11. Piano

3K 136 0
                                        

"Wah ini menakjubkan!" teriakku yang takjub melihat diriku saat ini.

Aku mengakui saat ini,aku benar-benar berbeda,perbedaan yang indah.

"Tunggu dulu,kau perlu pakai ini supaya menjadi sempurna." kata kakaku yang sambil memberikan sepasang sepatu kaca hak tinggi kepadaku.

"Apakah benar-benar harus kupakai?" tanyaku sambil mngerutkan kedua alisku,merasa sedikit ragu untuk memakai sepatu itu,karena aku belum terbiasa memakainya,aku takut akan terjadi kejadian buruk pada kakiku.

"Iya,sudah.Pakai saja,kakak memaksa." kata kakak.

***

Aku berdiri di ruangan pestaku. Lantai satu rumahku begitu luas,jadi tidak perlu menyewa gedung. Lantai satu ini hanya memiliki 3 ruangan yaitu dapur,toilet,dan ruangan luas ini. Di ruangan luas ini tidak ada barang apapun seperti meja atau kursi atau lainnya,hanya ada sebuah piano di sudut ruangan.

Beberapa orang mulai berdatangan,dan sebentar lagi acaranya dimulai.

***

"Happy Birthday to you.. Happy Birthday,Happy Birthday.. Happy Birthday Liona.." semua orang yang kuundang menyanyikan lagu ulang tahun untukku.

Aku memotong-motong bolu ulang tahunku dan kubagikan. Aku menengok ke segala arah,tidak ada Thomas di sini,dia belum datang atau dia tidak akan datang?

"Kau mencari siapa,Liona?" tanya kakakku.

"Uh.. Tidak,aku tidak sedang mencari siapa pun." kataku berbohong,karena aku tidak mau kakak tahu bahwa aku sedang mencari Thomas.

Semua orang berkumpul menatap piano indah yang ada di sudut ruangan ini,di sebelah piano terlihat Mamah berdiri di sana.

"Kita sambut Liona Brown. Dia akan memainkan Fur Elise - Beethoven."  teriak Ibuku.

Kakaku menuntunku menuju piano itu. Aku duduk di kursi itu,memulai memainkan musiknya. Ya,aku suka bermain piano,itu sudah menjadi hobiku,bahkan aku sering mendapat juara teratas di setiap aku mengikuti lomba piano. Tapi kali ini.. Suasana hatiku sedang tidak baik,terasa buruk karena dari tadi aku belum melihat Thomas.

Apakah dia tidak datang? Tapi dia bilang dia akan datang. Ugh,aku benar-benar gila. Dia kan sudah punya pacar,mungkin saja dia sedang ada janji dengan pacarnya. Sial,aku tidak bisa fokus memainkan pianonya.

To be continued.
Thanks for read.Hope you like it.
Don't be a silent reader.
Please vote or comment or both.
And please read the next.

My First And Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang