Mata Thomas bergerak menatapku dari ujung kaki sampai ujung rambutku,bibirnya menggambarkan senyuman.
"Kau terlihat cantik hari ini." katanya tersenyum menatap mataku.
Pujiannya membuatku merasa melayang. Dia memujiku? Apakah aku saat ini sedang bermimpi? Ah,tidak! Ini memang benar-benar nyata. Bagaimana ini? Bagaimana supaya tidak canggung? Sepertinya aku balas memujinya,lagipula memang dia saat ini sangat tampan. Dia memakai jas dengan rapi dan rambutnya juga sudah tertata dengan rapi,hari ini dia terlihat lebih segar.
"Kau terlihat tampan." kataku tersenyum menatapnya.
Pipinya Thomas memerah,dia terlihat malu. Hahaha,wajahnya lucu sekali saat pipinya memerah.
"Sudahlah,ayo aku akan tunjukkan kepadamu bahwa aku bisa bermain piano." kata Thomas yang berusaha mengalihkan perhatian.Dia terlihat sangat canggung.
Aku hanya tertawa kecil melihat wajah Thomas seperti itu.
***
Aku berdiri di sebelah piano,menatap Thomas sedang memainkan piano. Dia memainkannya dengan penuh perasaan karena sampai ke hatiku. Dia memainkan musik Canon,itu musik kesukaanku.Aku mengakuinya,dia memang bisa memainkan piano. Dia sungguh serius memainkannya,dia benar-benar menggunakan hati saat memainkannya.
Akhirnya pun dia selesai memainkan piano,dia berjalan menatapku sambil tersenyum. Tepukan ramai dari pendengar kepada Thomas,aku pun juga ikut bertepuk tangan.
"Bagaimana? Kau lihat? Aku bisa,kan?" kata Thomas berdiri di depanku.
"Ya,aku mengakuinya bahwa kau bisa bermain piano. Tapi sayangnya kau tidak sehebat aku." candaku sambil tertawa.
Thomas cemberut dengan lucu,tetapi tidak lama,dia tersenyum setelah melihatku tertawa.
"Kenapa?" tanyaku sambil tersenyum.
"Hanya merasa senang bisa melihatmu tertawa." katanya tersenyum.
Seketika aku berhenti tertawa,lagi-lagi dia membuat jantungku berdebar.
"Saatnya berdansa. Silahkan berdansa dengan pasangannya masing-masing." teriak Ibuku.
Tiba-tiba Thomas berlutut di depanku dan mengulurkan tangannya padaku.
"Nona Brown. Apakah mau berdansa denganku?" ajak Thomas tersenyum menatapku.
To be continued.
Thanks for read. Hope you like it.
Don't be a silent reader.
Please vote or comment or both.
And please read the next.
KAMU SEDANG MEMBACA
My First And Last Love
Roman d'amourAku menyukai dia,dia pria tampan dan menakjubkan,tapi aku hanya gadis kutu buku. Aku berharap suatu hari aku akan menjadi kekasih dia,tetapi harapanku hampir pusnah setelah melihat dia dengan kekasihnya. Akankah aku bisa mendapatkannya? Entah,itu ak...