menghebohkan perusahaan tentu sampai hingga telinga Nickhun. Ia juga cukup terkejut. Dan semua kemungkinan jika hengkang nya Victoria dari perusahaan ini memang ada campur tangan orang dalam. Dan Nickhun juga tidak habis pikir dengan ali.

Ali mungkin tidak tahu siapa Hana. Dan kemungkinan besar apa yang akan terjadi jika Hana ikut bergabung dengan perusahaan nya. Hanya ia disini yang bisa di andalkan. Ia akan memberi tahu Victoria soal ini. Posisi nya yang sudah di tempati oleh Hana dan itu artinya Hana juga harus tahu semua data perusahaan bukan.

Sial... Ali bahkan tak meminta persetujuan nya. Ia tahu jika itu bukan kapasitas nya tapi apa salah nya jika Ali meminta pendapat nya.

" Nick" sapa seseorang dari arah belakang nya. Nickhun terlonjak kaget. Ia mengelus dada nya dan segera membalikkan badannya.

" Maaf membuat mu kaget. Tapi aku sudah memanggil mu dari tadi tapi kamu diam saja" ucap nya merasa bersalah. Nickhun mengerjapkan matanya. Apa selama itu ia melamun hingga tak sadar akan kedatangan Prilly.

Ya orang yang memanggilnya itu Prilly. Dia datang untuk menemui Kaka nya. Mengantar kan bekal untuk nya dan juga menemui nya. Mungkin ia akan meminta maaf padanya.

" Eh El, sory tadi GA kedengaran. Mau ketemu ali ya" tanya Nickhun gugup.

" Ia, ka Ali ada kan. Soal nya tadi malam dia GA pulang. Dia juga sedang tidak sehat. Jadi aku kesini untuk mengantarkan nya bekal. " Terang Prilly. Nickhun mengangguk mengerti.

" Kamu juga ko jarang main ke rumah. Mba Victoria juga. Kalian tahu aku kesepiaan di rumah sebesar itu. Kaka juga sibuk. " Keluh Prilly. Nickhun tidak tahu harus menjawab apa. Hubungan mereka kali ini tak sebaik dulu. Saat ini mereka tengah terpecah belah.

" Ahh itu . Ia kami sedang sibuk proyek baru jadi kami tidak bisa main ke rumah. Lagipula Victoria sedang mengurus perusahaan cabang yang di luar negeri jadi mungkin kamu tidak akan bertemu dalam waktu dekat. " Ya alasan yang cukup masuk akal. Nickhun berharap Prilly akan mengerti dan tidak lagi menanyakan apa pun yang bisa membuat ia harus mengarang sebuah kebohongan lagi. Nyatanya semua tak baik yang ia katakan. Semua telah hancur berantakan. Apa lagi dengan kedatangan Hana di perusahaan Dinata membuat semua menjadi runyam.

JIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang