JIKA

BAB 34

" aku tidak setuju, bisa saja kalian sedang merencanakan untuk menyingkirkan ku. Licik sekali " kata sinis yang keluar dari bibir Rachel saat Hana dan rasel memberitahu soal rencana mereka mengirim Rachel ke Jepang untuk belajar tentang pengobatan alternatif yang akan mereka gunakan untuk menghancurkan seorang Ali Raharjo Dinata. Namun keputusan itu di tolak mentah mentah oleh Rachel karna ia berpikir jika Hana sedang berusaha untuk menyingkirkan.

Itu tidak akan terjadi. Jika mereka merencanakan itu tentu saja ia yang akan lebih dulu mendepak Hana dan juga si tua Bangka itu lebih dulu.
Dia tidak bodoh jika kedua nya sangat licik. Ia juga sudah mengetahui soal Hana yang telah menguasai setengah perusahaan milik Dinata grup. Wajar jika ia bersikap waspada. Mereka juga bukan orang yang akrab, atau orang yang telah berteman lama. Mereka berdua hanya sekumpulan orang yang memiliki tujuan yang sama.

" Kalian pikir dengan mengirim ku ke Jepang kalian bisa lolos dari ku. Jika kalian memiliki rencana lain katakan saja, aku dengan senang hati akan membongkar semua kebusukan kalian " desis Rachel.

Hana tertawa sinis.

" Kau berniat membongkar kebusukan kami. Kau pikir kau suci hahhh. Kau itu hanya diam tanpa melakukan apa pun. Aku yang bekerja, aku yang berpikir. Kau pikir itu mudah. Silahkan jika kamu ingin membongkar nya silahkan. Bisa ku pastikan kau akan menyesal seumur hidup mu."

" Aku hanya meminta mu untuk menjalankan tugasmu. Satu tahun itu bukan waktu yang lama. Itu waktu yang sangat singkat. Jika kau berhasil mempelajari semua metode itu, kami akan menyusul mu. Tentu saja dengan Ali sebagai bahan percobaan nya. Selama kau di sana aku yang akan menjamin kehidupan mu. Aku bukan orang yang sepicik itu. Aku jahat ya, itu juga karena si brengsek aLi yang memulai nya. Kejahatan harus dibalas dengan kebaikan itu bullshit. Yang ada kejahatan harus di balas dengan kejahatan juga. "

" Kamu hanya tinggal belajar dengan benar dan aku di sini juga bekerja dengan benar. Semua sesuai dengan rencana. Saat ini kesehatan Ali sudah dalam tahap yang buruk. Itu sama dengan membuat ia mati secara perlahan. Kau pikir untuk apa aku meminta mu belajar hingga ke Jepang itu untuk membuat Ali lenyap dari negara ini setelah perusahaan nya hancur. Dan kau tahu apa yang akan aku lakukan. Membakar gedung itu, membuat seolah Ali mati terbakar bersama gedung itu. Namun di saat itu aku akan membawa ali terbang ke Jepang dan memulai penyiksaan itu. " Jelas Hana panjang lebar. Rachel diam, ia sedang mencerna semua perkataan Hana. Apa itu bisa di percaya? Apa yang di katakan Hana itu benar ? Tapi bagaimana jika semua itu bohong. Tentu saja ia orang pertama yang akan menghancurkan kesenangan Hana.

Baiklah ia akan mengikuti rencana Hana. Toh ia hanya perlu belajar bukan.

" Apa itu bisa di percaya. Lalu apa buktinya jika ucapan mu semua bukan rekayasa" tantang Rachel.

" Kau bisa membawa ini. Itu untuk menjamin jika semua bukan omong kosong" jawab Hana sambil menyerahkan sebuah kunci rumah besar berkas kepemilikan tempat yang akan ia tinggal.

" Disitu tertera nama dan pemilik rumah itu. Tidak ada yang tahu tentang tempat itu. Dan nanti saatnya tiba aku dan ayah ku akan segera menyusul mu. Jika kau masih belum percaya kau bisa menghubungi nomor itu dan menanyakan pada penjaga di sana. " Terang Hana.

" Baiklah aku percaya, tapi ingat jika sampai aku tahu kau menghianati ku maka kau akan tau akibatnya" ancam Rachel . ..

" Kau tidak perlu mengancam Putri ku, karna kami tidak akan menghianati mu" kali ini rasel yang angkat bicara.

" Who know. Kau bahkan bisa menghianati saudara mu dan mengadu domba dua pengusaha dengan begitu mudah. Ku pikir tentu kalian juga bisa menyingkirkan ku. "

" Kau____"

" Sudah. Terserah pada mu. Kau mau ikut andil atau tidak itu urusan mu. Yang penting aku sudah menawarkan nya pada mu. Apa kau mau melihat ayah mu mati membusuk di rumah sakit jiwa"