"Tring.. Tring.." bunyi ponselku tanda ada pesan masuk. Aku membuka pesan itu dan kemudian membacanya.
'Hey,Liona. Kau sedang apa? By:Thomas' isi pesan itu ternyata dari Thomas.
Tunggu,apa dia tahu saat aku menggambar hati dengan embun yang menempel di kacaku?. Oh..tidak,aku benar-benar malu. Bagaimana ini? Aku harus bertingkah seperti biasa supaya dia tidak curiga. Ugh.. Lupakan,mungkin saja dia tidak tahu.
'Uhm.. Kau dapat nomer ponselku dari siapa?' balasan pesanku kepada Thomas.
Aku menatap Thomas yang masih berada di balik kaca jendelanya. Dia tersenyum menatapku,apakah ada sesuatu yang disembunyikan di pikirannya? Apakah saat ini dia menertawaiku?. Agrh! Lupakan,aku benar-benar sangat bodoh.
"Tut..tut.." lagi-lagi ponselku berbunyi,kali ini ada panggilan masuk. Di layar ponselku tertera panggilan dari Thomas. Aku langsung menggeser ibu jariku ke layar ponselku untuk menerima panggilan itu.
"Hallo?" aku langsung memulai percakapannya.
"Hallo,Liona. Aku dapat nomer ponselmu dari Reyna. Kau ini,aku bertanya kepadamu bukannya dijawab malah balik bertanya. Kau saat ini sedang apa?" kata Thomas di sebrang sana.
Sial! Pertanyaan itu menyinggungku,kenapa dia bertanya lagi kepadaku?. Aku sengaja balik bertanya supaya mengganti topik pembicaraan lain.
"Aku.. Uhm.. Aku sedang tidak melakukan apa-apa. Ya,seperti itulah." kataku menatap Thomas yang berada di balik kaca jendelanya.
"Uh.. Kalau begitu.. Maukah kau bantu aku belajar sekarang di rumahku karena aku besok ada ulangan." kata Thomas.
Oh.. Ternyata itu alasannya kenapa dia mempertanyakan pertanyaan itu kepadaku.
"Baiklah,aku akan segera ke sana." kataku yang tersenyum dan kemudian menutup telfonnya.
***
"Agrh! Dia menyuruhku datang ke rumahnya. Senangnya.." teriakku yang lompat-lompat di atas kasurku karena merasa sangat senang.
Aku duduk memegang buku pelajaran di samping Thomas,sedang menerangkan sesuatu kepada Thomas. Thomas menatapku tapi sepertinya dia tidak mendengarkanku. Tatapan mata indahnya Thomas yang menatapku membuat kedua pipiku memerah.
"Thomas,kau tidak mendengarkanku?" tanyaku dengan pipiku yang memerah.
Tiba-tiba saja kedua tangan Thomas menggenggam kedua tanganku dengan erat. Mata indahnya menatapku tepat ke mataku.
"Liona,tahukah kau? Aku sebenarnya mencintaimu. Maukah kau menjadi kekasihku?" kata Thomas yang membuat mataku terbelalak kaget.
Aku mengangguk-angguk semangat menatap Thomas.
"Hey! Liona! Kau sedang apa?" tanya Kakaku yang membuat mataku terbuka.
Sial,ternyata aku baru saja di alam imajinasiku. Aku cemberut dan kemudian menatap Kakkak dengan pandangan anehnya menatapku.
"Kakak ada urusan mendadak dengan klien baru,jadi harus pergi ke luar negeri untuk beberapa hari. Beritahu Ibu jika dia menanyakanku karena Ibu sedang pergi Kakak tidak sempat untuk berpamitan dengan Ibu." kata Kakakku yang kemudian berjalan menjauh sampai berhenti di pintu kamarku.
"Dan.. Selama Ibu belum pulang,kau tidak boleh pergi. Kau harus jaga rumah." kata Kakakku yang kemudian keluar dari kamarku dan menutup pintu kamarku itu.
Tapi,kak.. Ibu baru saja pergi,pasti pulangnya akan lama. Agrh! Bagaimana dengan Thomas? Aku harus datang kerumahnya untuk mengajarinya.
To be continued.
Thanks for read. Hope you like it.
Don't be a silent reader.
Please vote or comment or both.
And don't forget to read the next.
KAMU SEDANG MEMBACA
My First And Last Love
RomanceAku menyukai dia,dia pria tampan dan menakjubkan,tapi aku hanya gadis kutu buku. Aku berharap suatu hari aku akan menjadi kekasih dia,tetapi harapanku hampir pusnah setelah melihat dia dengan kekasihnya. Akankah aku bisa mendapatkannya? Entah,itu ak...