42. The end.

3.8K 148 0
                                    

"Liona,apa kau masih ingat gadis kecil pada foto yang kupajang di kamar?" tanya Thomas menatapku.

Aku kembali mengingatnya..

(Chapter 25. Who is she?)
"Uhm.. pria di foto ini,apakah itu kau?" Tanyaku menatap Thomas.

"Oh.. benar. Itu aku,kenapa?" Jawabnya sekaligus bertanya balik kepadaku sambil tersenyum.

"Huh? Oh.. tidak,hanya bertanya." Jawabku tersenyum.

"Lalu.. gadis kecil itu siapa?" Lanjutku dengan bertanya sambil menunjuk gadis kecil di foto itu.

Entah kenapa ada rasa antusias ingin mengenal gadis di foto itu,karena gadis itu terlihat sangat dekat dengan Thomas. Kupikir,dia adalah gadis terberuntung yang pernah ada karena sudah menjadi orang terdekat Thomas sejak kecil.

"Dia teman dekatku sejak aku berumur 6 sampai 7 tahun. Dia adalah teman terbaikku,aku.. menyayanginya,dan merindukannya sejak perpisahan itu. Saat dia harus pindah jauh dariku,sejak saat itu aku merindukannya sampai saat ini. Dia telah berubah banyak,aku telah menemukannya,aku senang saat menemukannya tapi juga kecewa karena dia telah melupakanku." Katanya dengan senyuman terpaksa ,terlihat ada rasa sedih di wajahnya.

"Maaf Thomas,aku tidak bermaksud membuatmu sedih." Kataku menunduk merasa bersalah.

"Tidak,tidak perlu minta maaf. Cukup melihatnya saja mungkin cukup membuat rasa rinduku berkurang,aku yakin suatu saat dia akan mengingatku." Kata Thomas tersenyum menatapku sambil mengusap kepalaku dengan halus,aku pun tersenyum menatapnya.

"Ingat,kenapa?" jawabku.

"Itu adalah kau,kau tak ingat,Lion?" kata Thomas tersenyum menatap mataku.

"Lion?" aku kebingungan.

"Bukankah itu nama panggilanmu waktu kecil? Karena kau dulu orang yang begitu tomboy dan galak seperti singa,suka berkelahi dengan para pria di kelas,termasuk saat dimana kau menolongku dari ejekan,itu adalah pertama kali kita bertemu. Waktu itu aku hanyalah pria kecil yang sangat pendiam,aku jadi diejek,dan kau menolongku. Aku hanya bisa menangis saat itu,tapi kau tersenyum menatapku sambil memberikan setangkai permen lolipop dan bilang kepadaku bahwa berhentilah menangis,semuanya kan baik-baik saja." kata Thomas menjelaskannya padaku dengan jelas.

Setelah kuingat-ingat,sekarang aku mengingatnya.

*Flashback

Aku melihat seorang pria kecil,dia sedang diejek oleh para pria yang ukurannya lebih besar darinya,tapi dia hanya bisa menangis. Dia payah,aku tak kuat melihatnya diam saja seperti itu. Jadi aku menolongnya.

"Hey,kalian semua berhenti mengganggunya! Kalau tidak mau,kalian akan kuhajar!" teriakku pada para pria yang mengejek pria kecil itu.

"Kalau begitu,bagaimana kalau aku menghajarmu?!" salah satu pria yang mengejek.

My First And Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang