18. Letter.

2.4K 108 4
                                    

Aku terbangun sedikit karena sebuah tangan seseorang yang mengelus pipiku. Aku melihat orang itu ,oh.. Ternyata Thomas. Aku tersenyum dan kemudian melanjutkan tidurku lagi.

***

Aku membuka mataku,melihat cahaya silau masuk ke kamarku. Ternyata sudah pagi. Aduh,kepalaku pening sekali. Aku mengubah posisiku yang tadinya berbaring menjadi duduk.

Ha? Aku terkejut setelah melihat baju yang kukenakan adalah gaun yang tadi malam kupakai. Ternyata tadi malam.. Apa? Tadi malam aku mabuk,ternyata gelas yang kuminum tadi malam adalah alcohol. Agrh! Aku benar-benar bodoh,aku menghancurkan akhir pestaku sendiri. Dan tadi malam? Apa yang kulakukan tadi malam selama aku mabuk? Entahlah,lupakan. Karena pasti akan memalukan jika aku mengingatnya.

Aku menatap sebuah kotak merah marun yang tergeletak di meja yang berada di dekat ranjangku. Aku tersenyum menatap kotak itu. Aku jadi mengingat kejadian tadi malam,maksudku mengingat Thomas. Ugh.. Aku sebal saat tadi malam aku melihat Thomas mengobrol dengan Caroline.

Aku mengambil kotak itu dan kemudian membukanya. Isinya masih  sama,sebuah kalung berbandul matahari berwarna perak. Aku tersenyum dan mengambil kalung itu,tersenyum menatapnya. Aku tersadar,ternyata isi kotak itu berbeda. Ada gulungan kertas berwarna merah muda di selipan kotak itu.

Aku membuka gulungan kertas itu. Dan kemudian membacanya..

'Liona,tadi malam kau lucu sekali. Merengek seperti anak kecil dan mengomeliku sampai-sampai kau ketiduran di bahuku. Karena Ibu dan kakakmu sedang sibuk mengurus acaranya,aku menggendongmu ke kamarmu dan meletakkanmu ke kasurmu.  Aku tak bisa menahan tawaku saat melihatmu tiba-tiba mengigau. Karena aku takut tertawa keras dan akan membuatmu terbangun,jadi aku pulang. Liona,sepertinya aku membuatmu marah tadi malam,jadi aku minta maaf.'

Aku terkejut setelah membaca surat itu,aku mengingat kejadian tadi malam. Agrh! Aku sungguh memalukan. Aku terakhir melihatnya saat aku menangis,menangis karena kejadian itu,saat aku melihat Thomas dengan Caroline.

"Agrh,menyebalkan!." teriakku sambil memberantaki rambutku sendiri.

To be continued.
Thanks for read. Hope you like it.
Don't be a silent reader. So..
Please vote or comment or both.
And don't forget to read the next.

My First And Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang