BAB 28

4K 351 16
                                    

Hari yang begitu di tunggu dan di nanti oleh Prilly akhirnya tiba juga. Sejak pagi ia sudah heboh menghubungi sahabat2nya untuk segera bangun dan bersiap. Jesika dan yang lainya hanya menggeram pelan saat tidur nyenyak mereka terganggu oleh suara Prilly yang menelfon nya pagi buta dan menyuruh nya untuk segera mandi dan bersiap.

Demi Tuhan itu baru jam 6 dan keberangkatan mereka itu jam 10. Jarak sekolah dan rumah mereka tak akan membutuhkan waktu lama meski jalanan macet sekali pun. Dan masih ada waktu 3jam untuk tidur lagi. Namun rencana mereka semua gagal karena Prilly sudah mengusik paginya.

Sedangkan orang yang mengusik nya hanya terkikik sendiri dengan tingkah nya yang usil. Nickhun sampai di buat Heran dengan kehebohan Prilly pagi ini. Dia memang menginap di rumah Ali dan dini hari tadi ia harus menyelesaikan pekerjaan nya sebelum ia berlibur bersama sekolah nya.

Nickhun melipat koran yang baru ia baca di meja. Matanya terus menatap Prilly yang masih heboh dan mungkin saja sedang mendapat Omelan dari sahabat nya itu. Ali yang juga berada satu ruangan dengan Nickhun hanya bisa tersenyum senang. Mungkin baginya hal seperti ini adalah hal yang tak berguna. Ia bisa saja mengajak Prilly liburan ketempat yang jauh lebih dari sekedar berkemping di puncak. Tapi ia sadar jika Prilly juga butuh bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Ia juga sadar jika tak semua kebahagiaan bisa ia dapat hanya dengan sebuah kemewahan. Hal seperti ini lah yang justru sebagai kebahagiaan yang sebenarnya. Berkumpul, tertawa bersama orang-orang. Ya untuk apa mencari kemewahan jika yang sederhana saja membuat nya bahagia.

Ali sadar itu. Ia akan memberikan sedikit kebebasan untuk Prilly. Dia tidak akan mengekang lagi tapi ia juga akan masih dalam pantauan nya. Ia memberikan kebebasan tapi tidak akan membiarkan dalam bahaya. Ia tahu banyak musuh yang sedang berusaha untuk menghancurkan nya. Dia juga tahu jika Prilly lah kelemahan. Meski kali ini Ali sedikit lega karena si brengsek itu sudah berada di dalam kuasa nya tapi tetep saja bahaya'bisa kapan saja datang menghampiri nya.

Begitu pun dengan Nickhun. Dia akan menjaga Prilly, tak akan membiarkan bahaya menghampiri nya. Cukup waktu itu dan ia berjanji tak kan terulang lagi.

Prilly menghempaskan tubuhnya tepat di samping Ali. Merebahkan kepalanya pada pundak Ali dan mencari kenyamanan di sana. Baginya tempat ternyaman nya ialah pundak Ali.

Ali mengelus pucuk kepala Prilly, mengecup nya pelan. Ia tak akan merusak kebahagiaan Prilly. Senyum itu harus selalu ada di wajah Prilly. Tawa itu harus selalu ia dengar seperti alunan lagu.

" Kenapa hmmm. Bukan tadi kamu begitu bersemangat hingga bangun pagi dan membuat kehebohan di pagi hari. " Goda Ali. Nickhun terkekeh melihat wajah cemberut Prilly. Entah apa yang membuat mood itu menurun. Tadi heboh sekarang cemberut Sungguh ajaib bukan anak ini.

Kadang manja, kadang dewasa', lalu bisa menggemaskan dan menyebalkan di saat bersamaan. Kalian tidak akan menemukan itu pada gadis lain. Hanya Prilly yang mempunyai sifat ajaib itu. Dan itu sungguh langkah. Dan menjadi kesenangan tersendiri bagi orang di dekatnya.

" Jesika dan Mila tidak ikut dalam rombongan. Mereka pergi bersama  kekasih mereka. Sari juga, dia harus ke rumah sakit dulu selebihnya dia baru akan menyusul. Tidak asik jika hanya aku sendiri yang naik bis. Ahhh menyebalkan" adu Prilly.

Ali menaikkan satu alisnya. Hanya gara-gara itu moodnya turun . Ali tidak tahu jika Jesika dan Mila sudah memiliki kekasih.

" Lalu" tanya Ali.

" Ihhh Kaka, masa GA ngerti sih. Nickhun" rengek nya.

" Ya sudah tinggal kamu juga berangkat saja pake mobil. Kaka bisa mengantar mu, tidak sulit bukan" ucap Ali enteng.

" Benar El, tidak usah panik dan kesel gitu. " Timpal Nickhun.

" Tapi tetep aja kesal. Aku tuh udah bikin rencana dan semuanya gagal. Ya ampun mereka kenapa GA bilang sih'' Prilly masih dengan kekesalan nya. Aku mencubit hidung nya gemas.

JIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang