25. Who is she?

2.2K 93 9
                                    

"Uhm.. pria di foto ini,apakah itu kamu?" Tanyaku menatap Thomas.

"Oh.. benar. Itu aku,kenapa?" Jawabnya sekaligus bertanya balik kepadaku sambil tersenyum.

"Huh? Oh.. tidak,hanya bertanya." Jawabku tersenyum.

"Lalu.. gadis kecil itu siapa?" Lanjutku dengan bertanya sambil menunjuk gadis kecil di foto itu.

Entah kenapa ada rasa antusias ingin mengenal gadis di foto itu,karena gadis itu terlihat sangat dekat dengan Thomas. Kupikir,dia adalah gadis terberuntung yang pernah ada karena sudah menjadi orang terdekat Thomas sejak kecil.

"Dia teman dekatku sejak aku berumur 6 sampai 7 tahun. Dia adalah teman terbaikku,aku.. menyayanginya,dan merindukannya sejak perpisahan itu. Saat dia harus pindah jauh dariku,sejak saat itu aku merindukannya sampai saat ini. Dia telah berubah banyak,aku telah menemukannya,aku senang saat menemukannya tapi juga kecewa karena dia telah melupakanku." Katanya dengan senyuman terpaksa ,terlihat ada rasa sedih di wajahnya.

"Maaf Thomas,aku tidak bermaksud membuatmu sedih." Kataku menunduk merasa bersalah.

"Tidak,tidak perlu minta maaf. Cukup melihatnya saja mungkin cukup membuat rasa rinduku berkurang,aku yakin suatu saat dia akan mengingatku." Kata Thomas tersenyum menatapku sambil mengusap kepalaku dengan halus,aku pun tersenyum menatapnya.

Senyuman manis Thomas terpampang jelas dan mata indahnya yang tepat menatap ke mataku membuat pipiku mulai merona.

"Uh.. Thomas,Lily itu adikmu kan?" Tanyaku supaya pipiku meredam.

"Benar,dia satu-satunya saudaraku. Umurnya 10 tahun. Maafkan dia jika dia mengganggumu ya,karena dia berbeda dengan anak-anak pada umumnya. Sifat dan sikapnya dewasa." Jawab Thomas.

Aku tersentak kaget saat dia bilang bahwa umur Lily 10 tahun,padahal kukira umurnya 12 tahun.

"Kenapa?" Tanya Thomas yang tadi melihatku tersentak kaget.

"Aku.. aku hanya.. tenggorokanku sedikit kering." Kataku berbohong yang kemudian langsung meneguk coklat panas yang tadi dibuatkan Thomas.

"Uhm.. jadi kita mulai belajar dari pelajaran apa?" Kataku sambil meletakan cangkir yang tadi kupegang.

***

"Tok,tok,tok.." suara ketukan dari pintu kamar Thomas yang terbuka membuat aku dan Thomas menengok ke arah sumber suara itu.

Ternyata Lily,dia mengambil kursi di dekat ranjang Thomas dan menaruhnya di antara Thomas dan aku. Dia menatapku dengan awas. Sebenarnya apa yang dia lakukan? . Mataku dan Thomas menatap bingung Lily.

"Jika kalian ingin belajar,lanjutkan. Aku hanya sedang mengawasi seorang tamu yang tak dikenal." Kata Lily yang masih menatapku.

Ugh,sungguh. Dia benar-benar menyebalkan. Thomas membolak-balikan setiap lembar kertas dari buku yang dia pegang,dia terlihat tidak peduli dengan apa yang sedang Lily lakukan saat ini. Jadi,aku pun berusaha tidak menghiraukan Lily.

Berjam-jam terus berjalan,aku terus mengajari Thomas. Thomas orang yang tanggap,dia mudah mengerti apa yang kujelaskan. Dan Lily,dia megawasiku dan kadang terlihat mengantuk,kadang berselfi dengan kameranya,kadang sibuk dengan smartphonenya,dan kadang sibuk bercermin. Dia terus melakukan sesuatu supaya menghilangkan bosannya sampai dia pun akhirnya tertidur di meja.

Aku menatap jam dinding yang menunjukkan pukul 8 p.m. Sepertinya aku harus pulang sebelum jam menunjukkan pukul 9 p.m, karena kupikir seseorang tidak baik jika bertamu melebihi jam itu.

"Thomas,kupikir semua yang telah kujelaskan sudah cukup. Jadi,aku pulang ya." Kataku berdiri dari kursi.

"Oh.. baiklah. Tunggu,aku akan mengantarmu sampai depan pintu rumahmu." Kata Thomas sambil menggendong Lily dan kemudian memindahkan Lily ke kamarnya.

Aku dan Thomas berjalan melewati ruang keluarga menuju keluar pintu,tiba-tiba saja ada seorang wanita memanggil Thomas.

"Thomas,tunggu." Panggil wanita itu memanggil Thomas.

To be continued.

Thanks for read. Hope you like it.
Don't be a silent reader.
Please like or comment or both.
And don't forget to read the next.

My First And Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang