Cerita tentang "Mike & Catty"..
Di suatu desa tikus kecil. Ada seorang bernama Mike yang selalu diejek karena dia itu berbeda. Dia merasa sedih,tapi sebenarnya dia tidak menyadari sesuatu tentang dirinya sendiri.
Dia selalu mencari teman,tetapi tak ada yang mau berteman dengannya. Setiap kali dia mencoba untuk berteman,akan ada yang selalu bilang..
"Hey,besar. Pergilah!" itulah kata-kata yang sering ia dapatkan.
Benar,ukurannya lebih besar daripada tikus-tikus kecil lainnya.
Jadi,terkadang dia selalu mencoba menghibur dirinya sendiri tapi selalu gagal. Dia membeli beberapa balon untuk menghibur dirinya sendiri. Akhirnya dia berhasil tersenyum sambil memegangi balon yang dipegangnya sekarang.
Tetapi.. Tak sengaja balon yang dari tadi dipegangnya terbawa angin. Air matanya menetes,semakin deras. Lagi-lagi dia gagal. Sampai seorang yang besarnya sama seperti dia datang..
"Hey,jangan menangis." kata orang itu memberikan setangkai lolipop kepada Mike.
"S-s-si-siapa kau?" tanya Mike.
"Namaku Catty. Aku kucing besar,kau pun juga sama sepertiku. Kau tak pernah menyadari bahwa kau adalah kucing besar.Terima ini sebagai awal pertemanan kita." kata Catty tersenyum kepada Mike.
Mike berhenti menangis,dia menerima lolipop dari Catty. Senyuman Catty membuat senyuman Mike muncul.
Sejak saat itu Mike dan Catty bersahabat selamanya.
Liona membuka halaman terakhirnya,tetapi tiba-tiba jatuh selembar foto polaroid. Liona mengambil foto itu,foto itu adalah Thomas kecil sambil memegang setangkai Lolipop,di sebelahnya adalah sahabat kecil yang waktu Thomas ceritakan. Di bawah terlulis 'I miss you',sepertinya Thomas merasa sangat merindukan sahabat lamanya itu.
"Kakak! Kakak bisa bantu aku mengerjakan PR matematika milikku ini?" teriak Lily yang mengganggu Thomas yang sedang sibuk berlajar.
Thomas menerima buku milik Lily,membuka setiap lembarannya. Terlihat ada ekspresi bingung di wajah Thomas.
"Ugh.. Aku lupa pelajaran ini. Begini,kau bisa minta bantuan kepada guru pintar yang ada di sana." kata Thomas sambil menunjukkan jari telunjuk tangan kanannya ke arah ku.
Ha? Apa katanya? Guru pintar? Hahaha.. Dasar Thomas. Aku hanya tertawa kecil berpura-pura membaca buku yang kupegang. Aku menatap Lily,dia menatapku dari kejauhan dengan cemberut. Aku pun menutup buku yang kupegang,berjalan mendekati Lily.
"Lily yang cantik,apa ada yang bisa aku bantu?" tanyaku.
Aku pun membantu Lily mengerjakan PR milik Lily sampai selesai. Tetapi Lily belum menutup bukunya,dia menatapku dengan mengerutkan kedua alisnya.
"Ada apa Lily? Apakah kau masih bingung caranya?" tanyaku kepada Lily. Tapi Lily hanya menjawabku dengan menggelengkan kepalanya sebentar.
"Hufftt.. Lalu? Apakah kau masih tidak suka kehadiranku di sini?" tanyaku lagi.
"Tidak,bukan itu. Aku hanya merasa menyesal telah berperilaku buruk kepadamu. Maafkan aku,ternyata kau adalah orang yang sangat baik. Jadi,terimakasih telah membantuku." kata Lily yang kemudian memelukku erat.
"Tunggu,tunggu. Kenapa kau tiba-tiba berperilaku baik seperti ini kepadaku? Apakah kau sedang meminta sesuatu dariku sekarang?" tanyaku yang membuat Lily melepaskan pelukannya dariku.
"Ugh.. Kau ini. Ck! Apakah aku seburuk itu di matamu?" wajah Lily sekarang terlihat sangat marah kepadaku.
"Oh.. Maaf,Lily yang cantik. Kau tak seburuk itu." kataku yang kemudian memeluk Lily sebentar membuat Lily tersenyum kembali.
Tiba-tiba ada suara ketukan pintu kamar Thomas yang dari tadi terbuka lebar. Aku,Lily,dan Thomas pun menengok ke sumber suara.
"Liona? Kau benar-benar datang? Terimakasih banyak,aku sangat senang sekali kau datang ke sini." kata orang yang tadi mengetuk pintunya,Tante Sharon.
To be continued.
Thanks for read. Hope you like it.
Don't be a silent reader.
Please vote or comment or both.
And don't forget to read the next.
KAMU SEDANG MEMBACA
My First And Last Love
RomanceAku menyukai dia,dia pria tampan dan menakjubkan,tapi aku hanya gadis kutu buku. Aku berharap suatu hari aku akan menjadi kekasih dia,tetapi harapanku hampir pusnah setelah melihat dia dengan kekasihnya. Akankah aku bisa mendapatkannya? Entah,itu ak...